Sejak semalam, jaemin tak melepaskan pelukannya pada tubuh renjun. Sampai pagi ini, tubuh renjun masih dalam pelukan jaemin.
"Ka Nana gak mau bangun?" Tanya renjun sambil mengelus rambut jaemin.
"Saya mau nya kaya gini, saya malas untuk bangun." Jaemin.
"Aku harus siapin sarapan, jisung juga harus ke sekolah." Renjun.
"Saya pusing, sama mual." Jaemin.
"Ka Nana salah makan gak, tadi malem?" Tanya renjun.
"Engga, saya gak makan apa-apa." Jaemin.
"Tapi kenapa bisa pusing sama mual?, Padahal tubuh ka Nana, gak panas tau." Renjun.
"Saya gak tau, badan saya lemes banget." Jaemin semakin erat, memeluk tubuh renjun.
"Nda, Daddy." Panggil jisung.
"Masuk Abang, kita di dalem." Renjun.
Jisung masuk ke dalam kamar renjun dan jaemin. Ia naik ke atas ranjang, ikut tiduran dengan jaemin dan renjun.
"Abang belum mandi?" Tanya renjun.
"Belum, kan Abang gak sekolah." Jisung.
"Kok gak sekolah, kenapa?" Renjun.
"Sekarang libur nda, kata guru Abang. Guru nya lagi ada acara, jadi Abang libur." Jisung.
"Ya ampun, nda kayanya lupa liat pengumuman di ponsel." Renjun.
"Gak papa nda, kan udah Abang kasih tau." Jisung.
"Yaudah Sanah mandi." Suruh renjun.
"Entar aja, Abang males." Jisung.
"Kok males sih, ayo mandi Abang." Renjun.
"Daddy juga belum mandi." Jisung.
"Daddy lagi sakit, jadi gak papa gak mandi." Jaemin.
"Daddy sakit apa?" Tanya Jisung, sambil memegang pipi jaemin.
"Daddy pusing." Jaemin.
"Mau Abang pijitin gak?" Tawar jisung.
"Boleh, coba pijitin kepala Daddy." Suruh jaemin.
Jisung pindah posisi, sekarang ia berada di belakang jaemin. Ia duduk, lalu memijat-mijat kepala jaemin.
"Abang pijitan nya enak, cita-cita Abang jadi tukang pijat ya?" Jaemin.
"Boleh deh, Abang juga belum tau mau jadi apa. Karena belum ada cita-cita, Abang bisa pakai cita-cita sebagai tukang pijat." Jisung.
"Nanti bayar Abang, pake buah naga ya dad." Jisung.
"Iya nanti kita beli." Jaemin.
"Asikk yang banyak ya dad, soalnya yang di kulkas abis." Jisung.
"Masa udah abis lagi, perasa baru beli 2 hari yang lalu." Jaemin.
"Kan di makan sama Abang, sama nda." Jisung.
"Nanti kita beli lagi ya." Jaemin.
"Kalo beli kebunnya, bisa gak sih dad?" Tanya Jisung.
"Kebun apa Abang?" Tanya renjun.
"Kebun buah naga, Abang mau beli kebunnya aja. Biar kalo habis, langsung ke kebun nya." Jisung.
"Bisa, tapi Abang ada uang nya gak?" Tanya jaemin.
"Kan ada Daddy, jadi Daddy yang bayar buat Abang." Jisung.
"Ya pake uang Abang dong." Jaemin.
"Kan Daddy yang kerja, jadi Daddy yang bayar." Jisung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahim Sewaan
FanfictionDi umur 20 tahun, renjun harus memikirkan bagaimana ia melanjutkan hidup. Di saat sang ibu sakit-sakitan, ia harus mencari uang untuk berobat sang ibu. Hingga seketika hidupnya berubah, saat di pertemuan dengan sepasang suami istri. Mereka meminta b...