Hai boleh minta supportnya?
Follow✨
ig : itschocoray
tiktok : .chocoray_
wattpad : chocoray_
telegram : chocorayyJangan lupa Vote, Komen & Share.
•••
Huek! Huek!
Pagi-pagi buta, Shanka sudah lemas bersandar pada wastafel. Tangannya bertumpu pada sisi wastafel guna menopang tubuhnya yang sudah tidak kuat berdiri. Hampir setengah lamanya di berdiri disini untuk mengeluarkan isi perutnya.
"Lo kenapa sih, Shan?" monolognya kala menatap bayangannya di kaca wastafel. Wajah laki-laki itu terlihat pucat dan matanya berair.
Setelah merasa rasa mualnya mereda, Shanka berjalan keluar dari kamar mandi dengan berpegangan sisi dinding disebelahnya.
Tiba di depan ranjang, Shanka langsung menjatuhkan tubuhnya ke kasur. Sebelah tangannya meraih ponselnya yang berada di atas bantal dan menghidupkannya.
03.40
Jam empat kurang. Shanka tidak habis fikir, apa yang menyebabkannya terbangun di pagi buta dan muntah-muntah tanpa alasan. Seingatnya semalam dirinya tidak makan yang aneh-aneh.
"Gue kenapa sih? Kayaknya juga nggak salah makan. Tapi kenapa muntah-muntah?"
"Gue juga nggak masuk angin, gue kenapa ya, Van?" Laki-laki itu masih saja bermonolog.
Entah sadar atau tidak, Shanka menekan nomor Vanka. Memang sudah kebiasannya jika ada masalah, mau penting atau tidak, dia selalu menanyakannya kepada Vanka.
Tut... Tut... Tut...
Sudah 30 detik Shanka menghubungkan panggilannya ke nomor Vanka, tapi nomor itu hanya memanggil, tidak berdering sama sekali.
"Nggak biasanya Vanka matiin data, lagian dirumah juga ada WiFi." Shanka bergumam pelan.
Shanka mengganti panggilannya menjadi panggilan telepon biasa.
"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif, silahkan coba beberapa saat lagi."
Kening Shanka mengenyit, kenapa Vanka tidak bisa dihubungi? Kemana gadis itu? Apa mungkin baterai hp Vanka habis dan mati?
Hawa ngantuk tiba-tiba menyerang. Shanka beberapa kali menguap. "Pagi nanti aja lah gue temuin." Shanka menarik guling dan selimut, lalu berbaring miring dan memejamkan matanya.
[🌟]
"Bunda..." panggil Shanka lirih. Dia keluar dari kamar mandi dengan tubuh lemas. Tangannya berpegangan merambat pada tembok. Langkahnya tertuju kearah bundanya yang berada di dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZONLICHT
Teen FictionBunga matahari hidup bergantung pada sinar matahari. Jika sang sinar telah pergi, mungkinkah dia akan tetap bertahan? --- Shankara & Jovanka, sepasang sahabat yang harus bersatu dalam ikatan pernikahan karena sebuah accident yang sama sekali tidak p...