Follow✨
ig : itschocoray
tiktok : .chocoray_
wattpad : chocoray_
telegram : chocorayyJangan lupa Vote, Komen & Share.
Argh...
Seisi kamar sudah berantakan bak sebuah kapal pecah. Sang pemilik kamar, sekaligus pelakunya sendiri kini sedang menatap dirinya sendiri di depan kaca.
Sorot matanya menatap pantulan dirinya di cermin. Rasa penasaran, amarah, kecewa, bingung, dan sedih kini tercampur menjadi satu dalam dirinya.
Tidak sengaja matanya menatap sebuah bingkai foto yang terpajang di dinding belakangnya. Disana terdapat sepasang remaja yang sedang tersenyum manis di depan kamera. Keduanya adalah sepasang sahabat yang sudah menjalin persahabatan sejak kecil. Mereka adalah Vanka dan Shanka. Foto itu diambil saat kelulusan keduanya 3 Minggu lalu. Foto yang sengaja di cetak 2, satu untuk Shanka, dan satunya untuk Vanka.
Shanka berbalik menatap seisi kamarnya. Ia melihat banyak foto Vanka di didalam kamarnya, baik foto gadis itu sendiri atau bersamanya.
Tangannya terulur untuk mengambil sebuah foto yang terletak di nakas meja belajarnya, sebuah foto Vanka yang sedang bermain ayunan dengan background danau. Danau, tempat favoritnya dengan Vanka.
"Van... Bercandanya nggak lucu" ujarnya sembari terus menatap foto itu.
"Bercandanya nggak lucu" suaranya kini lebih ditekan di setiap katanya.
"Bercandanya nggak lucu, Vanka!" Shanka membanting foto itu ke kasur. Tangannya mengepal kuat, ia menggeram menahan amarahnya.
"Argh!"
Bugh!
Dinding kamarnya menjadi sasaran luapan amarahnya. Ia beberapa kali meninju dinding, hingga membuat tangannya memerah.
"Vanka!" teriaknya menggema seisi kamar. Beruntung, kamarnya kedap suara.
"Vanka! Lo punya masalah apa sama gue?"
"Kenapa harus gue?"
"KENAPA?"
Dia terus bertanya seolah-olah Vanka berada didepannya dan akan menjawab pertanyaannya. Shanka sudah terlihat hampir gila.
"Tega lo Van!" Tubuhnya meluruh.
Kepalanya terasa penuh dan berisik. Hatinya terasa tidak tenang. Dan detak jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.
Tangannya meraih ponselnya. Ia mencari sebuah kontak, dan langsung menelpon nomor itu.
"Hallo? Kenapa Shan?"
"Jemput gue"
"Mau kemana emang? Segala minta jemput" tanya seseorang di seberang sana. Tidak biasanya Shanka meminta jemput.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZONLICHT
Teen FictionBunga matahari hidup bergantung pada sinar matahari. Jika sang sinar telah pergi, mungkinkah dia akan tetap bertahan? --- Shankara & Jovanka, sepasang sahabat yang harus bersatu dalam ikatan pernikahan karena sebuah accident yang sama sekali tidak p...