Shu x Yuma

305 11 0
                                    

"OI NEET! TANGGUNG JAWAB!!"

Teriakan Yuma bergema di lorong sekolah yang sepi. Shu yang mendengar itu hanya berdecak pelan dan membuka matanya.

"Apa?" Shu menatap Yuma datar.

"TANGGUNG JAWAB!" Yuma mengeluarkan sebuah benda dari saku celananya dan memperlihatkannya ke arah Shu.

'Oh, Fck!' batin Shu saat melihat test pack yang ditunjukkan oleh Yuma.

"Tanggung jawab bagaimana?" Shu masih menatap Yuma dengan pandangan datar. Walau dalam hatinya, dia sudah frustasi. Seingatnya, dia memakai pengaman, namun kenapa bisa bocor.

"Menemui Ruki dan para Mukami yang lain dan menikahiku tentu saja bodoh." Yuma menunduk dan memukul kepala Shu pelan. Dia tak ingin kepala ayah dari bayi yang ada di kandungannya jadi semakin tidak waras.

"Baiklah. Besok aku akan ke mansion kalian." Shu berdiri dan mengecup pipi Yuma sebelum pergi meninggalkan Yuma yang mematung.

"Ck! Apa-apaan!" Yuma berdecak dan mulai berbalik badan untuk menemui saudara-saudaranya yang lain. Tak lupa dia mengantongi test packnya lagi.

.
.
.

"Shu, kau menghamili Yuma?"

Shu berdecak pelan saat tidurnya diganggu. Dia membuka matanya dan mendapati wajah Reiji sudah berada tepat di atas wajahnya.

"Kau tau darimana?" Shu mengernyitkan keningnya dan menatap heran Reiji.

"Ruki. Jadi benar?"

"Ah. Kekasih kesayanganmu itu rupanya. Ya, benar. Kenapa memangnya?" Shu kembali memejamkan matanya.

Reiji memukul kening Shu dengan buku yang sedang dia bawa. Shu hanya meringis dan menatap Reiji kesal.

"Nikahi dia. Paling lambat, Minggu depan. Jangan lupa bilang ke Yui dan yang lain." Reiji menegakkan badannya dan membenarkan letak kacamatanya.

"Untuk urusan bilang ke yang lain, kau saja lah Rei. Aku malas." Reiji hanya berdecak pelan mendengar jawaban kakaknya itu.

"Terserahlah. Jika kau tidak segera menikahi Yuma, aku pastikan kau tidak akan bertemu dengannya dan anakmu lagi." Setelah mengatakan hal itu, Reiji langsung hilang, berteleportasi entah kemana.

Shu langsung tersentak dan membelalakkan matanya mendengar perkataan Reiji. Yang benar saja? Dia tidak bisa bertemu Yuma dan calon anak mereka? Hell no! Tidak bisa dibiarkan.

Shu langsung bangkit dan berteleportasi ke mansion Mukami. Dia tiba tepat saat pintu itu terbuka dan menampilkan Ruki yang sepertinya hendak keluar. Ruki menatap Shu heran.

"Ada apa kau kemari?"

"Aku ingin menemui Yuma dan kalian juga. Aku ingin membicarakan sesuatu."

"Tentang kehamilan Yuma dan pernikahan kalian? Besok saja. Aku hari ini ada janji dengan Reiji. Kou pun juga sedang menculik Laito dan Ayato entah kemana. Azusa sedang sibuk dengan pisau-pisau kesayangannya."

"Tapi-"

"Pulang, Shu!"

Perkataan Shu terpotong dengan nada tegas yang keluar dari mulut Ruki. Jika sudah begitu, itu artinya Ruki tidak ingin dibantah. Akhirnya dia pamit dan berteleportasi kembali ke mansionnya. Dia menjatuhkan dirinya di sofa ruang tengah dan berteriak frustasi.

Teriakan Shu membuat seisi mansion terkejut. Untung saja Reiji sedang pergi. Jika tidak, dapat dipastikan ada sebuah buku tebal yang melayang ke wajah tampannya.

Subaru, Kanato dan Yui langsung berlari ke asal suara teriakan itu. Mereka menemukan Shu yang sedang terduduk dengan wajah tertunduk. Yui mendekati Shu dan menepuk bahu Shu ragu. Dia takut Shu akan membentaknya atau marah padanya.

Kumpulan cerita yaoi diabolik lovers Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang