Dibucinin Grand Duke Utara [1] [TAMAT]

Bab 5

Beri Penghargaan kepada Penerjemah dengan klik tanda ⭐ Sebelum Membaca! Terimakasih.

Pentingnya Stern di wilayah Berg, dengan danau bekunya, lebih menonjol daripada di tempat lain. Namun, sebagian besar Stern sombong, hanya memiliki satu atau dua dari mereka di benua itu, dan Seria Stern sangat jahat. Tapi itu sudah lama sekali. Viscount Issac, yang bertanggung jawab atas kelas Lina, berkata sambil tersenyum.

“Nona Seria telah banyak berubah sejak setahun yang lalu.”

Berapa kali dia muncul di pesta dansa secara bertahap berkurang. Tapi itu tidak berarti dia benar-benar meninggalkan dunia sosial dan mengasingkan diri. Dia perlahan mengubah rutinitasnya untuk meyakinkan orang lain.

“Hanya setelah itu dia berhubungan baik dengan Marquis Kalis Haneton.”

Sangat sedikit yang tahu bahwa Seria telah menyembuhkan lengan Kalis. Tentu saja, Viscount Issac juga tidak mengetahui hal ini. Lina, yang meminta informasi detail tentang Seria Stern, mengangguk mendengar kata-kata Viscount.

"Jadi begitu. Itu sebabnya dia bisa bertunangan dengan Kalis.”

Sudah waktunya istirahat. Lina mendekat ke jendela untuk melihat keluar karena berisik. Penampilannya, yang sepertinya akan jatuh dari jendela kapan saja, membuat Viscount Issac menjadi pucat.

"Saintess, ini berbahaya!"

"Oh. Maafkan saya."

“Tubuhmu masih lemah…..”

Lina berada dalam kondisi yang sangat rapuh karena divine power yang mengalir di sekujur tubuhnya. Perban berkualitas tinggi melilit lengan, kaki, dan pahanya karena ada memar kuning di sekujur tubuhnya karena tidak mampu menanggung kekuatan suci.

Dia beruntung memiliki Marquis Kalis Haneton dan Grand Duke Lesche Berg di sini. Mereka adalah salah satu kepala dari tujuh belas keluarga Kekaisaran. Itu berarti bahwa mereka adalah orang-orang yang memiliki kekuatan untuk mengendalikan kekuatan suci sampai batas tertentu. Berkat dedikasi Marquis Haneton dalam memberikan perawatan yang tepat, memar Lina menunjukkan tanda-tanda pemulihan.

“Kamu sepertinya sangat dekat dengan Marquis Haneton.”

"Ya. Kalis memiliki kepribadian yang baik.”

"Baik…." Mendengar kata-kata intim Lina, Viscount Issac membuat ekspresi sedikit malu.

“Saintess? Kamu tidak bisa memanggil Marquis dengan namanya begitu saja di depan umum.”

"Hah? Mengapa?"

"Karena Marquis Haneton akan menikah, mungkin ada beberapa rumor buruk."

"Betulkah? Mustahil!" Lina tertawa terbahak-bahak. “Kalis dan aku hanya berteman.”

"Para bangsawan di sini yang tidak berpikir begitu."

"Tetapi…." Lina yang bingung berkata, “Kalis juga memanggilku dengan nama….”

"Saya mengerti." Viscount mengangguk. “Kalau begitu saya harus berbicara dengan Marquis Haneton nanti.”

Saat itulah situasi di luar jendela menjadi gaduh dan mereka mengalihkan pandangan. Kemudian Viscount Issac berkata.

"Nona Seria Stern pasti sudah kembali dari gletser."

Seperti yang dikatakan Viscount Isaac, Seria Stern baru saja kembali dengan menunggang kuda. Dia mengenakan jubah bulu putih dan pipinya merah karena kedinginan. Seria telah mengunjungi gletser setiap hari. Dan ada juga Kalis Haneton. Senyum cerah merekah di wajah Lina saat dia melambai ke jendela menyambutnya.