3. Different Perspective

323 34 3
                                    

Sebagai salah satu keturunan Roeswar, Aero ditunjuk untuk mengelola Mars Media Corp (MMC), yang merupakan salah satu anak perusahaan Roeswar Corp yang bergerak di bidang Media. Awalnya, mama dan kakeknya lah yang menjerumuskannya ke dalam bisnis keluarga, tetapi seiring berjalannya waktu Aero ternyata menyukainya sehingga saat kuliah ia mulai serius menekuninya.

Aero mencintai pekerjaannya. Untuk mencapai posisinya saat ini, Aero tentunya sudah mengorbankan banyak hal. Meskipun tentunya ia memiliki segudang priviledge yang ia syukuri, tentu saja tetap membutuhkan usaha yang maksimal. Mamanya mungkin lebih santai, tetapi kakeknya berbeda. Kakeknya akan lebih memilih mengalihkan tanggung jawabnya kepada orang lain yang lebih kompeten dibandingkan keturunannya sendiri sehingga apabila tidak memenuhi standarnya. Sehingga ia juga harus berusaha mati-matian untuk membuktikan diri betapa kompeten dirinya kepada kakeknya.

Menjadi keturunan Roeswar tidak serta merta membuatnya bisa menjadi CEO di usia muda. Ia bahkan baru menduduki posisinya sebagai Presiden Direktur MMC dua tahun yang lalu pada umurnya yang ke tiga puluh. Tentu saja persoalan asmara tidak pernah menjadi prioritas utamanya karena ia sibuk membuktikan diri yang tentunya membuat mamanya pusing tujuh keliling.

Aero normal. Ia pernah menjalin hubungan dengan wanita beberapa kali semasa hidupnya. Pacaran terlamanya adalah bersama pacar terakhirnya yang kandas tiga tahun yang lalu karena perempuan tersebut memutuskannya. Setelahnya, Aero belum mengencani siapa-siapa lagi, terlebih saat itu ia sedang fokus mempersiapkan diri untuk menempati posisi Presiden Direktur di perusahaannya kini.

Kini, karir nya sudah mulai settle and stable, sehingga mamanya sedang gencar-gencarnya mengenalkannya pada perempuan-perempuan kenalannya. Adik bungsunya juga turut serta merekomendasikan berbagai nama perempuan dari kalangan artis kepada mamanya. Dan di sinilah dia berada, di salah satu restoran Fine Dining di kawasan SCBD yang menyajikan makanan-makanan khas Prancis, makan malam bersama wanita ke-5 yang dikenalkan mamanya pada minggu ini. Ini lebih melelahkan dari yang ia kira.

Menemui banyak wanita dalam satu minggu ini membuatnya sudah bisa menebak berbagai orbrolan dan pertanyaan yang diajukan oleh para wanita tersebut kepadanya yang kurang lebih seperti...

"Kamu memang pendiam ya?"

"Aku dengar kamu lulusan INSEAD?"

"You look much cuter in real life dari pada di foto."

"Jadi, kamu lagi single?"

Yang di mana jawaban Aero juga itu-itu saja, tidak lebih dari "Ya", "Tidak", "Thanks", atau bahkan hanya bergumam. Pertemuan-pertemuan itu membuatnya mengenal beberapa tipe wanita mulai dari yang pasif-agresif, touchy, dingin, cerewet, self centered, hingga over-confident.

Maka dari itu Aero sedikit tekejut, walaupun ia tidak menunjukkannya, ketika pertemuannya kali ini diisi keheningan. Berdasarkan informasi yang diberikan oleh mamanya, yang kalau ia tidak lupa, perempuan di hadapannya bernama Lamia Tanaja, salah satu keturunan keluarga Tanaja yang kini menjabat sebagai petinggi di perusahaan keluarga Tanaja. Tentu saja perempuan-perempuan yang dikenalkan oleh mamanya tidak jauh dari kalangan pebisnis dan selebriti.

Perempuan bergaun kuning di hadapannya kemudian menghabiskan wine miliknya sebelum berkata. "I'm sorry. Aku gak suka kalau makan sambil ngomong. Let's be honest, aku kesini hanya untuk menghargai undangan ibumu. I'm not interested in you and I'm aware that you're not interested in me as well. So let's make this dinner our first and last one, ok? Of course I'll open up to any other appoinments when it comes business."

Sweet and Sucks!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang