🔞 Reiji x Shu 🔞

1.3K 25 6
                                    

Warning 🔞
Yang minor harap jangan dibaca.
Disini mereka kadang pake bahasa non baku ke satu sama lain. Tapi kadang juga pake bahasa baku.

.
.
.

Reiji baru keluar dari ruangannya saat melihat Shu tidur di lorong. Dia menghela nafas pelan dan mulai menghampiri Shu.

"OI! Bangun! Jangan tidur disini!"

"Urusai!"

"Jangan salahkan aku kalo kamu keinjek sama si kembar yang suka lari-larian ya?"

Reiji lantas berteleportasi ke ruang tengah dan melihat ada Yui yang sedang dikerubungi oleh triplets. Dia menghela nafas pelan.

"Bisakah kalian memberi dia ruang untuk bernafas?" Reiji bertanya sambil membenarkan letak kacamatanya. Triplets tersentak pelan dan mereka berdecak saat mengetahui siapa yang mengganggu mereka.

"Oya? Kenapa gak ikutan aja Rei?"

"Reiji, ikutan aja."

Reiji hanya mendengus pelan mendengar perkataan Laito dan Kanato. Dia berteleportasi ke kamarnya. Reiji tersentak pelan saat melihat Shu tertidur di ranjangnya. Dia lantas menghampiri Shu.

"OI! Kenapa jadi tidur disini?"

"Ck, Rei kau berisik!" Shu membalikkan badannya menjadi memunggungi Reiji. Reiji mengangkat alisnya melihat itu. Dia membalikkan badan Shu dan menindihnya.

"Oh aku berisik?" Reiji menatap Shu tajam dan mengangkat dagu Shu pelan agar menatapnya. Shu hanya tersenyum.

"Ahhh aku hanya bercanda, Reijiiii. Biarkan aku tidur tolongg." Shu merengut kesal menatap Reiji.

"Tidur terus gak cukup? Daritadi juga kamu tidur." Reiji menyentil kening Shu dan hanya dibalas dengan ringisan oleh Shu.

Reiji tersenyum dan memeluk Shu. Shu mempunyai suatu ide. Dia dengan jahil mencium bibir Reiji. Reiji terkejut namun dia membalas ciuman Shu dengan panas. Reiji melumat bibir Shu atas dan bawah bergantian.

Setelah puas melumat bibir Shu, Reiji menggigit pelan bibir bawah Shu untuk meminta akses masuk ke dalam mulutnya. Shu dengan senang hati membuka mulutnya. Reiji memasukkan lidahnya ke dalam mulut Shu dan mengobrak-abrik isi di dalamnya. Dia mengabsen gigi Shu dan isi mulut kekasihnya itu. Disaat Shu merasakan rongga dadanya membutuhkan pasokan oksigen, dia memukul punggung Reiji pelan. Reiji yang mengerti lantas melepaskan ciumannya. Meninggalkan seutas benang Saliva entah milik siapa di dagu Shu dan turun ke lehernya.

"Shu, kamu seksi banget." Reiji berbisik tepat di telinga Shu. Dia menggigit leher Shu dan meninggalkan kissmark di sana. Shu hanya bisa mendongakkan kepalanya untuk memberikan sang kekasih akses lebih banyak.

Reiji membuka semua pakaian mereka. Sekarang mereka telanjang bulat. Shu yang malu dilihat oleh Reiji dengan tatapan laparnya hanya memalingkan wajahnya yang memerah. Reiji terkekeh pelan melihat itu.

Reiji mulai menciumi leher Shu hingga ke dadanya. Dia menjilat puting kiri Shu dan memainkan puting kanannya dengan tangan.

"A-ahnhh Rei hnghhh." Shu membusungkan dadanya saat merasakan Reiji menghisap puting kirinya. Tubuhnya makin bergerak tak karuan saat Reiji juga memainkan puting kanannya.

Setelah puas dengan puting Shu, Reiji lantas menurunkan ciumannya ke arah perut Shu. Tak lupa dia meninggalkan kissmark di sekujur tubuh sang kakak sekaligus kekasihnya. Tangannya tak tinggal diam. Dia membuka kedua kaki Shu lebar. Tangannya mengocok penis Shu dan lidahnya menari di pintu masuk lubang anal Shu.

Shu menekuk jari kakinya saat merasakan lidah hangat Reiji memasuki lubangnya. Sungguh, dia amat merindukan Reiji di dalamnya. Shu secara otomatis mengangkat pinggulnya saat Reiji mempercepat kocokan di penisnya dan gerakan lidahnya di lubangnya. Reiji menahan pinggul Shu agar tak banyak bergerak.

Kumpulan cerita yaoi diabolik lovers Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang