First kiss?

4 3 0
                                    

Itu adalah malam berbintang yang indah. Mereka berjalan menyusuri jalan yang sepi. Kota sedang tidur. Mereka hanya bisa mendengar langkah dan suara mereka sendiri. Mereka masih muda. Mereka cantik. Mereka sedang jatuh cinta. Mereka tampak bahagia dan mereka benar-benar bahagia.

Mereka berpacaran selama kurang lebih satu minggu. Dia bertemu dengannya enam hari yang lalu. Dia tampan, kuat, dan sangat pintar. Dia jatuh cinta sejak pandangan pertama di wajahnya. Dia tampak seperti pria impiannya. Dia senang dan sedikit takut padanya. Dia takut kehilangan dia. Dia tampak begitu sempurna dan begitu kuat. Dia percaya diri dan tidak ada apa pun di dunia ini yang bisa dia takuti. Tapi dia gadis biasa, baik tapi tidak terlalu cantik, langsing tapi tidak terlalu menarik. "Kenapa dia memilihku?" - dia bertanya pada dirinya sendiri.

Dia menyukainya. Dia gadis yang cantik, sedikit naif, sedikit canggung, terkadang - lucu, terkadang - konyol. Tapi dia mencintainya. Dia tahu ini. Dia lebih tua dan lebih berpengalaman. Dia adalah seorang yang berpura-pura baik. Dia mengatakan padanya bahwa dia mencintainya, tetapi perasaannya tidak kuat. Dia hanya mainan manis baru baginya.

Malam ini dia punya rencana khusus. Itu adalah malam ciuman pertama mereka. Dia tidak terburu-buru - dia telah merencanakan segalanya. Dan sekarang dia sudah siap. Dia menatapnya. Dia bercerita tentang buku favoritnya. Matanya bersinar, suaranya bergetar. Dia berhenti. Dia menoleh padanya. Dia mengambil kedua tangannya. Dia menatap matanya. Dia berbisik - "Mendekatlah". Dia melakukannya. Dia menutup matanya. Dia merasakan napasnya. Bibirnya ada di suatu tempat dekat sini. Mereka menyentuh bibirnya.

Itu adalah ciuman yang manis. Itu adalah ciuman yang panjang. Itu adalah ciuman pertama mereka.

Itu adalah ciuman terakhir untuknya.

Lima menit kemudian dia terbaring di tanah dengan napas terengah-engah.

Selamat tinggal, anakku yang tampan, aku sangat mencintaimu - katanya, menyeka darah hangatnya yang lezat dari bibirnya.


•••
Jangan lupa tinggalkan jejak

Urban LegendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang