Tiba-tiba tante Dina sama om Arya datang ke rumahku tanpa memberitahukan aku dan ka mita, dia lagi ngobrol sama ka Mita. Kemudian di susul dengan arka dan fasya.mereka semua duduk di ruang tengah.
"Ka Mita Rara di mana? Kok nggak kelihatan?."tanya arka
"Ada di kamarnya, mungkin dia lagi seidih.., karna tadi habis ada kejadian sedikit dengan mamah"
"Ada apa lagi Mita?."tanya Tante Dina
"Biasa Tante."
"Aku boleh nggak ke kamar Rara."
"Iyah silahkan, bujuk dia supaya ingin makan yah arka.., kali ajah sama kamu dia nurut.",
"Iyah ka." Ucapku, lalu naik ke atas dan mengetok pintu kamarku.
Mendengar suara di belakang pintu, aku langsung membukanya. dan aku kaget kalau yang ada di luar itu arka, dia nggak ngabarin aku kalau mau kerumah.
"Ka, kapan kamu kesini?.""Aku boleh masuk kan?."
"Um."
Arka masuk ke kamar dan dia menuju di balkon kamarku, berdiri di situ sambil memandang langit dengan suasana malam yang dingin.
Aku mengikutinya dan berdiri di samping dia, aku menatapnya dari samping sambil menanyakan kenapa dia ke rumah namun nggak bilang sama aku.
Dia menghadap ke aku dengan tangan di senderkan di pagar balkon itu. Dia melerai rambutku dan memandang wajahku.
"Tante Aqilah ke sini?.""..." Aku membalikan badanku ke depan dengan tangan di atas pagar balkon.
"Ra, aku sedih liat kamu kek gini.., aku nggak suka Ra." Ucapnya lalu dia mengikuti dengan posisi sepertiku.
"Ka, aku capek..., Aku nggak tau harus bahagia untuk bahagia?.., apa salahnya dengan hidup aku.., dan kenapa aku ada di sini kalau semuanya tidak mengharapkanku.., aku lelah ka dengan semua ini."
"Ini semua nggak adil buat aku ka, dan kenapa semua ini ada di aku..., Aku cuma bahagia sebentar doang ka.., tapi aku nggak mendapatkan itu dari semuanya.
"Kamu tau nggak ra? berlian itu adanya di mana?.., yah dia ada di dalam kerang yang ada di bawah laut bercampur dengan lumut, pasir, banyak ikan-ikan yang sangat berbahaya dan masih banyak rintangan yang lainnya untuk mendapatkan dia.., tapi bagi orang yang membutuhkan itu, hal yang Ada di dalamnya bukan tolak ukuran untuk tidak mengambilnya."
"Begitupun dengan kamu, kamu berlian bagi aku Ra.., kamu berharga buat aku..., Harapan buat aku di dunia ini.., kamu kembali sama aku ajah udah bahagia Ra.
"Kamu berharga buat aku.., jangan pernah berfikir kalau kamu nggak ada yang mengharapkan..., Aku yang mengharapkannya lebih dulu sebelum orang lain." Ucapnya lalu dia memegang bahuku dan menghadapkan badanku ke depan dia.
Arka memandang wajahku, dia meletakan tangan kanannya di atas kepala ku.
"Kamu yang udah merubah aku, dan kamu yang harus bertanggung jawab dengan semua itu..., Aku di sini untuk kamu Ra."Aku memeluknya dan menempel kepalaku di dada bidangnya itu, dan aku menangis di pelukannya.
Tuhan jangan biarkan arka pergi dari hidupku, mulai sekarang aku mencintainya. Hidupku akan berakhir kalau nggak ada dia di sampingku, terlalu banyak orang yang menyakiti dan jangan biarkan arka menyakitiku lagi, hatiku terlalu berharap dengan dia.
Aku tau tuhan aku sudah salah memilih Arka yang bukan seagama dengan aku, tapi aku minta tolong kepadamu untuk mengizinkan arka selalu di sampingku. Aku butuh dia tuhan..,aku butuh..., Cuma dia yang bisa aku percaya di dunia ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arkana
Teen Fictionkebahagiaan adalah rumah bagi semua orang, lantas jika rumah yang kita singgahi sudah tidak ada lagi kemana kita harus mencarinya? yang paling kejam di dunia adalah ? " perpisahan karna kematian" [ga peduli seberapa besar merindukannya] " Dia takka...