10. Special Lunch

311 30 0
                                    

"Instead, should we arrange another dinner anytime soon?" tanya Aero.

"Kalau lunch aja gimana? Besok aku free," usul Meisya tidak tahu malu. Meisya benar-benar merupakan definisi dari lain di pikiran lain di hati dan lain di mulut. Bukannya dia sudah mendeklarasikan kepada dirinya sendiri bahwa makan malam bersama Aero yang gagal total itu akan menjadi pertemuan 'disengaja' mereka yang terakhir, tetapi kini ia malah mengusulkan pertemuan-pertemuan selanjutnya. Kalau besok-besok ada berita bahwa Meisya adalah wanita genit kegatalan yang suka modus, ia tidak akan protes.

"Boleh. I'll pick you up," ujar Aero.

Meisya mengangguk. "Oke, aku di apartemen kok sampe siang."

Begitulah akhir topik pembicaraan mereka tentang rencana makan malam yang berubah menjadi makan siang itu. Entah baik atau buruknya, setelah itu Meisya juga masih betah untuk berlama-lama di unit apartemen yang kini ditinggali Aero itu karena bermain bersama Dante dan juga Boy—yang baru saja bangun dari tidur.

"Jadi Mas Aero sekarang tinggal di depan?" tanya Uwi pura-pura tidak tahu. Karena sebenarnya Uwi sudah tahu mengenai rencana yang dijalankan oleh Tian ini. Mereka sudah menjadi bestie dan kini sedang team up dalam upaya membuat Aero dan Meisya kembali dekat. Tetapi tentu saja Meisya tidak boleh tahu mengenai hal itu.

"Iya, Wi. Dipikir-pikir aneh juga ya kenapa harus ditempatin Aero segala," jawab Meisya.

"Biarin aja, Mbak. Jadinya kan Mbak Mei bisa sering modusin Mas Aero, gak perlu lagi deh tuh stalk-stalk di instagram sama google," ledek Uwi.

"Uwiiii, diem aaah," balas Meisya sewot. "Dress yang ini oke kan?" tanya Meisya mencoba mengalihkan pembicaraan. Perempyan itu menempelkan maxi dress yang berwarna hijau muda tersebut ke tubuhnya. Dress tersebut bermodel backless top sementara terusannya memiliki belahan bawah cukup tinggi hingga ke atas lutut.

"Cocok. Sexy kayak baju-baju Mbak Mei yang biasanya, alias warga jaksel approved," ujar Uwi sembari mengangkat jempolnya.

"Kamu kebanyakan main twitter deh," balas Meisya sebelum menghilang ke wardrobe closet nya untuk berganti pakaian. Sementara Uwi membantu merapikan baju-baju yang sedari tadi sudah dicoba Meisya dalam rangka menemukan baju yang cocok untuk makan siang bersama mantan pacar.

"Tinggal make up deh. Aku kayaknya mau sambil live instagram gitu deh, Wi. Biar ala-ala get ready with me. Kemarin aku lihat live-nya kak Luna Maya bikin kayak gitu juga, kayaknya asik," ujar Meisya yang dengan dress hijau tadi yang sudah melekat indah di tubuhnya.

"Oke. Uwi bantu set up ya, Mbak. Mau di mana? Mau pakai ring light juga gak?" tanya Uwi.

"Di meja rias aja, Wi. Gak usah ribet-ribet, pake sinar matahari udah oke banget deh kayaknya. Paling pakai tripod yang kecil aja buat ditaruh di meja," balas Meisya.

Setelah semuanya siap, Meisya duduk di depan cermin yang di hadapannya juga sudah terdapat handphone yang disangga dengan tripod mini. Live juga sudah dimulai beberapa detik yang lalu dan orang-orang baik itu dari followersnya ataupun bukan followersnya mulai bermunculan menonton live tersebut.

"Halooo semuanya. Good Afternoon! Hari ini aku mau kerja, dan seperti yang selalu aku lakukan setiap mau kerja atau memulai hari, aku mau make up dulu. Nah kali ini aku mau make up sambil live di Instagram mumpung masih ada banyak waktu buat siap-siap sebelum aku berangkat. Bentar yaa, aku nata make up aku dulu sambil nunggu skin care yang udah aku pake barusan menyerap dengan sempurna," ujar Meisya membuka live-nya.

Sweet and Sucks!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang