ANKA | 9

915 101 38
                                    

Follow✨
ig : itschocoray
tiktok : .chocoray_
wattpad : chocoray_
telegram : chocorayy

Jangan lupa Vote, Komen & Share.

Jangan lupa Vote, Komen & Share

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

..


Cella merasakan tepukan di bahunya. Sedikit demi sedikit, kesadarannya kembali. Matanya yang tadi tertutup rapat, kini mulai terbuka. Beberapa kali gadis itu mengerjapkan matanya guna menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina matanya.Lalu ia menatap siapa sosok yang telah  membangunnya.

"Mbak? Udah sampai."

Engh...

Cella merenggangkan sedikit badannya. Matanya menelisik sekitar. Benar busnya sudah terparkir di terminal. Matanya kembali menatap orang yang berada didepannya.

Ia mengangguk. "Makasih, mbak."

"Sama-sama. Saya duluan, ya."

Gadis itu mengedarkan pandangannya, ia melihat seisi bus sudah kosong hanya tersisa dirinya seorang.

Dibukanya ransel yang masih setia berada di dekapannya. Ia mencari benda pipih persegi panjang miliknya, tetapi benda itu tidak ada. Dimana hpnya? Apa mungkin ada orang yang mengambilnya?

Ingatannya kembali pada semalam. Dimana ia memakan mie rebus, lalu membayar dan membeli jajanan, kembali ke kursi, dipanggil dan... Shit! Ponselnya tertinggal. Bodoh sekali dirinya baru mengingat saat sudah sampai tujuan.

Cella akhirnya memilih menuruni bus. Lumayan seram di dalam bus seorang diri. Trus kalau tiba-tiba busnya jalan lagi gimana?

Dirinya menggendong ranselnya di depan. Lalu sebelah tangannya membawa plastik jajanannya semalam. Keinginannya untuk ngemil semalam mendadak hilang, tergantikan hawa ngantuk yang menyerang dirinya.

Setelah turun dari bus, langkahnya tertuju pada bagasi samping bus. Untungnya disana masih ada sang kondektur bus.

"Mas, tolong ambilin koper saya" pintanya pada kondektur bus itu yang terlihat masih muda. Maka dari itu ia memanggilnya mas.

"Eh- ada yang punya ternyata. Saya kira yang punya lupa apa gimana kok kopernya nggak diambil-ambil." Kondektur bus itu mengambilkan koper miliknya. Dan meletakkannya di sampingnya.

"Ketiduran tadi mas. Ini aja baru turun."

"Owalah gitu. Ini mbaknya mau kemana to? Kok pake bawa koper besar segala. Pulang kampung to?"

"Enggak mas, saya pindah kesini."

"Oh gitu, kirain pulang kampung" Kondektur bus itu memberikan koper Cella.

ZONLICHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang