13. LB(ZA) Sersan yang putus asa

1.4K 165 43
                                    

"Berhenti tertawa atau aku akan menendangmu." Jeno menggeram marah sambil memelototi sepupunya, Letkol Jaehyun, yang masih cekikikkan sambil mengemudi.

Pria itu sama sekali tidak mengindahkan ancaman Jeno. Bahkan, dia terus melayangkan kata-kata cabul untuk menggodanya. "Bagaimana rasanya menjilat ludah sendiri? Haha... Apa, lubang belakang tidak begitu buruk untuk bercinta, kan?" lalu berkata dengan nada yang menjijikan, "Kapten, pantatku sakit~ AHHAHAHA..."

"Bajingan, brengsek! Mati saja!!"

Jeno tidak kuasa menahan kakinya dan menendang pinggang Jaehyun hingga pria itu meremas pintu mobil dan membuat Jeep yang mereka kendarai berbelok, melindas bangkai zombie yang terbaring di tengah jalan, hingga membuat kepalanya meletus.

Suara letusan kepala manusia yang terlindas ban mobil besar begitu renyah digendang telinga Renjun.

Jaehyun berteriak panik, "Sialan! Jangan main-main!"

Jeno menarik sudut mulutnya, merasa puas dengan tendangannya yang tepat sasaran dan membuat Jaehyun berhenti menggodanya lagi.

Renjun duduk dengan tenang di kursi belakang. Dia sama sekali tidak terlihat terganggu oleh pertengkaran antar saudara ini dan berpura-pura tidak mendengar olok-olokkan Letnan kolonel tentangnya, seolah-olah itu bukan dirinya. Dia hanya melirik Jeno secara diam-diam lalu cepat-cepat menunduk karena takut ketahuan. Tetapi setelah beberapa menit dia akan mencuri pandangan sekali lagi.

Renjun pikir objek keserakahannya tidak akan tahu, tapi ternyata dia salah.

Dokter Militer Kim Jungwoo, awalnya masih tertidur pulas sambil menyumbat telinganya dengan earplug, tetapi tiba-tiba dia terbangun dengan kaget saat mobil berguncang hebat. Dia tidak berani mengumpat terlalu keras sambil memasang kembali earplug yang longgar ditelinganya, "Sialan, bikin kaget saja." Lalu kembali melanjutkan tidurnya dengan kesal.

'Para bajingan yang kepanasan benar-benar merepotkan.' batinnya.

Mereka sekelompok tentara melakukan konvoi di jalan besar di tengah kota menuju ke kota Seongnam provinsi Gyeonggi. Seongnam adalah sebuah kota yang terletak di provinsi Gyeonggi, Korea Selatan. Kota ini berdekatan dengan Seoul sehingga sering disebut sebagai kota satelit seperti Goyang dan Gwacheon. Di sini lah terletak markas militer pertama yang akan mereka rampok persenjataannya.

Kota Seongnam adalah kota terdekat yang bisa mereka datangi. Walau pun gudang senjata militer di kota ini sangat minimalis, namun tujuan awal mereka datang terlebih dahulu adalah untuk menambah suplai agar bisa digunakan sebagai senjata cadangan diperjalanan sebelum pergi ke Kamp Humphreys di Pyeongtaek.

Selusin mobil berukuran besar mengikuti di belakang mereka.

Jalanan pada siang hari tampak sepi. Kota Seongnam sama berantakannya seperti kota-kota lain di Korea. Darah dan mayat yang tergeletak di jalanan berbelatung dan menimbulkan bau yang khas, bau kematian.

Renjun menatap mata babi yang menoleh saat mobil mereka lewat. Benda itu tidak bisa bergerak mengikuti mereka, dan hanya melayang di tempat asalnya. Dia bisa membayangkan bahwa perjalanan mereka kini sedang di saksikan oleh milyaran manusia di dunia.

Tiba-tiba dia merindukan Letnan Haechan. Kira-kira apa yang sedang pria itu lakukan sekarang?

Renjun merapatkan kakinya yang masih keram dan menghela nafas. Penis bengkaknya sudah membaik setelah diberi obat. Tadi pagi sebelum berangkat, Letnan Hae juga memberinya beberapa celana dalam yang sangat nyaman dengan kondisinya sekarang. Dia sangat berterima kasih kepada pria itu.

Lalu dia menoleh ke sampingnya. Dokter Jungwoo masih tertidur lelap di tengah perjalanan.

Renjun bersandar sambil memejamkan mata. Dia juga ingin tidur sebentar untuk memulihkan tenaganya, tetapi saat ini tiba-tiba dia merasakan tatapan seseorang. Guide mengintip dari balik bulu matanya yang lebat.

[𝐁𝐋] 🔞𝐋𝐈𝐕𝐄 𝐁𝐫𝐨𝐚𝐝𝐜𝐚𝐬𝐭; 𝐙𝐨𝐦𝐛𝐢𝐞 𝐀𝐩𝐨𝐜𝐚𝐥𝐲𝐩𝐬𝐞 | 𝐑𝐉𝐍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang