22. LB(ZA) Karma itu nyata

394 112 67
                                    

"Kapten, apakah kamu tidak kesal karena persenjataan militer di markas Humphreys telah di curi oleh orang lain?" Renjun sedikit menyayangkan keterlambatan mereka dan mengira salah satu penyebab suasana hati sang Kapten memburuk adalah karena hal ini, tetapi sejak mereka meninggalkan Pyeongtaek, Lee Jeno sama sekali tidak pernah membahasnya, hingga beberapa anggota tim Alfa mulai berspekulasi bahwa; benar, masalah inilah yang membuat Kapten marah.

Jeno baru menjawab setelah dia selesai mengintai sesuatu di depan menggunakan teropong. Dia berkata santai sambil menggantungkan benda itu di pinggangnya, "Tidak. Karena siapa pun mereka, mereka juga sama seperti kita, ingin bertahan hidup di akhir kiamat ini."

Renjun diam-diam tersenyum.

"Dan, aku akui kita memang kalah cepat."

Dua jam kemudian, mereka berdua sudah menyusuri jalanan kota besar sejauh sepuluh kilometer dari titik awal. Namun, setelah sekian lama memeriksa mobil-mobil yang terbengkalai di dekatnya, masih belum ada satu pun kendaraan yang Kapten pilih karena beberapa alasan. Pencarian mobil membutuhkan waktu lebih lama dari yang Renjun kira karena sang Kapten begitu pemilih.

Renjun sedikit menyeret langkah kakinya di belakang Lee Jeno, dia terlihat sangat kelelahan. Sedangkan di sisi lain, Jeno terlalu sibuk bermain dengan teropongnya tanpa menyadari kelainan pada Guide, lalu tidak lama kemudian Renjun mengerang sambil berjongkok. Nafasnya terengah-engah dengan butiran keringat yang membasahi wajahnya.

Alis Jeno mengerut, "Ada apa denganmu? Cepat bangun, bodoh!" Jarak mereka lumayan jauh, lima meter. "Bangun!"

"Tidak bisa berjalan lagi." Guide mengusap wajahnya yang berkeringat sambil meminta maaf, yang bahkan suara kecilnya pun tidak bisa Jeno dengar dengan jelas, lalu dia juga berkata bahwa kakinya sangat sakit saat berjalan.

"Haus." Tambahnya, tidak tahu malu.

"Aku sudah bilang jangan mengikutiku, tapi kamu memaksa," Jeno dengan malas menghampirinya. Guide tampak meringkuk dengan kepala menunduk, dia tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas. "Menyebalkan, ada-ada saja."

Renjun mengangkat kepalanya, menatap pria setinggi langit itu dengan mata indahnya yang menyipit karena tidak kuat melawan cahaya matahari, lalu berkata secara spontan, "Itu karena kamu terlalu merepotkan, Kapten. Kamu sangat pemilih."

Kapten Lee Jeno yang mendengarnya hanya bisa bertolak pinggang sambil melotot tajam. "Oh, sialan! Memangnya siapa yang menyuruhmu ikut?! Bajingan!" Berani-beraninya bocah ini menyalahkannya setelah semua yang terjadi. Kakinya menendang pantat Guide itu dari samping, tetapi tidak menyakitinya.

"Uh?" Renjun masih belum menyadari perkataannya yang menyinggung pria itu dan dengan linglung memijat kedua kakinya yang mulai kembali normal setelah sebelumnya sempat mengalami kebal syaraf, efek dari perjalanan jauh di cuaca panas dingin--- ditambah kurangnya olahraga fisik membuat tubuhnya kekurangan energi, sejatinya dia tidak terbiasa. Ketika sesuatu mengenai kepalanya, Renjun segera bangun dengan wajah panik dan hampir berteriak, "Kapten! Aku sungguh tidak bermaksud! Maafkan aku!"

Renjun menggenggam benda yang ternyata sebuah kantong air dan meremasnya karena terlalu gugup. Dia takut kata-katanya semakin membuat sang Kapten kesal, "Kapten..."

Jeno menunjuk wajah Guide dan mengancam, "Jangan ikuti aku. Tunggu di sini atau aku akan menghajarmu sampai mati." Kemudian pergi tanpa mendengar sepatah kata pun dari Renjun.

Sedangkan Renjun, dia memang sudah tidak memiliki tenaga untuk mengikuti pria itu.

Dia berteriak setelah Kapten berjalan semakin jauh, "HATI-HATI!"

- - ┈┈∘┈˃̶༒˂̶┈∘┈┈ - -

Jeno melanjutkan perjalanannya sendirian. Dia sedikit mengingat tatanan kota ini karena sebelumnya mereka--- Alfa, pernah menyelesaikan misi penjarahan di daerah sini. Ada sebuah Dealer terkenal yang sangat besar di depan, tidak jauh hanya tinggal satu kilometer lagi dan dia bisa segera menjemput mobil bagus untuk mereka gunakan, lebih baik dari pada memungut rongsokan di pinggir jalan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[𝐁𝐋] 🔞𝐋𝐈𝐕𝐄 𝐁𝐫𝐨𝐚𝐝𝐜𝐚𝐬𝐭; 𝐙𝐨𝐦𝐛𝐢𝐞 𝐀𝐩𝐨𝐜𝐚𝐥𝐲𝐩𝐬𝐞 | 𝐑𝐉𝐍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang