"Taruhan. Siapa yang menang, bakal dapet darah M Neko-chan lebih banyak."
"Ck. Gak. Sendiri aja sana."
"Oh ayolah Subaru-kun~ bukan pengecut kan?"
"Kalau kau kalah, kau harus pergi dari sini."
"Ha'i ha'i Subaru-kun~"
Shu mendengus pelan mendengar pertengkaran Kou dan Subaru. Dia langsung berteleportasi ke ruangan Reiji yang sunyi.
Reiji yang sedang membuat sesuatu bersama Ruki hanya mengernyitkan dahi mereka melihat Shu sudah tertidur kembali di sofa ruangan itu. Reiji hanya mengendikkan bahunya sedangkan Ruki mulai mendekati Shu.
"Shu. Kau kenapa?"
"Pasti juga karena Kou dan Subaru bertengkar di ruang bermain." Reiji menanggapi sambil tetap fokus pada apa yang dia kerjakan. Ruki hanya menghela nafasnya dan mengusap dahi Shu pelan.
Brukk!!!
Tubuh Ruki ambruk ke atas Shu saat Shu menarik tangan Ruki yang berada di kepalanya. Ruki menahan tangannya di dada Shu dengan wajah memerah.
"Shu! Jangan mengagetkanku!"
"Maaf maaf. Aku hanya tak tahan dengan aromamu." Shu terkekeh pelan.
Ruki berusaha bangkit dari atas tubuh Shu, namun Shu semakin erat memeluknya. Dia menepuk dada Shu pelan.
"Shu! Just let me go! Aku harus membantu Reiji!"
"Oh ayolah! Hanya memeluk kekasihku sendiri. Tak apa kan, Rei?"
"Terserah mu. Shu, jika kau hanya ingin menggangguku dan Ruki, keluar! Aku tak mau menjadi nyamuk!"
Shu terkekeh pelan saat melihat wajah kesal adiknya itu. Dia mengecup bibir Ruki sekilas sebelum berteleportasi sendiri ke kamarnya. Ruki hanya mematung dengan wajah memerah.
"Ingin membantuku lagi atau menyusul Shu?" Mendengar pertanyaan Reiji, Ruki langsung tersadar dari lamunannya dan segera bangkit.
"Iya iya. Aku akan membantumu lagi."
"Terimakasih, kakak ipar."
Reiji tersenyum saat melihat wajah Ruki memerah setelah mendengar panggilan darinya.
"Oh Ruki. Kenapa wajahmu memerah?" Reiji mendekatkan wajahnya pada Ruki dengan seringaian menggodanya.
"A-ah tidak kok. Disini panas sekali."
Reiji terkekeh mendengar jawaban Ruki dan mereka mulai melanjutkan kegiatan mereka yang tertunda akibat Shu.
"Oh ya, apa yang membuatmu menerima Shu? Kau tau sendiri dia bagaimana."
"Hmm entahlah. Aku hanya merasa nyaman di dekatnya dan aku serasa dilindungi olehnya. Walaupun sifatnya menyebalkan."
Reiji terkekeh pelan sambil menganggukkan kepalanya mendengar jawaban Ruki.
"Oh dan kau, Reiji. Apa yang kau suka dari Yuma?" Reiji terkejut mendengar pertanyaan Ruki dan menoleh ke arah Ruki.
"A-apa maksudmu? A-aku tidak menyukai Yuma." Ruki terkekeh pelan melihat wajah memerah Reiji.
"Oh ayolah. Bahkan semua anak Sakamaki dan Mukami tau bahwa kau menyukai Yuma. Ya walaupun Yuma belum menyadarinya. Kau tau? Dia itu sangat tidak peka." Wajah Reiji semakin memerah mendengar perkataan Ruki.
"Sudahlah. Lanjutkan saja eksperimen ini!"
Ruki terkekeh sambil menganggukkan kepalanya setelah melihat wajah merengut dan memerah Reiji. Akhirnya mereka melanjutkan eksperimen mereka yang tertunda tanpa tau bahwa Shu dan Yuma menguping pembicaraan mereka dengan seringaian di bibir mereka.
Halo semuanya. Kembali lagi. Maaf ya baru bisa update. Karena gak ada ide.
Oh ya mungkin bakal ada pair Sakamaki x Sakamaki atau Mukami x Mukami. Jdi biar gak bingung, dikasih tau dlu.
Selamat menikmati bacaan terbaru kalian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan cerita yaoi diabolik lovers
Vampirhanya cerita ttg ship yaoi sakamaki brother dan mukami brother