[𝐁𝐋] 🔞𝐋𝐈𝐕𝐄 𝐁𝐫𝐨𝐚𝐝𝐜𝐚𝐬𝐭; 𝐙𝐨𝐦𝐛𝐢𝐞 𝐀𝐩𝐨𝐜𝐚𝐥𝐲𝐩𝐬𝐞 | 𝐑𝐉𝐍

17. LB(ZA) Menuju Daejeon

Matahari sangat cepat terbit. Orang-orang yang masih hidup penuh energi. Ketenangan batin hanya bisa mereka dapatkan saat sang surya menyinari dunia, tapi ini bukan tentang lagu kasih seorang Ibu. Ini tentang kehidupan dan kematian di akhir zaman, di mana kiamat zombie menyerang.

Tidak ada lagi pemandangan yang enak di lihat oleh mata telanjang. Jejak kekacauan dimana-mana, gedung dan pertokoan yang porak-poranda hampir seperti baru saja tertimpa bencana angin topan. Aliran darah merah mulai mengental, kering di sepanjang jalan beraspal yang dulunya sering di lalui oleh kendaraan beroda, tetapi sekarang bahkan kendaraan itu berjejer terbengkalai, saling menumpuk di jalanan.

Tim Alfa yang dipimpin oleh Kapten Lee Jeno dan Letnan Kolonel Jung Jaehyun sedang berkumpul sambil menunggu perintah dari komandan. Rencananya mereka akan langsung melanjutkan perjalanan ke markas militer Humphreys-Pyeongtaek, dan membatalkan rencana awal untuk merampok persenjataan militer Seongnam, dikarenakan masalah tentang personil tambahan dan satu bayi yang baru lahir, yang tidak pernah mereka duga.

Beberapa orang pergi melihat-lihat keadaan sekitar, dan beberapanya lagi menyempatkan diri menjarah sebuah toko swalayan hanya untuk memungut makanan ringan.

Seseorang menyeletuk, "Kita seperti gembel." Katanya, hidungnya mencium daging cincang kaleng dengan curiga, lalu mencicipinya, tetapi tidak lama kemudian dia meludah. "Busuk!"

Temannya menoleh, kemudian tertawa, "Bodoh! Dari aromanya saja sudah tercium busuknya."

"Aku sudah lama tidak makan daging. Semua daging yang kita miliki sudah menjadi miliki Kapten, aku tidak berani memintanya." Katanya dengan nada lesu.

Dia membungkuk, memungut sesuatu dari bawah meja saat seorang zombie tua melompat ke arahnya, "UUAAA!!!!"

(cr. Pinters)

"ARRKKKKKKKKK!"

CTAS!

Untungnya, dia memiliki refleks yang terkondisi, jadi saat terkejut pun tangannya tidak kalah cepat dengan teriakannya saat mengambil pistol dan menembaknya.

Peluru panas melesat, menembak leher zombie itu hingga terputus.

"Grrr..."

"KAGETNYA!!!" Serunya sembari menepuk dadanya yang berdentum keras dengan wajah meringis seperti kehilangan nyawanya, karena terkejut.

Zombie itu masih bisa melangkah dua sampai tiga kali sebelum tersungkur jatuh dibawah kakinya.

Beberapa orang berkumpul untuk melihat bangkai zombie itu dan menendangnya sambil menggerutu. "Sial! Di siang bolong pun mereka berani muncul!"

"Eh." Seseorang datang dari petualangannya mencari makanan dan melemparkan sebuah kaleng kecil untuk meredakan situasi tegang, "Ambil ini,"

Orang yang sedih karena sudah lama tidak makan daging itu menangkap kaleng dengan keren. Seperti adegan di film-film Justice- berkhayal menjadi protagonis yang menangkap benda asing dengan satu kepalan tangan, sungguh dramatis.