6

5.6K 293 12
                                    

Jam pelajaran pun berakhir, semua guru juga siswa mulai berjalan meninggalkan lingkungan sekolah begitu juga ke empat sekawan ini.

"Udah lu kabarin pacar lu Rev?" Dira bertanya sambil merangkul bahu sahabatnya.

"Udah ko, bentar lagi sampe katanya," ujar Reva

El mendengar itu menatap datar keduanya, ia pun berjalan menuju sekolah Sera.

"Eh, lu mau ke mana?" Cira menatap El yang berjalan menjauh.

"Jemput Sera," ujarnya.

Setelah ia sampai di tempat tujuan, ia menghampiri Sera yang ternyata sudah menunggu di pos satpam sekolah.

"Lama nunggu?" El menatap Sera yang menatapnya sambil tersenyum.

"Engga ko El," ujarnya.

"Ya udah ayo," ucapnya.

Keduanya pun berangkat menuju sekolah El, dan menghampiri teman-temannya.

"Udah El?" Cira menghampiri El sambil menatap Sera.

"Udah, kenalin ini Sera, Ser ini Cira, yang itu pacarnya Dira dan yang satunya pacarnya si Alvin," ujarnya.

"Hai, salken ya Sera," ujarnya.

"Cira," ucapnya.

"Dira," ucapnya.

"Reva," ucapnya datar.

Tak lama datang Alvin menggunakan motornya, El yang melihat itu menggeser lebih dekat ke samping Sera.

"Udah kumpul semua kan? kuy lah gas," ujar Cira.

Akhirnya mereka berangkat berpasangan, motor yang beriringan berjalan dengan kecepatan sedang. Sesekali mereka berbincang ringan. sesampainya ia di mall, mereka berjalan berdampingan dengan pasangannya masing-masing.

El tak sengaja melihat Alvin menatapnya dalam diam, ia hanya tersenyum manis lalu menatap Sera. Seakan ia mengatakan, 'gak perlu khawatir, gua sama dia dan ga akan ganggu lu.'

Sesudah memasuki mall, mereka memilih untuk makan terlebih dahulu. Cira menyikut lengan El yang membuat El langsung menatapnya.

"Apa?" El menatap bingung.

"Lu bilang belom jadian kan tadi siang, kenapa ga jadian aja sekarang biar beneran threeple date," ujarnya.

Reva tiba-tiba terbatuk lalu dibantu oleh Alvin yang tak lain pacarnya.

"Oh, iya nanti," ujarnya.

"Sekarang aja sih biar pas nonton kan mau mesraan juga udah resmi gitu," ujar Dira.

El menatap Sera sekilas yang sedang menelfon ibunya untuk izin pulang terlambat. Seketika ia tersenyum, lalu mengangguk ke arah Cira dan Dira.

"Iya bu, maaf ya. Assalamuallaikum," ucapnya.

"Kenapa?" El menatap Sera.

"ibu bilang jangan lewat jam 8 ayah mau pergi," ujarnya.

"Oalah, tenang aku anter ko nanti. Cuma ada yang mau ku bilang," ujarnya.

"apa?"

"will you be mine?" El menatap Sera.

"Eh, maksud?" Sera menatap El heran.

"ga mau?" El tetap menatapnya.

"Eh bukan gitu, ya udah mau," ujarnya.

"oke your mine," ucapnya sambil tersenyum lalu mengusap kepala Sera.

Dua sejoli tadi bersorak sambil mengucapkan selamat.

"wih selamat ya El,Ser. Jan lup pj," ujar cira.

"Lu berdua ga ngucapin selamat? secara kan lu berdua udah ke adeknya El," ucap Dira.

El hanya melirik sekilas Reva lalu menatap Alvin.

"Ga mau ngucapin lu dek? durkamit lu," ujarnya.

"Eh bukan gitu, selamat ya bang. Gua cuma kaget aja tadi, kirain lu suka sama yang lain," ujarnya sambil menatap penuh arti.

"itu udah berlalu dan udah gua lupain, Sera sekarang yang harus gua utamain," ujarnya.

sambil berkata seperti itu, El mengepalkan tangannya dengan kuat. Sera yang melihatnya menggenggam tangan itu tanpa bertanya, ia hanya tersenyum ketika El menatapnya.

Setelah semuanya selesai, merekapun mulai memasuki gedung sinema. El memilih mengantri dan meminta Alvin menemaninya. El merangkul bahu adiknya itu sambil tersenyum.

"Mikirin apaan sih? ape diem gitu lu," ujarnya.

"Gua bingung aja sama lu, kalo lu suka sama pacar gua ngapain lu pacaran sama Sera?" Alvin menatap wajah kakanya dari samping.

"Gua suka bukan untuk merusak, dan gua mencintai bukan untuk merebut. Selama dia bahagianya sama lu, ga perlu gua harus merusak hal itu," ujarnya.

tak lama giliran mereka untuk memesan tiket dan makanan, El memesan popcorn 1 asin 2 caramel, 5 pepsi dan 1 cocacola. 

setelah memesan tiket dengan makanan, El dan Alvin kembali. Dengan santainya El memberikan 2 pesanan yang berbeda dari pesanan lainnya. 1 popcorn asin dengan 1 cocacola.

"lah itu bukan buat lu yang asin?" Cira bertanya.

"Ga, buat Reva. Dia sukanya 2 menu itu aja jadi gua pesenin beda," ujarnya.

"Lah lu sendiri ga suka yang asin El," ujar Dira.

"Sera suka caramel," ucapnya.

"ooooh, ya udah skuy," ajak Dira.

mereka berenam memasuki studio dan duduk berpasangan. Tak disangka El duduk tepat disamping Reva.

akhirnya Film di putar, semua orang fokus untuk menonton tanpa terkecuali. Sakingu seriusnya, El tidak sadar melakukan kebiasaannya selama menonton bersama teman-temannya. Ya itu mengambil popcorn milik Reva lalu memakannya, terlepas dari itu Reva sendiri pun fokus kepada Film dan membiarkan popcorn miliknya di ambil terus menerus oleh El.

Sampai akhirnya Film berhenti berputar dan hanya mengnampilkan iklan, semuanya keluar dari studio. Entah karena apa Reva tersandung kakinya sendiri yang membuat dia terjatuh, tapi sebelum menyentuh lantai, El dengan cepat menahan tangan dan bahunya agar ia tidak terjatuh.

mungkin karena rasa cemburu yang memuncak Alvin menarik kasar Reva lalu menatap nyalang kepada El.

"Aww," pekik Reva.

"Al! Pelan bisa?" El menatap Alvin kesal.

"Lu tuh ngaca bang dia pacar gua, jangan mentang-mentang lu suka dia duluan lu bisa seenaknya gini," bentaknya.

El terkejut, ia geram melihat tingkah Alvin yang menurutnya kekanakan. Apa salahnya menolong teman atau orang yang sebelumnya ia anggap adiknya yang terjatuh.

"maksudnya?" Reva menatap Alvin bingung begitu pun ketiga orang lainnya.

"Dia ini suka sama lu, lu ngerti ga sih? lu ga liat se so perhatian itu dia sama lu. So soan aja bilang ga akan ganggu hubungan gua ama lu tapi dia dengan anjingnya so perhatian bahkan tadi makan popcorn sama lu yang harusnya itu berdua sama gua!" teriaknya.

Reva dan yang lainnya menatap dia mempertanyakan kebenaran itu. El yang ditatap hanya menatap Alvin datar sambil mengepalkan kuat tangannya.

"Apa yang hari ini terjadi ga ada sangkut pautnya sama perasaan gua, apa mungkin lu lebih ikhlas dia jatoh kesungkur di sini dan di ketawain banyak orang? Gua hanya nolong dia buat ga jatoh di saat lu sibuk sama hp lu tanpa perhatiin pacarlu itu. Gua temen sekaligus kakanya, wajar bagi gua nolong dia, dan soal popcorn. sumpah lu masalahin itu? dia pun ga masalah dan gua pun ga sadar ngambilin itu karena dari dulu gua kenal dia gua sama dia memang selalu berbagi popcorn asin. Gua ga bisa makan popcorn caramel dan dia pun begitu," jelasnya.

El lalu menarik  tangan Sera pelan lalu membawanya pulang sebelum ibu mencarinya, selama perjalanan El hanya diam sambil menatap datar jalanan.


______________________________________________________________________________

thanks for reading 


sweet womanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang