Terompet peringatan berkumandang.
Tanda bahwa babak ke dua akan segera dimulai.
Sepuluh peserta yang tersisa berbaris di depan pos menunggu aba-aba dari penjaga pos.
Arden menatap sekitar. Keningnya berkerut heran. Seharusnya hanya ada sepuluh peserta. Tapi setelah diamati, ada dua belas peserta yang berbaris.
"Penyusup?... atau mata-mata?" gumamnya.
Setelah mengamati penjaga bos yang nampak biasa saja dengan jumlah peserta yang lebih banyak dari seharusnya. Arden menyimpulkan. "Kerajaan Sage sangat cerdik. Memasukkan juri ke dalam barisan peserta? Cerdas." batin Arden.
"Baiklah. Aku akan menjelaskan peraturan babak selanjutnya. Dengarkan dengan seksama!"
"Baik!" Teriak para peserta serempak.
Seorang pengawal membagikan selembar kertas kepada setiap peserta.
"Di dalam kertas itu terdapat teka teki yang harus kalian selesaikan. Pelajari dengan seksama. Setelah berhasil memecahkan teka teki tersebut. Ikutilah anak panah yang ada di sepanjang jalan. Anak panah itu akan mengantarkan kalian ke tempat selanjutnya. Pastikan tetap hati-hati dan teliti. Akan banyak hal menunggu kalian di sepanjang jalan. Babak ini memadukan antara kemampuan menyelesaikan masalah, kecerdikan dan fisik. Hanya empat orang pertama yang berkesempatan menemui Ratu Slavinna di istananya sekaligus melihat eviga lov yang telah punah selama puluhan tahun secara langsung."
Para peserta sangat antusias.
"Kalian siap?"
"Siap!"
"Baiklah. Kompetisi babak kedua di mulai!"
Bendera hijau dikibarkan tanda kompetisi dimulai.
Para peserta membuka kertas masing-masing. Keheningan selama beberapa saat terjadi.
Arden mengamati gambar dengan seksama. Seluruh permukaan kertas dipenuhi coretan acak. Matahari di ujung kanan kertas adalah satu satunya gambar yang jelas di dalam kertas tersebut.
"Gambar apa ini? Apakah ini kertas coretan anak-anak? Sangat tidak jelas." ucap seorang peserta.
"Aku hanya bisa melihat matahari saja. Yang lain tidak jelas." ucap peserta yang lain.
Tiba-tiba salah seorang peserta menaiki kudanya dan pergi dengan cepat. Tanda bahwa ia telah mendapatkan jawaban.
Kemudian di susul seorang peserta lagi.
Arden mengerutkan keningnya. "Matahari dan coretan acak." gumamnya.
Setelah berpikir keras. Arden mendapatkan jawabannya. Ia segera menaiki kudanya dan menarik tali kekang Ryu. Ia pun berkuda dengan cepat menyusul dua peserta di depannya.
Setelah kepergian Arden. Satu per satu peserta mulai memacu kuda mereka. Hingga tersisa dua orang yang terpaksa memacu kudanya mengikuti peserta yang lain, meskipun mereka tidak mengetahui jawaban dari teka- teki tersebut.
Arden berhenti di depan sebuah jalan yang memiliki tiga cabang. Jalan lurus jelas bukan tujuannya, karena itu adalah jalan menuju pasar kerajaan. Arden sempat ragu akan memilih jalan ke kanan atau ke kiri. Ke kanan menuju istana Kerajaan Sage dan ke kiri menuju gua yang ujungnya adalah laut Kerajaan Sage.
Arden pun akhirnya memilih jalan ke arah kiri, tujuannya adalah gua. Tempat di mana sinar matahari terlihat seperti senter dalam kegelapan.
Sesampainya di pintu masuk gua. Arden mengamati bagian dalam gua sebelum memasukinya. Jalan yang sempit dan licin tidak cocok untuk kudanya. Arden pun turun dari kudanya. Kemudian mengikat Ryu di dekat pintu masuk gua.
![](https://img.wattpad.com/cover/308465961-288-k839639.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aster dan Permata
Fantasy'Aster putih dari selatan' 'Harta Karun kerajaan selatan' Tak terpikirkan. Hal luar biasa yang terjadi untuk pertama kalinya dalam sejarah dunia Arcania. Sapphire memilih gadis dari kerajaan terpencil yang bahkan keberadaannya tak terlihat oleh mata...