26

0 0 0
                                    






Happy reading
















"Ra, kita keluar yuk, aku ajak kamu melihat sesuatu yang belum pernah kamu lihat." arka menarik pergelangan tanganku dan mengajakku keluar rumah.

Aku sama arka pergi, entah mau kemana aku juga nggak tau. Dia berhenti di salah satu tempat, kaya taman gitu namun banyak sekali permainannya. Kata arka sih ini kaya pada malam gitu, dan aku belum pernah melihat kaya gini.

Dia mengajakku masuk ke dalam tempat itu, ada banyak sekali orang jualan dan ramai orang-orang.

"Ka, itu apa?." Tunjuk aku pada permainan yang muter-muter itu.

"Komedi putar, kamu mau naik?."

"Nggak, takut."

"Yang itu mau nggak?."

"Nggak."

"Yaudah kalau gitu beli jajanan ajah, tuh ada banyak, tinggal milih mau yang mana." Tunjuk arka pada semua penjual yang ada di situ.

"Kamu suka kesini ka?."

"Nggak sih, tapi aku pernah ajah ke sini bareng anak-anak, flora, elisah, reisha...kenapa emang?."

" ka, aku mau beli itu dong." Aku menghampiri penjual itu dan Arka mngikutiku dari belakang.

"Pak, saya minta satu...ka, kamu mau?."

"Nggak, kamu ajah yah."

"Ini namanya makanan apa ka?."

"Telur gulung"

"Ouh."

"Um."

"Nih, neng ." Ucap penjual itu sambil memberikan telur gulung itu ke Rara.

Arka membayarnya dengan uang 50 ribu, dan dia menolak kembaliannya.
"Mau apa lagi Ra?."

"Nggak tau."

Aku sama sama arka lanjut jalan keliling pasar malam itu.

"Mau sate nggak?."

"Mana sate?."

"Di pinggir jalan sana ajah ra belinya, biasa langganan aku."

"Ouh yaudah."

"Nggak ada yang lain gitu? Kan masih banyak Ra orang jualan makanan di sini."

"Nggak ada ka."

"Yaudah kita pulang gimana?."

"Tapi kita beli satu dulu kan?."

"Iyah pasti itumah."

"Hay, Arkana ketua geng motor yang paling kece" Sapa cewek yang menghampiri kita.

"Um."

"Sama siapa arka? Adik ya apa kakak?." Tanya cewek itu.

Aku pergi duluan dan arka mengikutiku dari belakang.

"Rara tunggu."

"Mending aku nungguin kamu di motor, dari pada bersama cewek-cewek tadi." Kesal aku pada arka.

"Um, jangan kesal kaya gitu dong...cewek yang tadi mah nggak ada apa-apanya Ra." Arka sambil mengacak-acak rambutku.

"Cepetan pulang ah, disini banyak cewek yang nggak tau diri. Nggak liat apa di samping ada ceweknya...dasar."   aku jalan duluan.

Arka merangkul pundakku. "Udah ah, jangan kaya gitu. Nanti makin gemesin." Ucap arka sambil nyubit pipiku.

"Sakit."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 21, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ArkanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang