Light story. Gender Bender. Main Cast : BlackVelvet
Boleh langsung aja. Terimakasih untuk kesediaan baca, beri vote dan komen :)
kalo berkenan tolong baca cerita yang lainnya juga ya.. hehe
Semua gambar diunduh dari pinterest
Ke sembilan remaja itu terbaring lelah berserakan tanpa alas di ruang tamu, tepat pukul 4 sore mereka tiba di kediaman Limario sekembalinya dari kawah putih. Sebenarnya masih banyak tempat yang ingin mereka kunjungi, namun hari esok mereka harus sudah kembali ke Jakarta. Sisa hari libur semester sebenarnya masih cukup panjang, namun orangtua mereka berpesan untuk kembali sebelum perayaan natal. Jadi, mau tak mau malam ini akan menjadi yang terakhir bagi mereka berlibur di kota kembang.
"Hmm fix sih, sebelum lulus nanti kita harus main lagi kesini. Banyak spot wisata yang belom kita datengin" gumam Yeri, matanya masih terpejam
"Setuju sih gw sama lu Yer, pengen banget gw foto di kebun teh kek orang-orang" Joy menyahut
"Hmm Ocie pengen nyobain seblak yang direview sama mgdalenaf. Duh enak banget keknya, kek berasa udah dalem mulut" Rosie berdecak, tiba-tiba saja ia bangkit terduduk
"Kenapa Ocie?" tanya Limario yang ternyata sedari tadi duduk berselonjor tak jauh dari mereka
"Lim, Ocie laper. Tapi pengen makan yang seger-seger juga" jujur Rose, sesaat Limario diam nampak berpikir
"Oke. Sebentar ya"
Limario kemudian bangkit dan pergi ke arah pintu luar, Jennie buru-buru bangkit dan tanpa banyak bicara ia setengah berlari menyusul laki-laki itu.
"Lah, mba Jen mau kemana?" Rose terheran sendiri begitupun dengan teman-teman lainnya juga memperhatikan mereka
Merasa ada yang memperhatikan, Rose menoleh kesana kemari dan pandangannya terhenti pada Jisoo yang tak lepas menatapnya.
"Kenapa Ji?" tanya Rose, arah pandang gadis itu diikuti teman-temannya
"Gapapa, aku jadi kepikiran. Kamu pengen seblak kan?" tanya Jisoo, Rose mengangguk "Karena besok juga kita harus balik, gimana kalo malem ini keluar? Terakhiran gitu? Sambil hunting kang seblak yang Ocie mau" usul Jisoo bergantian memandang mereka
Nampak berpikir berberapa saat, akhirnya mereka mengangguk setuju. Sepakat untuk lanjut mengitari kota Bandung di malam hari, mereka memutuskan untuk bergantian bersiap diri.
