11. who will leave first?

1.3K 122 1
                                    

Renjun sendari tadi hanya melamun, memikirkan nasibnya yang begitu malang.

"Bund? Yah? Renjun lemah banget ya" Ucapnya lirih dengan kekehan kecil dibagian akhir.

Ia kembali menghembuskan nafas, entah sudah berapa banyak ia menghembuskan nafas hari ini.

Perkataan Suho tadi membuatnya seketika syok sendiri.

Sekejam itukah dunia pada dirinya?

"Injunaa~~" Pekik Haechan.

Renjun mendongak menatap sahabatnya itu.

Haechan iba dengan temannya itu, luka luka diwajah mulus itu.

Belum lagi wajah pucat dan mata bengkak karna terlalu banyak menangis.

"Njun? Lu abis nangis? Jan nangis mulu, ga baik"

"Gimana gue ngga nangis, dunia terlalu kejam sama gue hikss... "

Haechan mendekati brankar Renjun, ia mendudukkan dirinya di kursi dekat brankar tersebut.

Menggenggam tangan mungil sabahat.

"Njun? Dunia emang kejam, dan lo harus kuat ngadepin dunia ini"

"Dunia sekarang kalo bercanda ngga main-main" Ujar Renjun.

"Njun? Lo itu kuat, lo itu hebat. Lo itu inspirasi gue tau ngga?"

"Disaat lo sekarat lo masih bisa senyum njun, masih bisa"

"Sedangkan gue.. Mungkin ga bisa"

Kedua tangan Haechan memegang tangan Renjun, menatap Renjun dengan senyumannya.

Renjun juga menatapnya, dengan muka pucatnya.

"Njun... Semua orang punya kelebihan sama kekurangan mereka masing-masing"

"Lo hebat, karna lo ngga benci sama diri lo sendiri karna lo tuli"

"Lo kuat, disaat semua orang ngebully lo. Lo masih bisa berdiri dan senyum"

"Lo itu hebat, lo itu kuat, ayah sama bunda lo pasti bangga"

"Jadi stop ngeremehin diri lo sendiri"

Renjun tersenyum dengan semua perkataan Haechan.

"Chan? Gimana kalo gue mati?"

"Apa ada yang bakal kangen gue? Apa ada yang bakal tangisin gue?" Renjun menatap haechan yang juga menatap dirinya.

"Pasti ada, gue yakin pasti ada"

"Sekarang gue tanya, kalo gue yang ninggalin lo duluan gimana?"

Renjun mengernyitkan dahinya bingung "Maksud?"

"Gimana kalo gue yang pergi dulu? Dan gue ninggalin lo?"

Renjun menunduk, menghembuskan nafas dan kembali menatap Haechan.

"Gapapa, gue juga ga bakal lama lagikan di dunia?"

◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇

Hari sudah mulai siang, Renjun bosan di rumah sakit.

Ia hanya merebahkan dirinya selama 3 hari ini.

Renjun baru boleh pulang kalo kondisinya membaik dan dokter Suho memperbolehkannya.

"Halo njun? Bagaimana kabarmu? Masih ada yang sakit?" Sapa Suho.

"Aku baik paman" Suho mengangguk mengerti.

"Kapan aku boleh pulang paman? Aku bosan disini" Keluhnya lucu.

Bullying | Renjun ft. Nomin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang