10 ||Senjata makan tuan

623 35 13
                                    

Jangan lupa Votenya!

Happy reading ❤️

•••

Sebuah telur mentah dilemparkan dengan kasar tepat diatas pucuk kepala Mawar.

"Gue nggak nyangka, ternyata Mawar simpenan Om-om!"

"Wajahnya aja cantik, ternyata punya bisnis tersendiri? Cihh!"

"Pantesan badannya seksi, eh ternyata? Ups, sugar Daddy guysss!"

Gadis itu tidak menghiraukan hinaan-hinaan yang teman-temannya berikan kepada dirinya. Mawar lebih memilih untuk mencekik leher siswa yang berani melemparkan telur amis kepadanya.

Cowok itu terkekeh. "Akhirnya Lo mau nyentuh gue juga, War. Mau berapa per jam?" Ucapnya, semakin membuat Mawar mengeratkan cengkeramannya.

Ia menatap satu persatu wajah marah dan juga menghina dari siswa siswi tersebut, lantas mendorong kasar cowok itu hingga jatuh ke lantai.

Mawar berjalan mendekati Icha yang sudah menunjukkan wajah Menangnya. Namun ia tidak tahu, bahwa perbuatannya hari ini akan membuat dirinya sendiri dipermalukan.

Icha tidak tahu bahwa dirinya sudah menggali lubang kematiannya sendiri dengan macam-macam kepada Mawar.

"Apa, Lo? Mau cekik gue juga? Dasar simpenan Om-om!" Oloknya menunjuk-nunjuk wajah Mawar.

Mawar tidak merasa jengkel atau tersindir, gadis itu justru tersenyum begitu manis. Ia menyentuh pucuk kepalanya sendiri yang dipenuhi dengan cairan telur mentah, lantas meraupkannya kasar kepada wajah sombong Icha.

"Anjing Lo! Kurang ajar!" Icha tak terima, gadis tersebut menjambak rambut Mawar.

Tak terima sahabatnya diperlakukan seperti itu, Laila pun dengan segera menendang kaki belakang Icha hingga membuatnya tumbang.

"Apa-apaan Lo, Cadel!" Kesalnya, beralih menghampiri Laila namun kembali dihentikan Mawar.

Tangannya dicekal erat oleh Mawar, membuatnya kembali mengalihkan fokusnya. Mawar mendekatkan wajahnya kepada telinga Icha.

"Lo udah berhasil gali liang lahat Lo sendiri, Batu kali."

Setelah membisikkan hal tersebut, ia tersenyum miring dan memberi kode kepada Laila. Namun sebelum itu, Roland terlebih dahulu datang dan menghampiri pacarnya.

"Sayang! Lihat ini, mantan kamu ngelakuin ini semua ke aku!" Adunya, membuat Roland geram lantas mengolok-olok Mawar seperti anak-anak sebelumnya.

Ia mulai naik pitam, menyalakan sirine agar semua orang diam dan berfokus hanya kepadanya. Menghampiri Roland, Mawar mengode kepada Laila agar tidak terlebih dahulu menunjukkan rencana jauh mereka.

Ia melipat kedua tangannya ke depan dada. "Roland, Roland. Lo tetep aja bodoh, mau aja Lo dibodohin sama cewek murahan Lo."

"Lo nggak tau, 'kan, kalo cewek Lo ini cuma mau cari muka? Oke, fine Lo anggep gue salah. Tapi sebentar lagi Lo akan tau sifat asli dari cewek triplek Lo ini!"

"Mawar!!!!"

"Upss! Ada yang kesinggung, ya? Sorry!" Ucap Mawar mendramatisir keadaan.

Roland menjatuhkan tatapan jijik kepada Mawar untuk yang kesekian kalinya. "Lo udah terbukti salah dan murahan, tapi masih mau ngelak? Hebat Lo!"

Mendengar hal tersebut, Mawar justru makin bersemangat untuk membongkar kebusukan Icha. Ia pun membuka sesuatu di ponselnya, lantas mengirimkan bukti tersebut kepada nomor Laila.

KEPINCUT DUDA RESE!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang