"Ini," ujar Meisya sembari memberikan satu cup Americano berlogo Starbucks kepada Aero.
"Thanks," ujar Aero yang kemudian langsung menyesapnya. Sementara Meisya membelikan dirinya sendiri satu cup hot chocolate. Meisya menyukai kopi, tetapi tidak untuk diminum di pagi hari terlebih dalam keadaan perut yang kosong. Berbeda dengan Aero yang hampir harus selalu mengawali harinya dengan kopi, khususnya americano atau cold brew.
Mereka kemudian berjalan beriringan menyusuri bandara internasional ngurah rai bali. Meisya kembali mengambil alih kopernya yang sedari tadi dibawa oleh Aero, agar lelaki itu bisa berjalan sambil menikmati kopinya.
"Felix udah di sini?" tanya Meisya.
"Iya, dia udah nungguin."
"Aku jadi gak enak ganggu hari libur dia," ujar Meisya.
"Dia setiap hari juga libur," jawab Aero.
Meisya belum pernah mengobrol dengan Felix setelah ia memutuskan untuk resign. Tetapi sejauh yang ia tahu, kini Felix membangun beberapa bisnis bersama rekan-rekannya. Bisnis-bisnisnya pun tentu saja berjalan lancar. Terbukti bahwa salah satu brand clothing line streetwear yang didirikan lelaki itu sudah sangat terkenal hingga dipakai oleh presiden.
"Felix!" teriak Meisya tanpa sadar setelah matanya menemukan sosok laki-laki berkemeja putih santai dan celana pendek, tentunya dengan cengiran tengil khasnya yang ternyata tidak pernah berubah.
Felix tanpa ragu memeluk perempuan cantik tersebut. Alisnya bergerak naik turun sembari menatap Aero, yang tentu saja hanya dibalas dengan wajah datar, seolah isengan temannya itu tak berarti.
"Gila, gak nyangka gue bakal didatengin artis ibu kota pagi-pagi gini!" ujar Felix setelah melepaskan pelukannya.
"Mana ada! Yang ada gue harusnya seneng bisa ketemu entrepreneur yang bisnisnya bahkan dilirik presiden!" balas Meisya tak mau kalah.
"Gue kira artis kayak lo gak sempet denger berita-berita. Banyak nganggur ya lo?" iseng Felix.
"Iya, nih. Kurang banyak job nya. Lo gak mau ngajakin gue bisnis bareng?"
"Itu sih gampang. Punya nama artis, terus kalau modalnya kurang tinggal minta Aero buat jadi investor ya?" canda Felix.
"Dih! Lo konsultan bisnis gadungan ya?!"
Liburan singkat itu dimulai dengan mengunjungi salah satu restoran ternama untuk sarapan di salah satu restaurant-hotel. Meskipun keduanya tidak menginap di hotel tersebut, tetapi mereka tetap bisa menikmati restaurant dengan menu european cuisine tersebut.
"Jadi agenda kita hari ini apa. Lo jadi tour guide kita ya!" ujar Meisya sembari melahap appetizer-nya.
"Aman. By the way, nanti sore cewek gue ikut gabung gak masalah kan?"
"Boleh dong. Asik banget gue jadi ada temen ceweknya!" balas Meisya. "Gak masalah kan, Aero?"
Aero hanya mengangguk sembari melahap makanannya.
"Oke bagus deh, soalnya gue udah janjian dari lama mau dinner sama cewek gue. Terus taunya kalian mau dating, jadi gabungin aja lah ya sekalian gue kenalin dia ke lo berdua," ujar Felix.
"Eh tapi cewek lo gak masalah? Gue jadi gak enak kalau ganggu kalian pacaran," ujar Meisya.
"Dia oke kok. Anggap aja double date," ujar Felix.
Meisya tertawa garing. "Ah ngarang aja lo!"
"Ngarang apanya? Bener dong, kalau dua couple jalan bareng namanya double date."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet and Sucks!
ChickLitHidup Meisya Kamantya sudah cukup sulit. Menjadi salah satu aktris paling dibenci senetizen Indonesia, dibilang tidak punya bakat dan hanya modal tampang, kemudian dicap sebagai pelakor. Akan lebih mudah bagi Meisya, apabila ia mundur saja dari dun...