sebuah janji ( pertemuan)

190 14 1
                                    

" Shugohakke Rokujuuyon Sho... "

Dengan sekali gerakan dan hentakan Hinata bebas dari pasir yang mengurungnya.

POV Hinata

" Aku takut.. apakah sekarang ibu , akan menjemput ku ? Ibu cepat lah ! "
  
Pasir itu semakin kuat mencengkram. Dapat ku pastikan seluruh tubuh bagian bawah ku sudah terbalut dengan pasir milik ninja dari desa sunagakure itu.

 
Aliran Cakra dalam pasir ini begitu kuat dan terasa panas. Seolah-olah pasir itu menghisap Cakra dari lawannya. Rasanya seluruh pernapasan ku tercekat di tenggorokan. Perlahan mataku buka secara perlahan-lahan. Benar saja seluruh pasir telah menutup tubuh kecil ku .

" Sesak... Dadaku rasanya penuh dengan sesuatu. Rasa sesaknya menusuk ke dalam , pengelihatan ku seketika kabur dibuat nya. Cengkraman dari pasir ini begitu kuat , tubuh ku lemas seketika. Kesadaran ku kian menipis mata putih milik klan Hyuga ini tidak lagi mampu terbuka. " Gumamku.

" Sepertinya ibu benar-benar akan segera menjemput ku. Baguslah setidaknya aku bisa bebas dari rasa sakit yang kurasakan selama ini. Jika, aku tewas dalam ujian chunin ini seluruh anggota klan Hyuga pasti akan bahagia. Mereka semua tidak perlu repot-repot menghabisi nyawa ku dengan tangan nya. Setidaknya tangan mereka akan tetap bersih dari tindakan tidak terpuji nantinya."

" Kiba , akamaru, Shino dan kurenai sensei, maafkan aku karena selalu menjadi beban dalam tim 8 selama ini. Maaf karena Hinata mu ini tidak dapat berpamitan secara langsung dengan mu. Maaf..... "

********

Seorang perempuan dengan stelan kimono yang membalut tubuh putih nan langsing nya. Rambutnya yang hitam menjuntai sampai kebatu ditempat nya duduk saat ini.

Wanita itu terlihat cantik walaupun hanya dari belakang. Tangan sibuk memainkan air yang berada di  air sungai yang tidak terlalu deras itu. Sedetik kemudian kedua kaki mulusnya masuk kedalam air sungai yang jernih itu.

" Dimana? Kenapa aku bisa berada ditempat ini.?  Apakah aku berada di surga?. Kalau begitu aku bisa bertemu dengan ibu, " Hinata berujar sambil memperhatikan sekeliling nya.

Di tengah pepohonan hutan yang lebat itu. Hinata mendengar suara gemericik air dari sebuah sungai kecil di dalam hutan. Hinata pun berjalan mencari sumber suara itu , yang diyakini berasal dari air sungai di tengah hutan itu. Setelah sampai di sebrang dari sungai Hinata melihat sesosok wanita yang dikenalinya. Wanita tak lain adalah mendiang ibunya yang meninggal pasca melahirkan adiknya hanabi.

Hinata pun berlari mendekati sang ibunda nya. Senyuman mengembang di wajahnya. Rasa rindunya kepada sang ibunda telah lama membuncah di dalam dadanya. Ia ingin sekali mengobati rasa rindunya walaupun hanya dapat dilakukan dengan pelukan hangat dari ibundanya itu.

Hinata langsung menghamburkan tubuhnya kedalam pelukan sang ibunda , pelukan nya ia eratkan guna melepas rasa rindunya. Wanita yang diketahui itu pun langsung membalas pelukan dari Hinata yang merupakan putri sulungnya dengan pemimpin klan Hyuga, yakni Hiashi .

Setelah melepas rindunya , Kedua perempuan yang merupakan ibu dan anak itupun mulai membuka pembicaraan, dimulai dengan tanya kabar dan sebagainya.

" Ibu , aku merindukan. Akhirnya kita bisa berkumpul bersama. Aku ingin ikut bersamamu kemanapun ibu pergi aku akan ikut walaupun itu ke neraka sekali pun. " Hinata berujar sambil menyeka air matanya.

" Hinata, ini bukanlah saatnya. Hidupmu masih panjang nak , Bukankah dulu kau pernah berjanji pada ibu bahwa kau akan melindungi adik mu hanabi. Jika , kau pergi sekarang siapa yang akan melindungi nya.? Tanya wanita itu.

" Tentu saja , ayah para tetua dan anggota klan akan melindungi nya. Hanabi adalah penerus dari klan Hyuga. Dia akan melindungi seluruh anggota klan Hyuga dengan kekuatan dan kemampuan nya. Kenapa ? .... Kenapa ibu percaya kepada ku , aku bahkan tidak bisa menyakiti seekor semut lalu bagaimana cara ku melindungi adik ku. " Ujar Hinata menimpali.

" Hinata apa kau tahu ? Di dunia ini jangan terlalu percaya pada manusia. Kadang kala manusia lah penyebab kekecewaan terbesar. Sebuah kursi kepemimpinan yang di dambakan oleh orang-orang disekitar mu adalah kursi yang sepi . Aku sudah melihat semuanya! Bagaimana rasa kesepian telah membunuh rasa kasih sayang dalam diri ayah mu. Hinata kursi kepemimpinan itu sangat sepi , siapapun bisa menjadi teman maupun lawan,,, jangan pernah percaya kepada siapapun."

" Jika , mereka bisa menyingkirkan ku  dari posisi itu. Lalu kenapa tidak dengan hanabi ,, suatu saat mereka juga akan melakukan hal yang sama kepada adikmu. Mereka hanya akan menjadikan adikmu sebagai boneka yang bisa mereka kendalikan sesuka hatinya. Tolong, lindungilah hanabi ...Hinata... "

Setelah mengatakan itu Hinata kembali sadar , mata putihnya terbuka sedikit demi sedikit. Walaupun tidak terlalu jelas gadis itu dapat merasakan aliran Cakra nya yang semakin melemas. Rasanya kejadian pertemuan nya dengan sang ibunda bukanlah sebuah mimpi sesaat.

Rasanya pelukan itu masih terasa hangat di sekujur tubuhnya. Setelah kesadaran nya benar-benar pulih Hinata langsung mempokuskan Cakra pada titik tangan. Iya , harus mengumpulkan Cakra sebanyak mungkin guna dapat menggunakan jutsu pamungkas andalan klan Hyuga.

" Shugohakke Rokujuuyon Sho... "

Benar saja , hanya dengan sekali hentakan pasir yang menelan utuh tubuhnya hancur seketika.

********

Semua mata langsung tertuju kepada Hinata. Kangkuro dan Temari terbelak heran melihat kejadian barusan . Pasalnya ini pertama kalinya seorang dapat selamat dari pasir maut milik seorang sabaku no Gaara yang merupakan adiknya.

Sementara itu Gaara yang melihat kekuatan pasirnya mampu dikalahkan dengan mudah oleh jutsu seorang gadis yang tengah memasang kuda-kuda nya. Gadis itu dengan tenaga yang belum pulih tengah berupaya mengumpulkan Cakra dan memasang kuda-kuda.

Belum selesai rasa heran terhadap kekuatan apa yang digunakan oleh gadis didepannya Gaara kembali dibuat heran setelah pandangan tertuju langsung ke mata gadis itu .

Mata yang sama ,, mata yang dulunya memberikan nya kehangatan sebagai seorang teman . Mata yang memandangnya sebagai seorang manusia seperti umumnya, yang mengabaikan perkataan dari orang-orang yang menanggap nya sebagai monster pembunuh. Gaara sendiri tak begitu yakin dengan pasti , akan gadis yang berada didepannya. Pasalnya , bisa jadi gadis yang berada dihadapan nya ini bukanlah gadis yang sama seperti gadis kecil yang ditemui nya beberapa tahun yang lalu.

Gaara yang hendak melanjutkan serangannya menggunakan jutsu pasirnya terhenti karena kedatangan dua orang pria yang seusia nya ditambah seekor anjing Tengah memasang kuda-kuda di depan gadis itu.

" Sudah , hentikan lah Gaara . Kita sudah mendapatkan apa yang kita inginkan. Jangan menambah musuh sekarang ! . Gertak Temari.

Walaupun Gaara tidak menjawab ia melangkah kan kakinya berbalik membelakangi gadis itu dan kedua rekannya. Ia langsung melompat ke dahan pohon besar di sampingnya dan bergegas melesat mengikuti kedua kakaknya yang lebih dulu pergi .

Hyuga Hinata Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang