Ayo-ayo vote dan komennya( ̄3 ̄)
•••
Hari ini rencananya Mawar ingin membuat Nastar untuk ia bagikan ke tetangga sebelah. Setelah pulang sekolah, ia sengaja mampir ke sebuah minimarket untuk membeli bahan-bahan yang diperlukan.
Ia tidak sendirian, sahabat cadelnya juga turut menemaninya berbelanja dikarenakan ia juga ingin membantu Mawar membuat Nastar.
Laila Crishtina Angela, seorang anak Manager restoran cepat saji yang cukup terkenal di daerahnya. Gadis itu cukup tinggi, dengan tinggi badan kira-kira seratus enam puluh tiga sentimeter. Laila sedikit lebih tinggi dari Mawar, karena tinggi badan Mawar hanya tiga senti lebih pendek dari dirinya.
"Sip! Udah kebeli semuanya," monolog Mawar disaat merasa semua keperluannya sudah terbeli. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri, mencari keberadaan sang bestie yang tak kunjung terlihat batang hidungnya.
Gadis itu pun berjalan mengelilingi minimarket guna menemukan Laila yang katanya membeli beberapa buah untuk diet.
Langkah kaki Mawar berhenti disebuah rak Nugget dan kawan-kawannya. Ia menggelengkan kepala, melihat kelakuan temannya itu.
"Woy! Katanya mau diet, kok malah beli Nugget?"
"Sialan lo, Wal! Ginjal gue gesel gala-gala lo, tau!" kesal gadis itu.
Sedangkan mawar hanya tertawa mendengar perkataan sahabatnya. Mereka berdua pun memutuskan untuk pergi ke kasir dan membayar semua brlanjaan mereka.
•••
"Jadi gitu. Makanya gue sebenernya males banget ngasih nih nastar ke orang itu. Soalnya nih, ya. Selain mirip psikopat, dia juga dingin banget orangnya." Sedari tadi Mawar tak henti hentinya menceritakan sosok tetangga baru yang ia temui kemarin sore.
Laila hanya menyimak, sesekali menanggapi cerita dari sahabatnya karena mereka baru saja selesai membuat Nastar di apartemen Mawar.
Laila menghampiri Mawar yang sedang duduk tidak anggun di meja makan, dengan membawa sepiring Nastar hasil percobaan untuk dicicipi. Sedangkan yang lainnya masih di dalam oven.
"Kesimpulannya, lo teltalik sama tuh olang tua? Tapi lo nggak suka sama sifatnya. Iya?" Tanya laila setelah mendengarkan keseluruhan cerita Mawar.
"Enggak! Gue nggak tertarik sama tuh orang. Lagian nih, ya? Dia pasti udah punya anak istri, lah! Orang udah tua gitu!" Elakknya tak ingin direcoki oleh Laila.
Gadis itu lantas berdiri dari duduknya untuk mengecek apakah nastar buatannya sudah matang atau belum. Sedangkan Laila memilih untuk mencicipi nastar buatan mereka.
"Beuh! Kane banget ini, Wal!" Pekik Laila mendramatisir.
Mawar yang penasaran pun turut mencicipi hasil masakannya. "Wuih, Jjinja sedap!" ujarnya menimpali. Mereka berdua melakukan tos sambil tertawa karena merasa bangga dengan hasil kegabutan mereka.
"Nastar homemade by Mawar and Laila nih, bos! Senggol, dong! Pal pale pal pale," Senandung Mawar sambil menirukan gerakan dari sebuah video Tiktok yang sempat lewat berandanya.
Laila hanya terkikih ringan sambil memasukkan sisa nastar percobaan ke sebuah tupperware berukuran kecil. "Gue bawa pulang ya, Wal. Nih nastal enak banget cuy! Mau gue pamelin ke abang gue haha."
Mawar mengangguk singkat. "Yoi, jangan lupa promosiin gue juga ke abang lo hehe. Soalnya nggak tau kenapa tuh bujang makin hari makin ganteng."
Laila yang mendengar sahabatnya mengucapkan hal itu pun mulai menunjukkan pose mual dan ingin muntah. "What the?! Muka kek Culut gitu lo bilang ganteng? Gak walas lo, Wal!" oloknya pada kakaknya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEPINCUT DUDA RESE!
Teen FictionBerawal dari pindahnya gadis sekolah menengah keatas ke sebuah apartemen yang disewa per bulan, dan bertemu dengan tetangga sesama penghuni lantai tiga. Mawarnai Ayunda, berusaha menjadi tetangga yang baik dengan menyapa dan memberikan Nastar pada t...