5. Feel Better

296 39 9
                                    

🚨Warning: Self Harm🚨

***

Pertemuannya dengan Aero di gym beberapa minggu yang lalu menjadi pertemuan terakhir mereka. Iya, Meisya memang secara impulsif dan bodoh mengajak pria itu untuk makan malam. Untungnya, atau mungkin sialnya, keberanian sekaligus kebodohan Meisya itu luntur ketika ia pulang ke rumah. Sehingga kini ia tidak berani untuk menghubungi Aero. Lagi pula kini ia harus fokus dalam menekuni kegiatan training untuk proses shooting DBLJ.

Ralat, mungkin untuk saat ini, ia harus fokus membersihkan sisa putih telur yang menempel di sepatu hak tingginya terlebih dahulu sebelum memikirkan hal lain.

"Kenapa orang-orang jahat banget sih?" ujar Uwi sembari menahan tangis dengan tangan yang lihai membersihkan kaki Meisya dengan tisu basah dari bekas lemparan telur mentah yang baru saja dilempar beberapa waktu yang lalu ketika Meisya tampil membawakan lagunya di acara musik outdoor.

"Salah aku sih, Wi. Aku tadi fales banget, gimana orang-orang gak emosi dengernya," balas Meisya.

Meisya mau mengakui dosa. Pertama, menyanyi hanyalah sebatas hobi isengnya, bukan keahliannya, maka dari itu saat tampil di acara awards sebelumnya, ia melakukan pre-recorded atas kesepakatan manajemennya dan pihak acara. Yang sebenarnya menunjukkan ketidakpercayaan mereka terhadap kemampuan Meisya, yang sangat jelas Meisya bisa pahami. Kedua, ia memang kurang latihan untuk tampil hari ini karena terlalu fokus menenggelamkan diri dalam proses pra-produksi film DBLJ, maka dari itu suaranya tadi sempat fales di beberapa nada tinggi. Dengan latihan rutin saja ia masih belum bisa bernyanyi secara sempurna, apalagi jika kurang latihan?

"Ya iya, tapi emang harus sampai lempar botol sama telur segala? Jahat banget tau gak! Gak punya hati!" balas Uwi yang sudah tidak bisa menahan tangisnya lagi. Ini selalu terjadi, perempuan lugu itu selalu sakit hati atas apa yang terjadi pada Meisya, sementara Meisya sendiri selalu bersikap seperti tidak terjadi apa-apa.

Sejujurnya saja, Meisya ingin berhenti. Ini bukan keahliannya. Ini menyiksanya. Tapi ia bisa apa? semuanya sudah diatur oleh Pak Mike. Setiap ia tampil bernyanyi, vidionya selalu heboh dan viral karena ketidakmampuannya dalam mencapai beberapa nada tinggi. Hal itu jelas sangat disukai oleh pihak manajemen. Viral. Dan mungkin selama beberapa hari kedepan, Ranggaz akan menyita ponselnya kembali.

"Mei," Ranggaz tiba-tiba muncul dari balik tirai dan memanggilnya dengan ragu.

"Kenapa?"

"Gue barusan dibrief katanya lo harus masuk di segmen berikutnya buat ikut main games. Gak apa-apa?" tanyanya ragu.

"Aman kok. Ini juga udah bersih abis ini gue standby," balas Meisya.

Meisya dapat melihat ungkapan protes dari wajah Uwi. Namun mereka bisa apa? Sekelas Ranggaz saja hanya bisa diam dan menurut. Apalagi Uwi yang hanya babu di sini?

Setelah membersihkan dan berbenah diri. Meisya bergabung bersama staff untuk diberikan briefing sebelum masuk ke segmen berikutnya. Selain staff, di tempat tersebut juga ada beberapa bintang tamu lainnya yang turut akan berpartisipasi dalam segmen selanjutnya.

"Oke, nanti games nya simpel aja kok. Nanti bakal ada trivia sambil lempar-lemparan balon berisi air. Yang paling basah kuyup, nanti harus bacain hate comments tentang dirinya masing-masing...,"

***

"Hatchu!"

Entah sudah berapa kali Meisya bersin-bersin. Ini semua karena hasil permainan di acara musik tadi yang membuatnya basah kuyup sehingga kini sepertinya ia terserang flu.

Sweet and Sucks!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang