18

2 2 3
                                    


Happy reading


Suara motor terdengar dari arah sana, dan itu raffan dan yang lainya. Mendengarnya Suara motor itu, geng andax langsung mengundurkan diri, Mereka semua pergi begitu ajah dengan perintah Arief.

"Kamu nggak apa-apa kan? Nggak ada yang sakit." Tanya arka, sambil memastikan tanganku.

"Aku marah sama kamu, kenapa hp kamu nggak aktif.., bikin orang khawatir ajah." Aku memalingkan wajahku.

"Aku minta maaf, tadi aku nggak sempat Nge charger." Arka mengembalikan wajahku ke depan.

"Kebiasaan, mangkanya kalau mau kemana-mana ngabarin aku dulu , biar nggak khawatir sama kamu."

Arka memegang pundakku dengan kedua tangannya. " Yes baby, i am sorry." Lirih nya sambik memandang wajahku.

Raffan dan yang lainya menghampiri kita berdua.
"Ka Lo baik-baik saja kan?."tanya Bayu sambil memeutar badan arka.

"Eh kalian semua, siapa yang ngabarin Rara?." Tanya arka pada anggotanya.

"Aku nggak tau ka." Ucap Bayu dengan memalingkan wajahnya.

"Si raffan ka." Ucap dafa.

"Buat apa?." Tanya arka pada raffan.

"Eeeuu, aku cuma nanya doang sama Rara, kali Lo ada di rumahnya ka." Raffan berusaha membela diri.

"Ouh Gituh."

"Hemm."

"Ra, itu motor Lo?."tanya Rizky sambil melihat motorku yang ada di pinggir jalan sana.

"Iyah, kenapa?."

"Nggak, kirain gua Lo nggak bisa naik motor."

"Bisa."

"Kita balapan aja hayok." Ajak ku pada mereka, sontak membuat mereka tercengang.

"Nggak mau ra, gua takut di penggal sama pak ketua." Ucap Bayu.

"Iyah bener ra." Sahut raffan.

"Yaudah ayok pulang." Ajak arka lalu pergi meninggalkan kita semua.

Kami semua kembali dimana kita memarkirkan motor tadi.
"Kalian semua ke markas duluan, gua mau nganterin Rara dulu habis itu langsung ke markas..., Kumpulin semuanya ada yang mau gua omongin." Pinta arka, dia menghidupkan motornya.

Aku memakai helm dan menghidupkan motorku.
"Guys, gua sama arka duluan yah." Ucapku lalu melajukannya.

"Tungguin gua Ra." Teriak arka lalu dia mengejarku dari belakang.

Tapi semakin menaikan gas motorku, dan arka terus mengejar ku Sambil teriak-teriak kepadaku supaya jangan kebut-kebut.

Aku berhenti di pinggir jalan dan menghentikan motornya, Kemudian di susul dengan arka, dia berhenti di sampingku.

"Ra, jangan kebut-kebut ini udah ..." Belum selesai bicara, aku sudah duluan melajukan motorku.

"Arka, kejar aku cepat." Pintaku sambil meninggikan gasnya.

Aku melihat spion, motor arka semakin kencang untuk menyusulku. Dan dia berhasil menghentikan motorku.

"Rara."

"Iyah." Ucapk ku  sambil melepas helm dan menaruhnya.

"Aku kangen naik motor ka, jadi ini kesempatan gua buat baik motor sepuasnya."

"Tapi jangan kebut-kebutan bahaya, nanti kamu jatoh gimana?."

"Nggak akan sih."

"Ra, yang namanya musibah kita nggak tau kapan datangnya.., mangka dari itu kita harus hati-hati."

ArkanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang