E-5

81 23 17
                                    

Lelaki dengan hoodie abu-abu itu kini hendak memasuki gedung yang sangat luas di hadapannya.

Dan tepat sebelum ia memasuki gedung itu, dua gadis cantik sudah lebih dulu menghampirinya.

"Udah belanja nya?" Tanya lelaki itu dengan senyuman manis di wajahnya.

Salah satu dari dua gadis itu mengangguk. "Udah."

Sunoo, lelaki dengan hoodie abu-abu itu mengambil tas berisi belanjaan dari dua gadis ini, lalu memasukkannya dalam mobil.

Diikuti oleh dua gadis yang langsung menaiki mobil mewah berwarna merah itu.

Selama di perjalanan menuju pulang, tidak banyak hal yang mereka bicarakan. Hanya beberapa basa-basi Sunoo dengan adiknya Daisy, namun Daisy tidak ikut berbicara karena ia sudah terlanjur lelah setelah berbelanja.

Hingga sampailah mereka di rumah mewah milik orang tua Daisy. Sunoo mengambilkan tas belanjaan lalu memberikannya pada Leala.

"Le, masuk duluan ya. Kak Sunoo mau bicara dulu sama Kak Daisy."

Langsung paham apa yang Sunoo ucapkan, Leala pun masuk ke dalam rumah itu, meninggalkan Daisy dan Sunoo berduaan di depan rumah mewah ini.

Dihiasi oleh angin sepoi-sepoi dan bintang-bintang indah di malam hari, disitulah dua insan ini berada.

"Mau bicarain apa, Noo?" Tanya Daisy.

Bukannya menjawab, Sunoo malah tersenyum lalu menggenggam kedua tangan Daisy.

Sedangkan Daisy, ia terdiam bingung memandang Sunoo.

"Dei, After all this time, I'm now starting to try to open my heart to learn to love someone. And you are the one who makes me confident in love."

"You make me a better person, you make me study harder, you help me change my ugly attitude, you change everything about me."

"Dei, I love you. You are a special girl to me."

🌼

"Jungwon!"

Merasa namanya disebut, lelaki bernama Yang Jungwon itu menoleh pada sumber suara, yaitu di belakangnya. Dan dugaan Jungwon benar, seorang gadis cantik dengan rambut terurai tengah menghampirinya.

Kalian mendapatkan 100 poin jika tebakan kalian bahwa oknum yang memanggil Jungwon tadi ialah Daisy.

"Eh, De." Jungwon tersenyum.

"Won, gimana kepala kamu?" Tanya Daisy panik sembari memperhatikan kepala Jungwon.

"Hm? Kepala aku gapapa kok, De."

"Yang bener? Kan waktu hari Jum'at kamu luka."

Jungwon tersenyum memperlihatkan giginya. "De, itu mah udah gapapa kok. Udah tiga hari juga kan? Luka nya udah sembuh kok."

Bisa Jungwon lihat jika saat ini Daisy masih belum percaya dengan ucapannya. Manik-manik mata Daisy terlihat berkaca-kaca.

Jungwon mendekatkan dirinya pada Daisy, lalu mengelus puncak kepala gadis itu.

"De, aku gapapa. Kamu jangan nangis atuh."

Daisy menundukkan kepalanya. "Maaf."

"Loh? Kok minta maaf?" Tanya Jungwon seraya memiringkan kepalanya.

"Maafin Papa ku, Won." Ucap Daisy penuh penyesalan.

Jungwon kembali tersenyum. "Daisy, udah ga usah minta maaf. Papa mu ga salah kok."

[END] Sepucuk Bunga DaisyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang