🔞 Mpreg!
Pagi ini, Laito merasa dirinya mual yang mengakibatkan dirinya tidak nafsu makan. Dia langsung berlari ke arah kamar mandi dan memuntahkan semua isi perutnya. Padahal belum ada makanan apapun yang masuk ke perutnya.
"Ada apa denganmu?" Reiji hanya memperhatikan Laito yang sedang memuntahkan isi perutnya di closet.
"Tak tau. Kau ada ramuan untukku?" Laito menoleh pelan ke arah Reiji dengan wajah sayunya. Reiji yang melihat wajah sayu Laito hanya mengernyitkan dahinya.
"Sudah berapa hari kau begini?"
"Kurang lebih seminggu. Tapi aku berpikir bahwa ini akibat aku kelelahan." Reiji yang mendengar jawaban Laito hanya menghela nafasnya.
"Sini. Aku periksa dulu." Reiji langsung membantu Laito untuk bangun dan membawanya ke ranjang. Laito hanya memejamkan matanya saat Reiji mulai memeriksa tubuhnya.
"Kapan terakhir kali kau melakukan itu bersama Kou?" Mendengar pertanyaan Reiji, Laito langsung membuka matanya dan menatap Reiji kaget.
"Kenapa tiba-tiba kau bertanya begitu?"
"Ini bukan kelelahan. Kemungkinan kau hamil."
Laito yang mendengar jawaban Reiji hanya membelalakkan matanya dan menatap Reiji tak percaya.
"Jika kau tak percaya, pakai ini. Jika garis dua, berarti kau benar hamil." Reiji melemparkan sebuah test pack pada Laito.
Laito yang mendengar itu hanya menghela nafasnya dan mulai berjalan ke arah kamar mandi. Dia mulai mengetest alat itu dengan urinenya.
Setelah selesai dan melihat hasilnya, Laito hanya menatap alat itu dengan mata terbelalak dan mulai keluar dari kamar mandi untuk menemui Reiji.
"Bagaimana?" Reiji lantas menghampiri Laito dan melihat hasil test packnya. Setelah melihat itu, Reiji hanya menghela nafas pelan.
"Minta pertanggungjawaban pada Kou." Reiji mengelus kepala Laito pelan, lalu dia langsung pergi ke ruangannya. Sepeninggalan Reiji, Laito hanya menghela nafasnya dan merebahkan dirinya di ranjangnya.
.
.
.
.
.Setelah pulang sekolah, Laito berencana menemui Kou sambil membawa test pack. Sesampainya di atap, dia melihat Kou langsung menatapnya dengan senyuman.
"Kenapa, babe? Kok tiba-tiba mau ketemu abis pulang sekolah disini?"
Laito hanya menatap Kou dan menunjukkan hasil test packnya dengan senyuman tipis. Kou terkejut melihat itu dan langsung memeluk Laito erat.
"K-kou? Kau tak marah?" Laito terkejut saat Kou memeluknya.
"Marah? Buat apa? Aku seneng banget kalo kamu beneran hamil, babe." Kou tersenyum sambil mengusap pipi Laito.
"Tapi kalo Mukami yang lain marah gimana? Terus kamunya diusir mereka?" Laito menatap Kou dengan raut wajah bingung.
"Gak akan, babe. Ya kan Ruki?"
"Gak ada yang bakal marah dan usir Kou kalo dia ngehamilin kamu kok. Jangan khawatir ya?" Ruki tersenyum tipis di sebelah Kou dan mengusap kepala Laito pelan.
Laito lantas menatap para Mukami lain di samping Kou. Dia melihat Yuma dengan senyumannya dan Azusa dengan senyuman tipisnya.
"Jadi gak ada yang perlu dikhawatirin kan, Laito?" Suara Ayato tiba-tiba ada di samping kanannya. Laito lantas menatap ke arah kanannya dan melihat Ayato dan Kanato disana. Saat dia menoleh ke arah satunya, dia melihat Reiji dan Subaru sedang menatapnya dengan senyuman sedangkan Shu hanya mengelus kepala Laito dengan senyuman di wajahnya.
"Mau buat pesta?" Yuma bertanya dengan wajah penuh senyuman dan dibalas dengan kekehan oleh Reiji dan Ruki.
"Boleh. Pesta dengan masakan Ruki dan Reiji yang sangat enak. Uhhh aku merindukan masakan kalian." Ayato mengerlingkan matanya ke arah Ruki dan Reiji yang dibalas dengan decakan kesal oleh mereka.
Malam itu mereka memutuskan untuk berpesta atas kehamilan Laito sekaligus merencanakan pernikahan Laito dan Kou di mansion Sakamaki.
Hai guys. Kembali lagi dengan saya disini. Hari ini dengan pair yang punya panggilan tersendiri buat Yui.
Mohon maaf dengan segala typo dan bahasa yang gk konsisten non baku dan baku nya.
Kalo mau req pair yaoi silahkan komen disini. Sekian dan selamat menikmati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan cerita yaoi diabolik lovers
Vampiroshanya cerita ttg ship yaoi sakamaki brother dan mukami brother