Follow✨
ig : itschocoray
tiktok : .chocoray_
wattpad : chocoray_
telegram : chocorayyJangan lupa Vote, Komen & Share.
"Vanka kamu hamil?"
"Vanka, jawab!"
Vanka diam. Ia sama sekali tidak menjawab pertanyaan Shanka. Bahkan ia memalingkan wajahnya agar tidak menatap wajah laki-laki itu.
"Vanka, ini nggak bener kan?"
"Iyakan, Van?"
"JAWAB VAN!!" Nada bicaranya naik seketika.
Shanka menarik tubuh Vanka agar berhadapan dengannya. Ia mulai muak melihat Vanka yang malah terlihat mengacuhkannya.
"Jawab, Van! Ini nggak bener kan Van? Kamu nggak mungkin hamil kan?"
"JAWAB VANKA JANGAN DIEM AJA!!"
Vanka yang sedari tadi menahan air matanya agar tidak jatuh pun akhirnya kalah. Air matanya tiba-tiba saja mengalir deras membasahi pipinya.
"Kalau bisa milih takdir, aku nggak mungkin mau hal ini terjadi. Tapi sayangnya, aku nggak bisa mengelak dari takdir ini."
"Dan ya... Seperti isi surat itu, aku... Hamil." Vanka mengucapkan rangkaian kata-kata itu dengan rasa sesak di dadanya karena menahan isakkan.
Tubuh gadis itu berubah meringkuk. Kepalanya menunduk, dengan tubuh yang memeluk lutut. Ia mencoba menghentikan tangis dan isakannya, tapi ia tidak bisa. Yang terjadi malah sebaliknya, ia malah menangis lebih keras lagi. Gadis itu terlihat begitu hancur.
Bugh.. bugh..
Shanka meninju batang pohon yang ada di sampingnya. Ia juga merasakan apa yang dirasakan oleh Vanka.
Shanka sendiri juga tidak kalah hancur. Pikirannya berkecamuk. Ia gagal. Gagal menjadi sahabat yang baik untuk Vanka. Dan gagal menjaga Vanka.
"Van, aku gagal ya?"
"Aku gagal jagain kamu?"
Laki-laki itu ikut terduduk di samping Vanka, setelah berkali-kali meninju batang pohon yang ada di sana. Tidak hanya kulit batang pohon itu yang terlihat terkelupas, tapi juga kulit tangan Shanka yang terluka, bahkan darahnya mulai keluar dari luka-luka itu. Shanka ikut menangis, walau tidak sekeras Vanka. Ia tidak ingin membuat gadis itu tambah hancur saat melihatnya ikut hancur.
"Van..." panggil Shanka. Jemari laki-laki itu mengangkat kepala Vanka agar menatapnya. Keduanya sempat bertatapan beberapa detik, setelahnya mereka berdua saling berpelukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZONLICHT
Teen FictionBunga matahari hidup bergantung pada sinar matahari. Jika sang sinar telah pergi, mungkinkah dia akan tetap bertahan? --- Shankara & Jovanka, sepasang sahabat yang harus bersatu dalam ikatan pernikahan karena sebuah accident yang sama sekali tidak p...