[𝐁𝐋] 🔞𝐋𝐈𝐕𝐄 𝐁𝐫𝐨𝐚𝐝𝐜𝐚𝐬𝐭; 𝐙𝐨𝐦𝐛𝐢𝐞 𝐀𝐩𝐨𝐜𝐚𝐥𝐲𝐩𝐬𝐞 | 𝐑𝐉𝐍

2. LB(ZA) Guide

Tentara Alfa di bawah komando Kapten Lee Jeno berjumlah 1000 personil dan terdiri dari puluhan Unit elit yang terkenal dengan kemampuan spesialnya masing-masing. Mereka semua sangat gagah dan rata-rata memiliki bintang di dadanya.

Unit yang paling terkenal adalah Dom Alfa yang di ketuai secara langsung oleh Kapten Lee. Dom Alfa adalah sebutan bagi 20 personil dari Team Alfa yang terpilih dan paling luar biasa dari pada anggota yang lainnya. Mereka sama sombongnya seperti pemimpin mereka. Benar-benar memuakkan bagi sebagian orang yang melihat. Tch!

Saat ini Dom Alfa sedang berkumpul di kamp pelatihan khusus di lantai 5. Namun mereka semua tidak sedang berlatih, tetapi malah asik menggoda tawanan Cina yang baru di serahkan kepada mereka tadi siang. Seperti seekor kucing yang di beri tikus putih sebagai mainan, mereka tertawa sambil sesekali menendang pemuda lusuh di atas matras.

"Apa ini? Sangat lembek!"

"Ah, apakah dia laki-laki atau perempuan? Wajahnya kurang maskulin, tubuhnya juga."

"Dia jelas laki-laki. Lihat saja tonjolan di celananya."

"Tonjolan apa?" Dia mendorong bahu pemuda layu itu hingga terlentang dan menginjak paha kanannya, membuat pemuda itu menjerit kesakitan, kemudian melanjutkan, "Ah, sangat kecil." Lalu tertawa terbahak-bahak di ikuti oleh teman-temannya yang lain.

Mereka semua terlihat sangat tidak bermoral, menyiksa seorang pemuda lemah untuk di jadikan mainan saat mereka bosan. Tiba-tiba seseorang yang berdiri paling dekat tidak sengaja melihat pinggangnya yang tersingkap, lalu bersiul dengan mata genit. "Walaupun lembek dan kecil, tetapi tubuhnya lumayan bagus juga."

Orang-orang yang membully awalnya tidak memperhatikan celah ini, tapi setelah temannya berbicara, para pria kelaparan itu mulai menatap pemuda kurus di bawah kaki mereka dengan tatapan intens seperti seorang predator.

Pemandangan ini terlihat sangat menakutkan di mata pemuda sial itu. Dia mencoba bangun dari posisi awalnya, tetapi tanpa di duga bahunya di injak oleh salah satu dari mereka.

"Sakit!"

"Waw ... Suaranya juga terdengar sangat lembut." Dia menelan ludah seperti orang yang kelaparan dan menoleh ke arah teman-temannya, sambil menaikan alisnya dia berkata, "Siapa lagi yang gay di antara kalian? Lihatlah sub manis ini, pasti akan sangat menggairahkan kalau kita melakukannya bersama-sama. Ayo kita gangbang dia."

Namun ternyata lebih banyak orang yang mundur dari pada terpancing oleh provokasi itu. Kebanyakan dari mereka masih berpikiran jernih, dan salah satu tentara yang masih waras menolak dengan keras, "Gila! Orang ini di percayakan kepada kita oleh asosiasi keamanan Negara untuk di jaga! Bukan untuk di permainkan!"

Tentara kasar dan cabul yang pertama mencibir kepada temannya, "Di jaga? Apakah antek Cina ini perlu kita jaga? Dia harus cukup di permainkan sebelum tugasnya selesai dan di kembalikan ke Negaranya sebagai pelajaran bahwa Korea Selatan tidak semudah yang mereka kira. Lagi pula, kita semua kekurangan kebutuhan batin selama pandemi, ini semua salah mereka juga, kan? Jadi tidak ada salahnya kalau kita mencicipinya sedikit."

Lee Haechan, nama Tentara yang menolak tawaran bejad temannya itu terlihat sangat kesal dengan raut wajah gelap. Matanya melirik lagi ke arah orang yang tidak berdaya di tanah. Hati nuraninya menolak untuk melakukan semua itu dan sangat ingin menolongnya, namun dia tidak bisa bertengkar dengan sesama anggota hanya karena seorang tahanan, jadi Haechan memilih untuk pergi dari ruangan ini, sedangkan teman-teman yang lainnya hanya melihat dari samping.

"TUNGGU!" Pemuda yang masih di paku oleh sepatu bot Tentara mesum itu hanya bisa melihat kepergian Haechan dengan mata kosong. Dia tidak bisa menghentikan seseorang yang berpotensi menyelamatkan hidupnya dari tangan orang-orang yang ingin memperkosanya di ruangan ini.