Happy reading
"Ra, bangun ini udah siang." Ka Mita berusaha membangunku dengan menepuk-nepuk pipiku.
"Rara." Ka Mita membuk bad covernya, lalu dia memegangtanganku.
"De, kamu demam? Badan kamu panas."
"Nggak." Lirih aku, yang berusaha bngun kalau duduk bersandar di kepala ranjang. " Kepala pusing banget ka."
"Yaudah kamu jangan sekolah dulu, nanti biar kakak yang kesana buat izinin kamu."
"Um."
"Bentar, kakak telvn dokter dulu." Ucap ka Mita kalau dia menelpon dokter yang sudah biasa buat di rumah.
Dia menutup telponnya." Pasti lambung kamu kambuh deh, mangkanya kalau kakak bilang makan yang teratur, iya di makan."
"Nggak usah panggil-panggil dokter kek gitu, bentar lagi juga Mendingan." Ucapku kalau merebahkan tubuhku kembali.
"Kali ini kamu diam dulu Napa sama kakak, nggak usah komen."
"Iyah."
"Mbak Mita, di depan ada dokter ." BI lama masuk ke kamar.
"Suruh masuk ajah BI kesini."
"Iyah mbak." Ucap BI lama lalu keluar dari kamar.
"Ka, jangan bilang ke arka kalau aku lagi nggak sekolah karna sakit."
"Kenapa?."
"Aku nggak mau, nanti dia ngejekin aku."
"Iyah nggak."
"Silahkan pak." Ucap BI lama yang membukakan pintu kamar.
"Makasih bi."
"Mita, siapa yang sakit?." Tanya dokter itu.
"Adik saya dok."
"Ini adik kamu Mita? Udah besar serang, saya sampai nggak tau."
"Iyah dok."
"Permisi yah Mita, de saya periksa dulu sebentar yah." Ucap dokter itu lalu memeriksa jantungku. "Ini asam lambung, pasti kamu jarang makan yh?."
"Um."
"Yaudah kalau gitu, saya tulis resep obatnya nanti di ambil ajah di apotik yang biasa." Ucap dokter itu lalu memberikan kertas itu pada ka Mita.
"Iyah dok."
"Saya permisi dulu yah Mita, soalnya di rumah sakit masih banyak pasien."
"Baik pak, mati saya antar..., ouh dok Sekali lagi saya berterimakasih kepada bapak yang sudah nyempetin ke sini." Ucap ka Mita sambil mengantar dokter itu.
"Iyah sama-sama Mita, ouh Iyah semenjak kejadian itu pak Rafli sama Bu aqilah nggak tinggal sama kalian berdua?." Tanya dokter itu sambil menuruni anak tangga.
"Nggak dok, saya di sini tinggal berdua dengan adik saya..., dokter sendiri gimana kabarnya? sudah lama nggak berbicara dengan dokter."
"Ouh, saya baik-baik saja.., gimana bisnis kamu kita?."
"Alhamdulillah lancar dok."
"Bagus kalau begitu."
"Saya permisi dulu ibu Mita." Ucap dokter itu kalau masuk ke mobilnya.
Ka Mita mengantarnya sampai ke depan rumah.
"Hati-hati dok.""Iyah mit, Mari." Ucapnya sambil melambaikan tangan.
"Iyah."
Ka mita masuk kembali ke dalam rumah dan dia menemuiku untuk memberitahukan bahwa dia ingin pergi ke kantor.
"Nanti kakak suruh pak Yono buat ambil obat kamu, di sini ajah jangan ke mana-mana.., dan sebelum ke kantor kakak mampir dulu ke sekolah kamu buat minta izin." Ucap ka Mita kalau keluar dari kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arkana
Teen Fictionkebahagiaan adalah rumah bagi semua orang, lantas jika rumah yang kita singgahi sudah tidak ada lagi kemana kita harus mencarinya? yang paling kejam di dunia adalah ? " perpisahan karna kematian" [ga peduli seberapa besar merindukannya] " Dia takka...