"Ck, kemana si cewe manusia itu?"
Terdengar decakan dan gumaman sarat kekesalan dari seorang vampir berambut Brunette.
"OI! DIMANA SI KAU, CEWE MANUSIA!"
Terdengar teriakan dari Yuma, vampir Brunette sambil melempar apel ke langit.
"Urusai!"
Mendengar suara itu, Yuma berbalik ke arah tangga dan melihat vampir bersurai blonde di sana. Yuma berdecak pelan saat melihat Shu, vampir bersurai blonde.
"Ck, ternyata cuma seorang NEET"
Shu mengabaikan perkataan Yuma dan melanjutkan tidurnya.
"OI! Dimana cewe manusia itu?"
"Aku tidak perduli dengan gadis manusia itu."
"Harusnya kau lebih memperhatikan mangsamu."
"Kalo mau mencarinya, cari sendiri. Aku ingin tidur lagi."
Mendengar jawaban itu, Yuma hanya berdecak pelan. Dia tiba-tiba mencium bau darah yang sangat manis dan dia sadar bahwa bau itu bukan bau dari darah gadis manusia itu. Yuma melihat sekeliling dan berhenti ke lantai atas mansion Sakamaki, tepatnya ke jendela ruangan Reiji. Yuma menyeringai kecil dan menjilat bibirnya pelan.
Yuma melempar apel yang ada di genggamannya ke Shu dan langsung berteleportasi ke depan ruangan Reiji saat melihat Shu menangkap apel itu.
Di sisi lain, Reiji sedang memperhatikan Shu dan tidak sadar bahwa ada kehadiran seseorang di depan ruangannya. Saat sadar, dia tersentak pelan dan menyeringai sedikit.
"Oya oya? Sepertinya ada penyusup? Seperti orang yang tidak punya sopan santun." Reiji tetap bersandar di jendela ruangannya sambil melipat tangannya di dada.
Yuma menyeringai kecil saat membuka pintu ruangan itu dan langsung bertatapan dengan mata ungu tua Reiji.
"Oh? Sepertinya ada yang menungguku?" Yuma lantas menutup pintu ruangan itu dan berjalan menghampiri Reiji. Yuma bisa mencium bau darah Reiji yang sempat dia cium saat di luar tadi.
"Ada keperluan apa kemari?" Reiji bertanya sambil menatap heran ke arah Yuma.
Yuma hanya terus berjalan ke arah Reiji dan berhenti tepat di depan Reiji. Dia hanya menyeringai kecil dan mendekatkan wajahnya ke arah Reiji. Reiji hanya bisa memundurkan wajahnya dan menatap Yuma.
"Sepertinya darahmu manis, Reiji. Apa sudah pernah ada yang meminum darah manis ini?"
"Ck, tidak akan ada yang meminum darahku." Reiji lantas mendorong Yuma untuk menjauh. Tapi Yuma hanya memegang tangan itu, lalu sedikit menjilat kulit itu. Reiji berjengit pelan saat kulitnya dijilat oleh Yuma.
"Oh ya kah? Berarti aku akan menjadi yang pertama meminum darahmu. Bukan begitu, Reiji Sakamaki?"
Reiji membelalakkan matanya saat Yuma mendekatkan wajahnya ke arah lehernya dan mulai mengeluarkan taringnya.
"Yuma, don't!"
"Hm? Why? Kenapa jangan?"
Yuma menyeringai dan mulai menancapkan taringnya ke leher Reiji. Reiji hanya berjengit pelan dan menahan sakit di lehernya.
"Ternyata benar. Darahmu benar-benar manis, Reiji."
Yuma menjilat darah yang keluar dari bekas gigitannya. Setelah itu, Yuma mengecup bibir Reiji sekilas. Reiji hanya bisa mematung setelah merasakan kecupan itu.
Brakkk!!
"REIJI! AKU LAP-!"
Teriakan Laito berhenti saat melihat posisi Reiji dan Yuma di sudut ruangan. Dia langsung menutup kembali pintu ruangan Reiji.
Reiji langsung tersadar dari lamunannya saat Laito menutup pintu ruangannya kembali. Dia menatap Yuma, yang masih menatapnya sambil menyeringai.
"Apa maksudnya semua ini?"
"Dilihat dari arah manapun, itu sudah jelas kan kalo Yuma menyukaimu?"
Suara Ruki tiba-tiba terdengar di depan pintu ruangannya. Itu membuat Reiji terkejut dan menatap Yuma yang sekarang memeluknya.
"Itu benar?"
"Iya, itu benar. Apa kau keberatan, Reiji?"
Reiji yang masih heran hanya bisa menggelengkan kepalanya dan perlahan menyamankan diri di pelukan Yuma.
Ruki di depan ruangan Reiji hanya bisa tersenyum dan meninggalkan ruangan itu saat dia merasa bahwa mereka berdua sedang bermesraan di dalam sana. Ruki berinisiatif untuk memasak di sana selagi Reiji 'diculik' Yuma.
Halo guys. Aku balik lagi. Maaf ya baru update soalnya abis sakit. Btw maaf kalo bahasanya campur2 baki-nonbaku dan masih banyak kesalahan. Silahkan tunggu cerita selanjutnya 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan cerita yaoi diabolik lovers
Vampirhanya cerita ttg ship yaoi sakamaki brother dan mukami brother