Bagian 16

9.1K 580 31
                                    

Sudah 2 bulan, perihal pembicaraan tentang kesepakatan mereka yang akan memulai nya dari awal. Renjun dan jaemin memang semakin dekat, walaupun kadang masih canggung bagi jaemin, tapi ia tetap berusaha.

Jaemin dengan sifat cuek, tapi perhatian. Sedangkan renjun dengan sikap blak-blakan nya, untuk menunjukkan rasa suka dan cinta nya pada jaemin.

Hubungan mereka memang sudah membaik, tapi perihal Interior rumah jaemin masih sama. Di tiap dinding dan nakas, tetap foto Minju dan jaemin yang di pajang.

Tidak ada satupun foto mereka berdua, bahkan di kamar jaemin pun, tetap foto bersama Minju. Terkadang renjun ingin meminta lebih, ia ingin foto bersama jaemin, lalu di pajang di kamar mereka.

Setidaknya jika tidak di pajang di ruang tengah atau di setiap sudut rumah. Biarkan satu foto terpajang di nakas kamar tidur mereka, agar renjun merasa dirinya itu di anggap.

Renjun memang tak bisa memaksa jaemin, terlebih ia hanya orang baru sedangkan Minju orang lama yang masih tetap stay di hati jaemin.

"Gimana kerjaan hari ini?" Tanya renjun.

Mereka berdua sedang di atas ranjang bersama. Jaemin dengan laptopnya dan renjun yang tiduran di sebelah jaemin.

Ini kegiatan tiap malam mereka, renjun yang akan selalu menanyakan hari-hari jaemin, sambil menemani Jaemin bekerja. Walaupun sudah di rumah, jaemin tetap bekerja sampai larut malam.

"Gak ada yang aneh, masih sama seperti biasanya." Jaemin.

"Gak ada klient yang aneh?" Tanya renjun.

"Aneh kaya gimana?" Jaemin.

"Ya kaya, dia menolak ide-ide dari perusahaan ka Nana." Renjun.

"Gak ada." Jaemin.

"Gak asik ih." Kesal renjun.

"Ya suruh siapa nanya." Jaemin.

"Ya kan aku mau tau aja, keseharian ka Nana di kantor." Renjun.

"Mau kamu tanya tiap hari juga, jawabannya tetap sama." Jaemin.

"Ya gak papa, setidaknya aku tau kegiatan suami ku." Renjun.

"Tidur." Suruh jaemin.

"Entar aja, ka Nana juga belum selesai." Renjun.

"Saya selesai nya malam, kamu tidur duluan aja." Jaemin.

"Gak mau, aku temenin ka Nana ya." Renjun.

"Terserah kamu aja." Jaemin.

"Ouh ya ka Nana." Panggil renjun.

"Hmm." Jaemin.

"Hari ini aku sama jisung jalan-jalan ke taman, jisung minta temenin main skuter." Cerita renjun.

Renjun selalu bercerita, perihal kegiatannya dengan jisung di rumah. Ia akan bercerita sendirian pada jaemin, tanpa adanya pertanyaan dari jaemin.

"Jisung bilang, mau nyobain skuter yang kamu beliin." Renjun.

"Terus?" Jaemin.

"Dia main sama anak-anak seusianya. Pulang nya dia bilang, skuter nya enak. Dia pengen skuter nya di hias, bareng ka Nana." Renjun.

"Minggu ini saya akan hias skuter jisung, bersama sia." Jaemin.

Terkadang renjun tuh salut sama jaemin, sesibuk apapun dia. Dia akan meluangkan waktunya untuk jisung, padahal cuman hias skuter saja.

"Nanti pagi kamu bilang aja ke jisung ka, tadi kayanya dia lupa bilang deh. Waktu kita makan malem bareng." Renjun.

"Iya, nanti saya bilang pagi." Jaemin.

Rahim SewaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang