Pintu kamar Eleanor berhasil terbuka. Elios melangkah masuk.
"Lea...'' panggil Elios beberapa kali. Namun, ia tak berhasil mendapatkan jawaban.
Lea tak ditemukan di seluruh sudut kamarnya.
Elios menjadi panik dan cemas. Ia segera memanggil para penjaga untuk membantu mencari keberadaan adiknya.
Beberapa saat kemudian, seorang penjaga melapor.
''Pangeran. Putri telah ditemukan.''
''Dimana?'' tanya Elios dengan terburu buru.
''Putri ditemukan tak sadarkan diri di kamar mantan ratu.''
''Apa?!''
..........
Matahari telah terbenam. Gelap malam disertai dingin yang menusuk menemani perjalanan Arden.
Berbekal air dari danau dan buah-buahan yang dipetiknya selama perjalanan, Arden tampak lebih segar.
Rasa sakitnya perlahan berkurang. Lukanya perlahan lahan mulai tertutup kembali.
Dengan tubuh yang telah kembali kuat. Gelapnya malam maupun dingin yang menusuk tak mengganggu langkah Arden. Ia tetap gigih memacu kudanya menuju Kerajaan Sage.
Hingga sebuah cahaya terlihat, membuat Arden mengurangi kecepatan kudanya. Ia berjalan perlahan lahan dan penuh kehati-hatian menuju cahaya tersebut berasal.
Ternyata cahaya tersebut berasal dari obor-obor yang terpasang mengelilingi perkemahan luas di depan sana.
Arden turun dari kudanya, mendekati perkemahan tersebut. Ia melihat bendera bergambar tanduk rusa terpasang di depan setiap tenda. Arden mengerutkan keningnya. "Siapa yang berani membangun perkemahan di daerah netral ini?" gumamnya.
Seorang pria berkumis tebal menghampiri Arden. "Selamat datang tuan muda. Kau ingin memesan tenda?" tanya pria itu ramah.
Bukannya menjawab. Arden justru bertanya. "Siapa yang membangun perkemahan ini?"
Pria berkumis tebal itu menjadi tidak ramah tepat setelah Arden bertanya mengenai pemilik perkemahan tersebut.
"Tidak perlu banyak tanya. Mau pesan atau tidak?"
Arden menggeleng. "Tidak."
"Baiklah. Silakan pergi."
Arden pun berniat melanjutkan perjalanannya. Namun, kuda yang dinaikinya diam. Tidak bergerak sama sekali.
"Ada apa denganmu, Ryu?" Arden mengikuti arah pandang kuda peliharaannya itu.
Dan benar saja. Ia menemukan rerumputan luas di ujung perkemahan tersebut.
Arden menghela napas. Ia lupa untuk memberi makan kuda peliharaannya. Ia menyesal karena telah membuat Ryu kelaparan.
"Baiklah. Kita bermalam di sini." gumamnya.
..........
Hari menjelang malam. Namun, Eleanor belum juga membuka kedua netranya. Ia masih tertidur lelap di atas ranjangnya.
"Kau bilang dia akan baik baik saja? Tapi kenapa Lea belum juga bangun sampai sekarang? Tolong katakan sesuatu."
"Dia baik baik saja Liona. Tenangkan dirimu."
"Tolong katakan padaku. Apa yang terjadi padanya. Kumohon. Aku juga ingin tau kondisinya..." Liona tampak frustasi. Ia sangat mengkhawatirkan adik iparnya itu. Tapi Elios tak mau memberitahu kondisi Eleanor dengan jelas kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aster dan Permata
Fantasy'Aster putih dari selatan' 'Harta Karun kerajaan selatan' Tak terpikirkan. Hal luar biasa yang terjadi untuk pertama kalinya dalam sejarah dunia Arcania. Sapphire memilih gadis dari kerajaan terpencil yang bahkan keberadaannya tak terlihat oleh mata...