Dikarenakan sudah kelas tiga SMA dan ingin belajar hidup mandiri, Mawarnai Ayunda memohon kepada ayah dan ibunya agar ia disewakan sebuah apartemen untuknya tinggal.
Meskipun ia harus mogok makan dan mandi selama dua hari, namun usahanya tersebut membuahkan hasil yang cukup memuaskan.
Kini gadis tersebut sudah sampai di Apartemen tempatnya tinggal sendirian untuk kedepannya. Namun tetap saja sebulan sekali kedua orang tuanya akan datang untuk berkunjung sekaligus membayar uang sewa atas tempat yang telah dihuni putrinya.
Gadis dengan seragam putih abu-abu yang sudah mulai lusuh karena memang baru pulang sekolah tersebut membuka pintu apartemen untuk membuang sampah pada tempat yang disediakan untuk kemudian diambil oleh petugas kebersihan.
“Demi apa woy! Gue, Mawarnai Ayunda. Hari ini juga udah mulai tinggal sendirian?! Aww! Nggak nyangka!” Cecarnya bersemangat sambil sesekali melompat kecil membuat rambut kuncir kudanya bergerak lucu.
“Jadi mulai hari ini dan seterusnya, gue bakal jadi cewek mandiri, dong? Wuihhh! Cewek mandiri nggak tuh!” Monolognya lagi yang untuk kesekian kalinya melompat-lompat membuat seorang pria berpakaian formal dan jas hitam yang sudah ditenteng pada lengannya menatap heran.
Pria tersebut heran kepada anak berseragam SMA yang sedang lompat-lompat tidak jelas di depan apartemen miliknya.
Ia pun menghampiri gadis tersebut untuk menegurnya, namun kejadian tak terduga malah membuatnya gagal fokus.
Mawar tersandung kantong kresek berisikan sampah miliknya dan berakhir jatuh di pelukan seorang pria dewasa dengan tatapan tajamnya.
Wow, sempurna!
Dua kata yang bisa dikatakan oleh Mawar pada saat itu, namun ia hanya mengatakannya dalam hati semata.
Arlano Davian, Pria dewasa yang usianya kira-kira terpaut lima belas tahun lebih tua dari Mawar itu mengalihkan kedua netranya yang tanpa sengaja melihat gundukan yang sangat terasa menyentuh kulit lengannya.
Ya, itu semua karena dirinya yang menyelamatkan gadis ceroboh yang dengan tanpa dosa kini tengah terpesona dengan ketampanannya.
Mulai tersadar dari lamunannya, Mawar pun segera menjauhkan dirinya dari sosok tersebut.
“Em… Makasih, ya, Om!” Ucapnya sedikit ragu, pasalnya ia bingung harus memanggil orang itu dengan sebutan apa.
Sedangkan Arlan langsung membelalakkan matanya ketika ia dipanggil Om oleh seorang gadis SMA yang mungkin adalah tetangga barunya.
“Hm… lain kali hati-hati!" Ucapnya singkat namun mampu menohok hati mungil Mawar.
Menurutnya, gaya bicara dan nada yang digunakan orang itu lebih mirip psikopat yang sering ia tonton bersama sahabatnya daripada seorang manusia biasa pada umumnya.
Namun ia tak ingin ambil pusing. Setelah orang tersebut membuka pintu dan memasuki apartemennya, Mawar juga mulai melangkahkan kakinya untuk masuk ke apartemennya sendiri juga. Ia harus mandi busa yang lama supaya harum dan cantik lagi. Karena jujur saja, sore ini dirinya sudah kucel sekali.
TBC.
Arlano Davian
(Gimana menurut kalian castnya guys?😭)
KAMU SEDANG MEMBACA
KEPINCUT DUDA RESE!
Teen FictionBerawal dari pindahnya gadis sekolah menengah keatas ke sebuah apartemen yang disewa per bulan, dan bertemu dengan tetangga sesama penghuni lantai tiga. Mawarnai Ayunda, berusaha menjadi tetangga yang baik dengan menyapa dan memberikan Nastar pada t...