12. LB(ZA) Misi besar

2.6K 218 47
                                    


Renjun merasa pusing. Kecepatan Kapten menumbuk pinggulnya tidak bisa dia imbangi. Dia kewalahan, tetapi tidak bisa melakukan apa-apa.

Dia sudah ejakuasi 4x. Hanya tersisa satu kali lagi dan semua ini akan selesai.

Dia menggosok matanya yang perih sambil terus mendesah. Nafasnya sangat pendek.

"Hhahh... Hhaahhh... Ah," Renjun memukul dengkul Jeno di bawah pinggangnya, kadang-kadang dia akan mencubit tanpa kekuatan untuk mengekspresikan protesnya karena pria itu terlalu cepat bergerak, hingga membuat tempat tidur mereka bergeser dari posisi awalnya.

"Rrrh... Berhenti sebentar, ngh..."

Dia terus merengek untuk istirahat, bahkan jika hanya 5 menit, dia akan sangat-sangat bersyukur karena sungguh, pinggangnya terasa akan patah.

"Uh.." Jeno mendesis saat penisnya berdenyut kencang, sebentar lagi dia akan ejakuasi. Namun sebuah ketukan dari luar membuat mereka berdua terdiam.

Alis Kapten mengerut kesal lalu berteriak, "Siapa?!"

Orang yang mengetuk tadi tiba-tiba tertawa. "Ini aku, buka pintunya. Apa yang sedang kamu lakukan mengurung diri di dalam kamar seharian? Bosan hidup?"

Jaehyun berdiri dengan sabar di luar sambil bersandar pada kusen pintu.

Setelah sepupunya kembali dari misi, Jeno sama sekali tidak menunjukkan batang hidungnya sama sekali, jadi sebagai kakak yang baik, dia langsung pergi mengunjunginya ke sini.

"Apa yang kamu lakukan? Apakah kamu terluka?" Jaehyun berpikir dengan tidak yakin, kemudian bergumam pada dirinya sendiri, "Tapi aku rasa itu mustahil."

Pada saat pintu terbuka, Jeno hanya mengenakan pakaian di satu lengannya saja dengan keringat yang menetes dari pelipisnya.

Jaehyun hampir berkomentar seketika, "Style yang sangat bagus. Seperti Idol K-pop."

Jeno sama sekali tidak tergelitik dengan leluconnya, dia bertanya dengan ekspresi suram, "Ada apa?"

Jaehyun mengangkat alisnya. Dia berkata bahwa dia datang karena mengkhawatirkan adiknya dan mencoba menerobos masuk ke dalam kamar, tetapi Jeno sama sekali tidak mau bergeser dari pintu. Dia berdiri diam menghalangi jalan.

Jadi sekarang giliran Jaehyun yang bertanya dengan suram, "Astaga. Apa yang kamu lakukan? Tidak mengizinkan aku masuk?"

Pria itu masih terdiam sambil menatap dengan datar, meminta penjelasan dan mengulangi pertanyaannya, "Ada perlu apa?"

Awalnya Jaehyun masih mood untuk tersenyum, tapi setelah tidak mendapat respon positif setelah beberapa waktu, dia cemberut.

Dia menatap sepupunya dengan curiga, "Apa yang kamu sembunyikan?" Matanya menyipit, lalu kemudian membulat saat melihat urat kebiruan menjalar di bawah mata Jeno. "Siapa yang memukul wajahmu?!"

"Bukan urusanmu." Jeno, masih berdiri di celah pintu, hendak menutupnya sebelum seseorang menyelinap dari belakang punggungnya.

Renjun tersenyum minta maaf karena telah mengganggu percakapan mereka, dia berbisik sebentar kepada Kapten, lalu berlari melewati Jaehyun yang tertegun.

"Guide?" Jaehyun menatap punggung kecil yang perlahan menghilang dari pandangannya, kemudian beralih pada Jeno, "Guide?"

Alis Jeno mengerut. Dia tidak repot menjelaskan apapun dan langsung masuk ke dalam kamarnya dengan langkah cepat.

Untuk kesempatan itu, Jaehyun juga berjalan mengikutinya ke dalam kamar yang berantakan dengan aroma sex yang kuat. Hidung sensitifnya tanpa sadar mengerut.

[𝐁𝐋] 🔞𝐋𝐈𝐕𝐄 𝐁𝐫𝐨𝐚𝐝𝐜𝐚𝐬𝐭; 𝐙𝐨𝐦𝐛𝐢𝐞 𝐀𝐩𝐨𝐜𝐚𝐥𝐲𝐩𝐬𝐞 | 𝐑𝐉𝐍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang