20. LB(ZA) Ketegangan pt.2

655 104 21
                                    

BRUK!

Na Jaemin tersungkur ke depan untuk yang kedua kalinya setelah melewati pintu darurat menuju lantai 3. Tulang betis yang berkali-kali terantuk ujung tangga mulai mengeluarkan darah, merembes melewati celana katunnya, lalu turun dan menyerap langsung ke kaus kaki putih yang dia kenakan, membuat kain bersih itu berubah warna menjadi merah.

Jantungnya berdebar kencang, sekeras pukulan drum di hari festival. Wajahnya juga terlihat sangat pucat ketika dia melihat satu zombie lagi datang dari atas, menjegalnya.

"Sial!"

Jaemin buru-buru berbalik, ingin melarikan diri. Namun, di bawahnya juga masih ada zombie lain yang mengejarnya tadi. Nafasnya tersendat di tenggorokan.

Dia terjebak!

"LETNAN HAE!" Kepanikan menguasainya.

Apalagi zombie yang baru saja keluar dari atas terlihat lebih agresif. Setelah mencium bau darah segar yang begitu harum, zombie itu langsung berlari turun, mengulurkan cakarnya yang berdarah sambil membuka mulutnya lebar-lebar.

"--- Tidak." Jaemin membatu di tempatnya dengan tubuh gemetar hebat. Mata bulatnya berkontraksi, menyusut karena putusasa menghadapi kematian. Dia lupa kalau dia sebenarnya memiliki senjata di tangannya. Tanpa sadar, Jaemin menggenggam pistol erat-erat dengan telapak tangan sedingin es, dan kakinya yang terbungkus sepatu pun tetap merasa kedinginan dari ujung kepala sampai ujung kaki.

"Aku belum ingin mati---" Gumamnya.

"AAAARKKK!!!"

"Hah... Hahh... LETNAN HAE!" Jaemin menjerit, berjongkok, melindungi kepalanya. Di bawah ancaman kematian yang akan datang, dia menutup matanya erat-erat, "---Selamatkan aku!"

"---RROAARRKKK!!"

Zombie menyerang. Jaemin semakin berteriak panjang penuh ketakutan. "AHHHHHH!"

"AAKGGHHH---KKKK."

Namun, setelah dua menit berlalu, gigitan dari zombie ganas yang Jaemin pikir akan dia rasakan tidak kunjung datang. Sebaliknya, suara-suara seram dan keributan yang di timbulkan oleh zombie semakin keras terdengar.

"Hhah... Hhahh..." Nafasnya memburu, Jaemin membuka matanya secara perlahan, ketakutan masih terlihat sangat jelas di wajahnya. Dia membuka mulutnya dengan tatapan tidak percaya, "Ap--- Mustahil."

Dia terduduk lemas sambil menatap lurus ke arah dua zombie yang sedang bertarung, saling mencabik dan menggigit, hingga yang terakhir tidak bisa melawan dan terbunuh dengan mengenaskan. Ternyata, zombie yang mengejarnya sejak awal itulah yang menghalangi zombie lain yang ingin menggigitnya.

Tapi kenapa?

Jaemin kebingungan. Apalagi saat dia melihat zombie itu bergerak mendekatinya.

"T-tunggu...!!!" Dia mengangkat tangannya yang memegang pistol, terkejut karena baru ingat tentang benda ini dan langsung mengarahkannya pada si zombie dengan pegangan yang tidak stabil, "Berhenti atau aku akan menembakmu!"

"......."

Ups!

Bodoh!

Na Jaemin tahu itu. Zombie tidak punya otak, bagaimana mereka bisa memahami bahasa manusia?! Tapi, dia tetap mencobanya karena sepertinya zombie ini tidak berniat untuk memakannya.

Kakinya beringsut mundur hingga punggungnya menempel erat di pintu darurat yang tertutup. Ruangan gelap yang dipenuhi debu tebal menambah kesan sesak dan horor. Semilir angin yang entah datang dari mana kadang-kadang membelai tengkuknya.

[𝐁𝐋] 🔞𝐋𝐈𝐕𝐄 𝐁𝐫𝐨𝐚𝐝𝐜𝐚𝐬𝐭; 𝐙𝐨𝐦𝐛𝐢𝐞 𝐀𝐩𝐨𝐜𝐚𝐥𝐲𝐩𝐬𝐞 | 𝐑𝐉𝐍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang