ANKA | 14

514 71 15
                                    

Follow✨
ig : itschocoray
tiktok : .chocoray_
wattpad : chocoray_
telegram : chocorayy

Jangan lupa Vote, Komen & Share.


------

Bulan bersinar terang di tengah hamparan bintang di langit. Awan seakan enggan mengganggu ketenangan mereka, hingga tak berani menutupi kemesraan mereka. Angin berhembus dengan lembut namun mampu menusuk kulit. Daun-daun bergerak menari dan bernyanyi, menimbulkan alunan suara yang memecah keheningan.

Shanka memejamkan matanya. Sesekali memijat pelipisnya yang terasa pening. Banyak kejadian yang terjadi hari ini. Semua terasa memenuhi kepalanya. Pikirannya bercabang mencari jawaban, namun terkadang terkaannya masih harus beradu dengan egonya.

Kilasan ucapan bunda sore tadi menjadi pusat utama di kepalanya. Ia menyerapi setiap kata demi kata yang terucap dari bibir bundanya, termasuk salah satu fakta yang baru ia ketahui.

"Jujur sama bunda, apa yang udah kamu lakuin sama Vanka?" tanya sang bunda.

"Maksud bunda apa?"

"Apa yang udah kamu lakuin sama Vanka?" tanya bunda sekali lagi.

"Lakuin apa bun? Shanka nggak ngelakuin apa-apa." kata Shanka.

"Apa bener? Kamu yang ngehamilin Vanka?  Apa anak yang di kandung Vanka itu anak kamu?" tanya bunda beruntun.

Shanka terdiam, apa maksud semua ini? Apa bundanya sekarang juga tidak percaya kepadanya? Apa bundanya juga akan menyalahkan dirinya seperti orang-orang terdekatnya?

"Jawab bunda, Shanka!" Nada bicara bundanya naik beberapa oktaf.

"Maksud bunda apa? Bunda nggak percaya sama Shanka lagi? Dan sekarang bunda ada di pihak Vanka?"

Hembusan nafas kasar terdengar. Sinta terlihat sedang menahan emosinya. "Kalau bukan Vanka yang kamu hamilin, lalu siapa? Apa ada perempuan lain?"

"Maksud bunda apa sih? Shanka nggak paham. Kenapa juga bunda nuduh Shanka ngehamilin cewek lain."

"Bunda baru sadar. Kalau kamu nggak ngehamilin anak orang, nggak mungkin kamu ngalami gejala mual-mual tiap pagi itu apa? Selera makan kamu juga berubah. Apalagi sifat kamu. Itu semua biasa terjadi pada pasangan hamil. Menurut dokter, kalau mual-mual tiap pagi dan yang keluar cuma cairan bening, itu namanya morning sicknes. Dan itu terjadi pada ibu hamil atau sang ayah dari bayi yang di kandung."

Shanka terdiam. Ia membisu dalam kerasnya kekacauan di otaknya. Ratusan argumen saling bersautan di dalam sana. Rentetan ingatan peristiwa dengan Vanka tiba-tiba muncul begitu saja. Apa benar yang dikatakan Vanka beberapa saat lalu? Apa benar jika Vanka sedang mengandung darah dagingnya?

Jika semua fakta yang mereka katakan itu benar, ia tidak yakin bisa memaafkan dirinya sendiri. Ia merutuki semua kesalahannya. Namun, secuil sikap egoisnya masih tetap melekat dalam dirinya. Bak kedua kepribadian yang berbeda, kedua sisi hati dalam dirinya saling beradu dan mengalahkan.

"Argh..." teriaknya keras menggema ketengah danau.

Bugh!

Satu pukulan mendarat pada batang pohon yang disebelahnya. Batang pohon yang sama saat ia marah kepada Vanka beberapa Minggu lalu.

Sekilas ucapan Vanka waktu itu, tiba-tiba terdengar terbawa hembusan angin. "Kalau, aku bilang, orangnya itu... Kamu. Apa kamu percaya?"

"Kalau, aku bilang, orangnya itu... Kamu. Apa kamu percaya?"

ZONLICHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang