Di dapur Bu Ratna menyuruhku duduk di bangku yang dekat kompor itu. Dia menyuruh Mela untuk duluan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
"Mela, kamu duluan?.""Nggak ada apa-apa kok Bu, si Rara nya ajah yang lebay."
"Mela " bentak Bu Ratna
"Iyah Bu, tadi aku ke tenda arka terus ada Rara di situ yah aku curiga dong kalau mereka berdua tidur bareng di tenda arka." Ucap Mela
"Terus?."
"Iyah aku mengajak dia kelapangan untuk memberitahukan sama semuanya biar ada peringatan ajah Bu, biar nggak malu-maluin sekolah kita."
"Apa itu benar Rara?."
"Nggak bener Bu.., aku sama arka itu udah temenan sejak kecil Bu dan bundanya arka menyuruhku untuk membantu arka karna diakan nggak bisa merapikan sesuatu.aku tidur di tenda aku kok Bu bareng flora elisah dan yang lainya.., aku ke tenda arka cuma mau bangunin dia dan merapihkan tendanya doang nggak ada apa-apa."
"Tuh Mela denger kan kamu."
"..."
"Mangkanya jadi orang jangan menyimpulkan sendiri dulu..., Minta maaf sama dia."
"Nggak mau." Ucap Mela, dia langsung keluar dari dapur.
"Mela."
"Udah Bu nggak papa.., Makasih yh Bu saya permisi dulu." Ucapku lalu keluar dari dapur itu.
Aku kembali ke tenda, di dalam tenda ada Elisah dan Sasa. Mereka berdua menanyakan apa yang terjadi tadi dan aku langsung menjawabnya tidak ada apa-apa, aku mau mereka semua khawatir dengan aku. Apalagi Mereka mengasihani aku, itu hal yang aku nggak suka.
"Ra, udah selesai?."tanya flora yang baru saja masuk bersama reisha.
"Udah Flo."
"Apa kata Bu Ratna?, dia nggak percaya kan sama omongannya si ular itu."
"Nggak kok flo tenang ajah."
"Syukur deh."
"Tapi Ra, yang di katakan Lo itu beneran?..., Kalau mamah lo Tante Aqilah mamah sambung Mela."
"Iyah Flo."
"Dan Lo baru tau sekarang?."
"Um..., Gua tau kemarin Flo waktu di rumahnya arka, waktu itu mamah gua datang ke rumah arka buat ketemu Tante Dina...dan dia juga nggak mengenali gua sama sekali ."
"Mamah Lo kok Gituh sih Ra, gua nggak nyangka ajah kalah Lo sama Mela saudara tiri."
"Yang sabar yah Ra."ucap elisah
"Iyah Ra, kita semua dukung Lo kok." Sahut reisha
"Aku juga Ra." Sambung Sasa
"Makasih yah kalian udah baik banget sama gua." Mereka semua memeluk aku.
"Guys hari ini kan free nggak ada acara, ayok kita ke depan disana ada warung Gituh."ajak flora
"Yaudah ayok, gua laper nih."elisah sambil mengelus-elus perutnya.
Kami semua keluar dari tenda, dan melihat di luar sudah ada anak murid dari sekolahan daerah sini yang di katakan Bu rutna tadi malam.
"Rameh juga nih, mereka sudah sampai." Ucap elisah
"Udah biarin ajah katanya mau ke depan, ayok ih." Ajak reisha
"Yaudah ayoklah, males gua di sini liat si Mela."
"Yaudah ayok Flo."
Sampai di warung kita duduk gabung dengan geng bongkar. Aku duduk menyingkirkan Bayu yang duduk di samping arka sehingga dia pindah dari tempat duduknya. Aku duduk si samping arka dan meminta maaf padanya karna aku sudah membentak tadi, namun dia mengabaikanku. dan dengan sifat aku yang cuek, aku tidak tau harus bagaimana menyikapinya dan aku mendiamkan dia kembali. Aku lanjut ngobrol dengan yang lain, merasa tidak pedulikan dengan ku dia pergi begitu ajah dan aku langsung mengikutinya dari belakang dia.
"Arka tunggu dulu aku capek, aku minta maaf sama kamu." Ucapku, lalu dia mengehentikan langkahnya dan dia membalikkan badannya menghadap ke aku. Aku mendekati dia dan langsung memeluknya, aku meminta maaf padanya. Dia mengelus rambutku dan memaafkan aku.
"Kamu nggak papa kan ra soal tadi sama Mela?."ucapnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Arkana
Teen Fictionkebahagiaan adalah rumah bagi semua orang, lantas jika rumah yang kita singgahi sudah tidak ada lagi kemana kita harus mencarinya? yang paling kejam di dunia adalah ? " perpisahan karna kematian" [ga peduli seberapa besar merindukannya] " Dia takka...