24

2 2 0
                                    


Happy reading







Sampai di rumah, bunda dan om Arya   lagi duduk bangku depan. Aku turun dari motor dan langsung menghampiri mereka

"Hay bun, om." sapaku dengan nada sesopan mungkin.

Dan tidak lupa aku mencium tangan mereka berdua. Lalu bunda memelukku, dan mencium pipiku.
"Kamu kesini nggak ngabarin bunda dulu?." Tanya Tante Dina.

"Sengaja Bun hehe, ouh Iyah gimana keadaan bunda sama om Arya?." Tanyaku.

"Bunda sama ayah baik-baik saja kok sayang." Jawab bunda sambil memegang tanganku.

"Bun, ini dari Rara." Arka menaruh paper bag itu di meja.

"Apa nih Ra?." Tanya bunda sambil melihat isi dari paper bag itu.

"Spaghetti carbonara, kesukaan bunda dan ayah." Jawabku.

"Waw, makasih ya sayang, Seharunya kamu nggak usah lah bawa-bawaan kaya gini. Kamu main ke rumah terus nanyain keadaan bunda ajah, bunda udah seneng banget." Ujar bunda.

"Apa yang di omongin bunda bener Ra, ayah seneng kok kalau kamu sering main ke sini." Sahut om Arya.

"Syukur deh kalau om sama bunda suka, makasih ya udah sayang sama Rara." Ucapku.

"Iyah sayang."

"Aku ke kamar dulu, mau ganti baju." Arka langsung masuk ke dalam.

"Ra, jangan manggil om dong." Ucap om Arya.

"Terus manggilnya apa dong?."

"Ayah Gituh, biar Sama kaya bunda."

"Oke ayah."

"Nah Gituh, kan enak di dengarnya."

"Iyah yah."

"Yasudah, ayok masuk ke dalam sayang." Ajak bunda sambil menggandeng tanganku dan dia membawaku ke ruang tengah.

"Kamu duduk dulu di situ, biar bunda bikinin minuman buat kamu ya sayang."

"Nggak usah Bun."

"Jangan kaya gituh, nanti bunda ngambek Lo sama kamu. Bentar yah bunda buatin minum buat kamu dulu." Ucap bunda lalu dia

Aku terpaksa mengiyakan bunda, karna aku tau bunda tepikal orang yang gak suka di bantah.

Aku merasakan suasana yang ada di rumah arka, aku melihat foto kecil arka dan fasya dulu di meja depan sana.

Bunda datang dengan membawa nampan berisikan minuman dan kue kering. Bunda menaruh kue kering itu di meja, lalu memberikan gelas itu kepadaku.
"Cobain dulu, bunda buatin jus jeruk ini khusus buat kesayangan bunda." Ucapnya.

Aku meminum jus itu satu tegukan, dan menaruh di meja.
"Enak banget Bun." Ucapku.

"Pastinya, inikan spesial buat anak bunda." Bunda sambil mengelus pipiku.

"Kamu ke rumah bunda udah ngabarin ka mita belum?." Tanya bunda.

"Belum Bun."

"Kabarin dulu, nanti dia khawatir sama kamu."

"Nanti ajah Bun."

"Bentar ya sayang, bunda ke depan dulu liat ayah, takutnya hilang gituh ajah" Ucap bunda lalu pergi.

"Hehe Iyah Bun."

"Hay Ra." Sapa fasya yang baru saja pulang , entah dari mana dulu dia.

"Baru pulang?." Tanyaku.

ArkanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang