25

0 1 0
                                    

Happy reading





"Rara sih mending dia bisa jaga diri dia sendiri, gimana dengan yang lain nya." Ujar raffan.

"Tenang ajah, kan ada kita-kita." Ucap Bayu sambil menaruh jus jeruk itu di meja.

" Masalah ada ajah, padahal kita mau ujian kelulusan." Rizky sambil menggaruk kepalanya.

"Sabar ky, Gua bakal bantuin Lo kok." Fasya sambil merangkul pundak Rizky.

"Iya sya, gua bingung....kenapa coba? Geng kita kan, geng motor yang baik. Nggak bikin rusuh, apalagi sampai buat orang lain celaka. Tapi masalah selalu aja ada." Ujar rizky.

"Kalian tenang ajah, ini semua urusan gua. Kalian nggak khawatir, semuanya akan baik-baik saja. Gua akan berusaha buat lindungin kalian." Ucap arka, lalu dia duduk kembali.

"Sekarang gantian ka, bukan Lo saja yang bertanggung dengan itu. Tapi kita semua, yang harus membantu Lo mempertahankan markas bongkar ini." Sahut dafa, sambil merangkul pundak arka.

"Iyah ka, bener apa kata dafa....kita semua harus bertanggung penuh di markas ini." Bayu sambil memijit kdua pundak arka.

"Gua akan selalu ada buat Lo ka." Fasya sambil menepuk lutut arka.

"Geng bongkar." Teriak Bayu sambil mengangkat tangan kanannya.

"Sempurna." Semua orang menjawab teriakan Bayu.

"Semangat dong ." Bayu sambil tertawa.

"Gua bangga sama Lo bay." Ucap arka.

"Hehe, nggak usah kaya gitu ka... Nggak ada yang gua banggain  haha." Bayu masih setia memijit kedua pundak arka.

"Makasih yah, kalian semua udah ada di samping gua... Udah Bersama gua selama ini. Gua janji, gua akan berusaha menjaga kalian semua sampai titik darah penghabisan. ." Ujar arka sambil meminum jus yang di buat sama Bayu itu.

"Lo itu sudah baik sama kita-kita ka, jadi nggak usahlah kaya gitu. Ya kan geng." Bayu.

"Iyah bener ka, kita semua akan selalu bersama Lo. Kapan pun dan dimana pun." Sahut raffan.

"Um."

•••

BI lama masuk ke kamarku, dia memberitahukan kalau di depan ada orang. aku turun ke bawah, dan melihat siapa yang datang .

Aku membukakan pintunya, dan melihat kalau itu indah. dia datang keumahku sendiri, entah dari mana dia tahu alamat rumahku.

Aku mengajaknya masuk ke dalam, dan menyuruhnya duduk di ruang tengah.

"Lo sama siapa ke sini?." Tanyaku.

"Sama supir, tapi dia udah gua suruh pulang."

"Ouh yaudah, gua tinggal kebelakang sebentar."

"Iyah Ra."

Indah melihat foto aku dan ka Mita di meja Deket tv itu. dia mengambil foto itu.
"Ini ka mita? dia cantik, sama kaya Rara." Batin indah sambil memandangi bingkai foto itu.

Aku menuju ke ruang tengah dan melihat indah sedang memegang bingkai fotoku dengan ka Mita.
"Indah." Panggilku dengan suara rendah.

"Eh Rara...maaf ra gua udah lancang." Indah menaruh kembali bingkai foto itu ke tempatnya.

Indah kembali duduk denganku, kita berdua duduk berjauhan.
"Ada apa yah ndah?."

ArkanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang