Bagian 15

9.9K 592 34
                                    

Sudah hampir sebulan, renjun tinggal bersama jisung dan jaemin. Mereka melakukan kegiatan layak nya pasangan, renjun yang mengurus keperluan jisung dan jaemin.

Mulai dari baju, makanan serta alat-alat yang mereka lupa menyimpan nya. Renjun melakukan itu semua, jaemin pun begitu. Ia tanpa canggung meminta pertolongan renjun.

Seperti sekarang, renjun sedang memasangkan dasi pada jaemin. Karena sejak tadi, dasi nya tidak rapih-rapih. Padahal sebelum-sebelumnya, dasi nya fine-fine saja.

"Bisa gak?" Tanya jaemin.

"Sebentar sabar ih." Renjun.

Renjun berdiri di atas kursi kecil, tubuh nya terlalu pendek untuk memasang kan dasi pada leher jaemin. Tangan jaemin berada di pinggang renjun, ia memegangi renjun agar tidak jatuh.

"Nah udah deh." Renjun.

"Pelan-pelan turun nya." Jaemin menegang tangan kanan renjun, agar renjun bisa berpegangan saat turun dari kursi.

Padahal kursinya tidak setinggi itu, hanya 30 cm. Tapi kelakuan jaemin, seakan-akan renjun naik pada ketinggian 5 meter saja.

"Mau bawa bekal?" Tanya renjun.

"Hmm." Jaemin.

"Tunggu di sinih, aku siapin dulu." Renjun berjalan ke arah dapur.

Sambil menunggu renjun, menyiapkan bekalnya. Jaemin berjalan ke arah ruang tengah, di Sanah ada putra nya yang asik dengan iPad nya.

"Bang lagi main apa?" Tanya jaemin.

"Main angry bird." Jisung.

"Emang bisa?" Jaemin.

"Engga bisa, nih Abang kalah Mulu." Polos jisung.

"Hahaha kenapa kanal terus?" Jaemin.

"Gak tau, meleset terus tembakan nya. Kayanya angry bird nya belum di kasih makan, jadi nya lemah." Jisung.

"Ya kasih makan dong." Jaemin.

"Ok deh Abang kasih makan, bentar ya dad." Jisung berjalan ke arah dapur dengan iPad nya.

Perasaan jaemin sudah tidak enak, kelakuan random apalagi yang akan anak nya lakukan kali ini.

"Ndaa." Panggil jisung.

"Kenapa nak?" Jawab renjun di dapur.

"Nda, minta makan dong." Jisung.

"Minta makan?, Kan tadi Abang udah makan." Renjun.

"Bukan buat Abang." Jisung.

"Terus buat apa?" Tanya renjun.

"Buat kasih makan angry bird, Abang." Jisung menunjukkan layar iPad nya pada renjun.

"Abang kalah terus, angry bird nya lemah, butuh makanan. Kata Dadd kasih makan, jadi sekarang Abang minta makan nda." Ucap jisung polos.

"Ka Nana." Teriak jaemin.

"Apa?" Jaemin datang ke dapur.

"Kalo ngajarin anak tuh yang bener." Kesal renjun.

"Kenapa?" Jaemin.

"Ish, anak kamu minta makan. Aku kira buat dia, taunya malah mau di kasih angry bird di iPad nya." Renjun.

Kan, jaemin menggelengkan kepalanya. Sudah tidak aneh dengan kepolosan anak nya, bisa-bisanya ia percaya dan akan memberikan makan pada angry bird nya.

"Tanggung jawab, jelasin Sanah." Renjun kembali dengan bekal jaemin.

"Bang sinih deh." Jaemin memanggil jisung.

Rahim SewaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang