like dan komen jangan lupa ya!
Dua hari sudah berlalu. Yang berati hari ini adalah hari Senin. Dimana semua pelajar harus datang lebih awal karena melaksanakan upacara bendera.
Begitupun dengan Sabrina dan Radit yang tadi sudah bersiap untuk turun ke parkiran gedung.
Tadi mereka berpapasan di lift.
Ah sial! umpat Sabrina.
"kenapa, Na?" Tanya Radit yang memegang stir sepedanya.
Sabrina berkaca kaca menatap Radit.
"Raditt...Ban mobil gue kempes. Padahal gue mau barengin lo berangkat sekolah." Adu Sabrina sambil menunjuk ban depan Mobilnya.
Sepertinya itu bocor.
Tak pikir panjang, Radit berinisiatif membonceng Sabrina dengan sepeda miliknya itu.
Sebenernya Radit tidak yakin jika Sabrina mau menerima tawarannya.
"Mau! Gue bareng lo aja. Tapi lo yang bonceng ya?" seru Sabrina.
"Seriusan kakak mau?" Ulang Radit.
"Iya Radittt. Ayo, let's go!"
Sabrina segera menaiki sepeda milik Radit. Sabrina duduk dibelakang dengan posisi miring karena dia memakai rok.
"udah belum?" Tanya Radit lembut.
"udah kok." Jawab Sabrina sambil sedikit mendongak melihat Radit yang juga melihatnya.
"Pegangan ya kereta kuda mau jalan!" Seru Radit. Sabrina terkekeh geli lalu meraih baju seragam Radit untuk pegangan. Sabrina masih waras untuk tidak memeluk laki-laki itu.
Radit menggayuh sepeda nya menuju sekolah. Memang sekolahnya tak jauh dari gedung Apartemen yang ia tinggali, namun jika tidak tahu jalan pintas akan terasa jauh.
"Lo tiap hari naik sepeda gini?" Tanya Sabrina basa basi.
"iya mau naik apa kalo ga sepeda?" Jawab Radit sambil tetap fokus melihat kedepan.
Sabrina mengangguk. Dia bingung topik sekarang.
Gue mati topik! batin Sabrina.
"gue berat ya? Jangan bilang iya nanti gue marah lima tahun!"
Radit terkekeh geli mendengarnya. Jujur Sabrina ternyata lucu juga. Tidak seperti bayangannya yang dia kira bakal pilih pilih teman karena status atau apalah lagi.
Dia jadi makin suka nih!
"Mana ada berat. Sebaiknya malah kakak harus nambah porsi makan deh." Jawab Radit sembari menoleh kebelakang sebentar.
"jadi aku dibilang terlalu kurus nih?" Tanya Sabrina. Radit mati kutu sekarang.
Gak gitu maksutnya.
"Engga gitu, Kakak udah ideal kok. Kakak cantik banget malah. Cuman aja kalo Kakak banyak makan jadi keliatan lebih sehat gituu!"
"masaa?"
Sebenarnya Sabrina sedikit bersemu mendengar ucapan Radit. Apasih Radit tukang gombal ni.
"iya serius! Aku kadang minder kalo aku jalan sama Kakak, karena menurut aku terlalu sempurna buat jalan sama aku."
"Gue baper nih! Tanggung Jawab!"
"Siap siap aku baperin tiap hari!"
Setelah mengucapkan itu pun Radit dan Sabrina tertawa bersama dengan bahagia. Obrolan mereka lucu juga kalau dipikir pikir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Persona
Teen Fictionstart : 1 Oktober 2023 end : - SEBELUMNYA UNTUK PARA PEMBACA,CERITA INI MURNI KARYA SAYA SENDIRI. JIKA ADA KESAMAAN KATA ATAU KEJADIAN MOHON MAAF SEBELUMNYA. #### Raditya Albar adalah remaja SMA yang mempunyai banyak sekali rahasia. Sifat pendiam da...