Tiga belas.

684 71 5
                                    

Ini gue yang norak apa Om Johnny yang berlebihan sih? Maksudnya gue tuh cuma sakit perut gara-gara salah makan lohh bukan mau lahiran. Kenapa pakai ambulan segala? Kan gue malu keluar pesawat di gotong-gotong.

"Om, kenapa segala pakai ambulan sih? Saya kan cuma sakit perut..."

Si Om gak dengerin ucapan gue sama sekali, dia cuma ngelirik gue sekilas lalu lanjut ngobrol dengan dokter berkebangsaan Jepang yang sedang memeriksa gue.

Gue baru tau si Om bisa bahasa jepang, apa dia belajar dari Bang Yuta? Atau jangan-jangan karena kebanyakan nonton jav? Wkwk..

Jujur sih ini pertama kalinya gue naik ambulan seumur hidup dan ternyata seru bangett. Semua orang minggir, nih kalau mereka tau yang di dalam ambulannya cuma sakit perut gue rasa nih ambulan akan di demo. Si Om sih berlebihan segala manggil ambulan emang gue sekarat.

Setelah sampai di rumah sakit gue pun di cek lagi. Gue gak paham suster dan dokternya bicara apa karena gue gak bisa bahasa jepang gue taunya cuma ike ike kimochi aja wkwk.. jadilah gue hanya rebahan dengan tatapan si Om yang lagi merhatiin gue sambil duduk di sofa ruang rawat.

 jadilah gue hanya rebahan dengan tatapan si Om yang lagi merhatiin gue sambil duduk di sofa ruang rawat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

MAU MATI GUE DI TATAP GITU 😭

Setelah selesai si Om menghampiri gue dan bilang kalau gue sudah boleh pulang, gue pun keluar dari ruang rawat dan menunggu si Om yang lagi nebus obat. Saat gue sedang menunggu gue termenung karena melihat wisata masa depan yang entah gue bisa seperti itu atau enggak, yaa gue melihat perempuan yang menggendong bayi dan sepertinya baru melahirkan tengah di dorong di kursi roda oleh suaminya perlahan. Keduanya saling melempar senyum melihat sang anak.

Hati gue jujur sedikit pedih rasanya, melihat si Om yang baik sekali, diapun perduli dengan gue tetapi gue belum nerima dia sepenuhnya.

"Hey, jangan melamun!?" Gue tersentak karena si Om dateng dengan menenteng kresek berisi obat.

Gue senyum kecil ke dia. "Sudah, Om?"

Si Om lalu meraih tangan gue, "Lets'go baby girl.."

Dih?

Sesampainya di Hotel gue tercengang bukan main. Sampai-sampai gue menelan saliva beberapa kali karena takjub melihat penginapan yang akan gue dan si Om tinggalin beberapa hari kedepan karena amat super mewah.

Kita pun di antar ke kamar dan tentunya si Om lah yang bicara karena gue tidak paham bahasa mereka. Dan ya lagi-lagi gue tercengang sampai mau menangis.

 Dan ya lagi-lagi gue tercengang sampai mau menangis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

KAMAR MANDINYA KENAPA TEMBUS PANDANG  WOYY 😭😭

Si Om menoleh ke gue seakan tau apa yang gue fikirkan, "Yang pesan kamar bukan saya tapi Mamih.."

Hampir saja sendal gue melayang ke wajahnya. Tapi gimana mandinya masa gue gak mandi.

"Om, boleh pesan kamar satu lagi gak? Yang paling murah aja untuk saya.." tanya gue frustasi.

"Hotel disini harus reservasi jadi kalau mendadak gak bisa, sorry bikin kamu gak nyaman.."

HANJENGGG 😩




















______________________
Abis kena scam tds. Sedih bangt 😭

Call Me DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang