10. What's that?

1.3K 121 0
                                    

"Njun!"

"Njun!!"

"Paansi bentar mo menang ini, ayo!!"

"Njun!!"

"Bentar!!"

"HUANG RENJUN!?!?"

Renjun akhirnya menoleh ke arah Haechan.

"Paansi lo beruang! Liat gue jadi kalahkan" Ujarnya kesal.

"JELASIN KE GUE INI MAKSUDNYA APA HAH!?!?!?" Teriak Haechan dengan mengangkat tinggi-tinggi sebuah kertas.

Mata Renjun seketika membulat.

Renjun berusaha merampas kertas itu dari tangan Haechan.

Namun Haechan terlebih dahulu menghindar.

"Haechan~ah"

"Gue bisa jelasin"

"JELASIN! INI MAKSUDNYA APA HAH!?!"

"LO PUNYA TUMOR DAN GUE SEBAGAI SAHABAT LO, LO NGGA KASIH TAU?!?!"

"LU TEGA NJUN! LU TEGA!?!?!!"

"Haechan~ah"

"APA? LO MAU BILANG KALO INI BUKAN PUNYA LO GITU HAH?!?!"

"LO NGGAK MAU KASIH TAU GUE BIAR GUE GA KHAWATIR GITU?"

"JUSTRU GUE MARAH KALO LO GA KASIH TAU GUE!!"

"KENAPA LO HARUS NYEMBUNYIIN PENYAKIT MEMATIKAN INI HAH!?! HUANG RENJUN!!"

Haechan berteriak dengan mata berkaca-kaca, persetan dengan tetangga yang terganggu.

"Maafin gue chan, gue ngga bermaksud"

"Sekarang gue minta lo jelasin semua ini!"

Renjun dengan suara sedikit gemetar pun menceritakan semua yang ia alami selama ini.

Bagaimana tumor itu bisa bersarang dikepalanya.

Haechan tertegun mendengar penjelasan sangat sahabat.

Ia mendekati Renjun yang hampir menitikkan air mata, memeluknya memberikan energi positif miliknya.

Renjun hanya menerima pelukan Haechan dan menangis dipelukan Sang Sahabat.

Haechan berusaha menenangkan sahabat mungilnya ini.

"Njun gue tanya"

"Apa?" Tanya Renjun dengan suara bergetar.

"Are you okay?"

◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇

Hari ini hari minggu, tentunya Renjun libur.

Renjun menghabiskan minggunya dengan membersihkan rumah.

Sebenarnya ia ingin bermain dengan Haechan, namun pemuda beruang itu sedang ada urusan.

Jadi Renjun hanya di rumah saja.

Dan siang ini ia sudah berada di cafe untuk bekerja.

Hari ini cafe sangat ramai, membuat Renjun serta karyawan yang lain kewalahan.

Renjun menghantarkan makanannya kepada sang pemesan.

Saking ramainya, seseorang tidak sengaja menyenggol lengan kiri Renjun.

Bullying | Renjun ft. Nomin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang