3. LB(ZA) Kapten

1.9K 244 24
                                    

"Aku akan melakukannya."

Renjun baru saja menjangkau ke bawah, tetapi Jeno langsung menepisnya dan sebagai gantinya dia menggenggam tangan kurus itu erat-erat sebelum menyeretnya keluar dari ruangan ini.

"Tidak ada waktu untuk bersenang-senang. Daging dan darahmu sedang di butuhkan sekarang."

Guide kecil yang bingung tidak tahu harus berkata apa. Dia hanya menatap punggung lebar orang yang menyeretnya dengan tatapan intens dan penasaran. Dia bergumam, "Tapi Anda sudah keras ..." Matanya mengarah ke celana Kapten dengan pandangan tidak sopan, kemudian melanjutkan, "Kulum di mulut tidak apa-apa."

"....."

- - ┈┈∘┈˃̶༒˂̶┈∘┈┈ - -

Team Dokter segera membawa Guide ke ranjang rumah sakit dan membaringkannya. Mereka bekerja sangat cepat seperti mekanisme dan menyuntikan jarum sebesar lidi di pembuluh darah tipis tanpa berkedip untuk menyedot darah dari tubuh kurus Guide muda yang lemah.

Ini baru hari pertama dan Guide bahkan belum di beri makan. Dokter Na tetap menunggu di samping remaja itu dan mengawasinya. Hati nuraninya yang lembut sejenak merasakan perasaan bersalah kepadanya. Jaemin mengerutkan kening.

Ekspresi Renjun tetap datar saat dia melihat lalu lalang orang-orang yang begitu sibuk di sekitarnya, dia tidak seperti orang hidup. Salah satu Dokter bahkan mencoba mengajaknya berbicara, namun dia tetap diam sambil menatap Kapten Lee Jeno yang berdiri di luar, lewat kaca transparan.

Ah ...

Tiba-tiba Renjun tersenyum manis hingga membuat Kapten Lee tertegun. Guide kecil itu menggeleng, membuka dan menutup mulutnya, berbicara tanpa suara.

Dia berkata, 'Ini tidak sakit.'

Senyumannya semakin mengembang hingga gigi gingsulnya terlihat saat dia menangkap ekspresi tidak senang dari sang Kapten.

Jeno mengangkat alis, "?"

Tiba-tiba seseorang menabrak lengannya secara sengaja sambil bersiul, "Lihatlah remaja yang sedang jatuh cinta itu. Aku sangat kasian padanya, hmm ... Dia menyukai orang yang salah."

Jaehyun menyeringai dan melirik ekspresi sepupunya yang tidak bergeming. Dia berkata lagi sambil memandang Renjun, "Dia sangat cantik, kan?"

Jeno menyilangkan tangannya, tidak peduli dan berkata acuh tak acuh, "Dia jelek seperti anak babi."

Jaehyun, "........" Tidak lama kemudian pria dewasa itu mengepalkan tangan di depan mulutnya dan tertawa keras, "Hey! Jangan terlalu kasar pada anak kecil!"

"Dia hanya antek Cina."

"Ah," Jaehyun menghela nafas, "Kamu berhati batu! Lihatlah dia menyukaimu!"

Jeno,"Aku seorang pemilih."

Setelah itu dia tidak mengatakan apa-apa lagi, tetapi fokusnya tetap tertuju pada Renjun.

Hari itu tim dokter berhasil mengantongi dua liter darah steril dari Guide dan langsung menyerahkannya ke Lab. Walaupun Profesor Park sudah lama meninggal dan buku rahasia virus ini juga belum di temukan, tetapi beberapa orang yang pernah ikut andil dalam percobaan ini di hadirkan lagi oleh Presiden. Mereka di tugaskan untuk meneliti sample dengan pengetahuan seadanya yang mereka ingat.

In-Ruins bukan hanya mematikan, tetapi skala penyebarannya juga sangat cepat dan mudah menular. Virus ini bukan hanya sekedar virus zombie biasa karena para manusia yang terkena virus jauh lebih ganas. Mereka bisa berlari lebih kencang dari orang normal dan mereka juga seperti tidak merasakan rasa sakit. Kekebalan tubuh zombie zaman ini dua kali lipat lebih tahan lama. Bahkan setelah tangan dan kakinya di potong, mereka tetap bisa hidup dan memakan bangkai.

[𝐁𝐋] 🔞𝐋𝐈𝐕𝐄 𝐁𝐫𝐨𝐚𝐝𝐜𝐚𝐬𝐭; 𝐙𝐨𝐦𝐛𝐢𝐞 𝐀𝐩𝐨𝐜𝐚𝐥𝐲𝐩𝐬𝐞 | 𝐑𝐉𝐍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang