Chapter 7 [MOS#4] "Berisik sekali ya?!!!"

112 3 0
                                    

"ibu, tolong untuk seminggu kedepan. Tolong kirimkan makanan sesuai jadwal menu pada anak-anak itu ya Bu, terima kasih Bu..."
"Iya nak Amira, pasti saya kirimkan"

"Aku berpikir siapa yang memesan semua ini?, Sudah 4 hari berjalan dan pesanan makanan ini terus berdatangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku berpikir siapa yang memesan semua ini?, Sudah 4 hari berjalan dan pesanan makanan ini terus berdatangan. Lalu, ibu kantin juga merahasiakannya. Siapa sebenarnya?!"
Gumamku.

Apa berpikir apa aku langsung saja bertanya pada Bu kantin?

"Hey, Aira!.. kau belum selesai mengepel!! Mau kemana kau.. Amira!.."
"Aku akan segera kembali teman- teman!!, Tenang saja tidak akan lama kok!!"

Jam tanganku menunjukkan pukul 06.08 WIB, semoga saja Kantin sudah buka!!

"Ah.. ternyata.. sudah- buka.."
Nafasku terengah-engah, melihatku seperti itu Bu kantin menghampiri diriku dan bertanya,

"Hey nak, apa yang kau lakukan?, Jangan berlari saat pagi hari. Jika kau ingin olahraga maka kau-"
"Bu, aku ingin bertanya!!"
"Iya' ada apa? Melihat seragam mu kau adalah angkatan pertama ya?"
"Itu benar..."
"Baiklah kalau begitu, duduklah di dalam, ibu akan memberimu teh hangat"

Ujarnya padaku, dia menyuruhku masuk ke kantin dan duduk.

"Ini tehnya, semoga anak zaman sekarang masih menyukai teh hangat.."
"Aku menyukainya kok Bu!!"
"Wah.. benarkah?"

Aku meminumnya, teh hangat yang sangat cocok diminum dipagi hari.

"Anu ibu, aku ingin bertanya..."
"Iya, dari tadi kau mengatakan ingin bertanya, ingin bertanya apa?"
"Emm- apa ibu tau.. siapa yang memesan makanan itu dari 4 hari yang lalu? Itu- pesanan nasi itu, kami bertujuh semuanya kebingungan, ibu mengirimkannya tanpa meminta uang harga- jadi kami berpikir itu adalah pesanan orang yang diberikan untuk kami... Jadi apa.. ibu mengenalnya?"
"Ternyata ada yang sadar ya.."
"Maksud ibu?"
"Memandang mu, ibu sekarang ingat kembali pada putri ibu... Sekarang dia sudah besar dan hidup mandiri... Oh ya... Ibu mengetahuinya, tapi sayangnya orang itu tidak ingin ada yang mengetahuinya.."
"Begitu.. ya"
"Wah wajahmu sepertinya kecewa? Kenapa?"
"Ti- tidak kok, sebenarnya jika aku mengetahui siapa pemesanannya.. mungkin saja aku bisa berterima kasih padanya... Karena dia, kami selalu kenyang setelah bertugas"
"Begitu ya.. ehm.. baiklah, kemarilah, dekatkan telingamu biar ibu kasih tau.."
"Iya, baiklah.."
"Sebenarnya dia itu... Nak Amira..."

Mendengar jawabannya, kepalaku sedikit aneh, *apa?! Masa dia?! Ha?!!!*

"Apa?!!"
"Hey, ada apa? Oh ya jangan bilang ini kepada siapapun ya, ibu takut nanti Nak Amira marah pada ibu, jadi apa kau bisa merahasiakannya?"
"Eh iya- oh ya- ya baiklah Bu!!"

"Kalau begitu.. Terimakasih untuk teh nya Bu ini uangny-"
"Tidak usah!! Anggap ini adalah teh pagimu, tidak usah di bayar lagi.."
"Sungguh Bu? Tapi-"
"Tidak apa-apa.. pergilah pasti teman-teman mu mencarimu.."
"Baik!! Terimakasih Bu..."

Setelah itu, aku kembali kepada mereka.

"Hey, Amira kau bilang akan sebentar. Padahal kau menghilang hampir 20 menit!!" Ujar Bayu padaku.
"E- eh be- benarkah?"
"Kau hanya tidak ingin bekerja kan?"
"Tidak kok!! Sungguh!!"

"Hey!! Diam!! Berisik sekali, pagi-pagi sudah berisik dasar-" Gerutu mereka.
"Amira!! Jangan mengkritik mereka, biarkan saja mereka.." jelas Kak Yuda.
"Apa maksudmu?! Telingaku sudah sakit pagi-pagi begini!!"

*Eh bukankah kalian yang ribut ya?*

"Gara gara kau!!"
"Aku?!" Seru Amira.
"Sudah!! Jika begini terus bakal ngak selesai selesai!!" Teriak Alaya.

Tiba tiba saj, jamku menunjukkan pukul 07.00 itu artinya, tugas kita sudah selesai. Aku bergegas untuk pergi ke Kelasku, aku berpamitan pada mereka dan meninggalkan ruang kesiswaan.
Dua Minggu bukankah waktu yang sebentar, kami baru melewati 5 hari, itu berarti masih ada.. 9 hari lagi!.
Saat sampai dikelas aku duduk dan melihat layar ponselku, melihat banyaknya pesan yang aku abaikan akhir-akhir ini, tiba-tiba ayah meneleponku.

"Ekm.. Aira.. ini ayah.. apa kau bisa mendengar suara ayah nak?"
"Iy- iya ayah!"
"Baiklah kalau begitu.. ayah hanya ingin bertanya, ayah akan kesana lagi kapan? Ah.. belakangan ayah jadi pelupa.."
"Oh kalau melihat tanggal.. lusa ayah akan kesini untuk melihat Pelantikan Kakak kelas 2, dan pengembangan Siswa baru"
"Begitu ya, berarti hari Sabtu ya?"
"Benar.. ayah!, Itu ayah-"
"Ada apa? Katakan saja..."
"Itu- untuk besok apa aku boleh menginap disekolah? Untuk acara lusa itu!! Kemungkinan akan pulang Minggu siang jadi-..."
"Baiklah.."
"Eh? Langsung diijinkan? Beneran ayah?"
"Iya... Itu adalah keinginanmu, ya walaupun akan sedikit susah jika kau tidak ada dirumah.. tapi tidak apa-apa, saat kau pulang ayah akan membantu berkemas!"
"Sungguh!! Terimakasih ayah!!"
"Sama sama.. kalau begitu, ayah tutup dulu ya.. sampai jumpa...
"Iya!! Sampai jumpa!!"

Aku tidak menyangka ayah akan mengijinkannya, karena hanya kami bertiga yang ada dirumah, mungkin saat aku disini ayah akan kerepotan..

*tapi sungguh?! Ayah mengijinkannya?! Apa aku sedang bermimpi?! Aaa?!*

"Aira, kau sudah ijin untuk menginap besok?" Tanya Alaya.
"Sudah dong!! Dan aku diijinkan!! Aku senang sekali!!" Jawabku dengan percaya diri.
"Wah, Memang terlihat jelas kok dari wajahmu itu.."
"Eh benar'kah?"

Semoga ini akan menjadi pengalaman baikku!! Aku menunggunya!!


Semoga ini akan menjadi pengalaman baikku!! Aku menunggunya!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ABHIMIRA [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang