15 (18++++)

15.1K 237 0
                                    

El menyandarkan Reva di atas sandaran sofa dengan kondisi nungging, ia meremas pantat Reva dengan sesekali menamparnya pelan.

El merunduk, mendekatkan wajahnya tepat di depan vagina Reva. El mulai menjilati vagina Reva kembali.

"Eumhh sayanghh eungghh," lenguh Reva.

Reva menunduk sambil meremas sandaran sofa, dengan tangan bergetar. El terus menjilati vagina Reva dengan tangannya yang membuka vaginanya semakin lebar yang membuatnya melesakkan lidahnya kedalam dan menjilatinya kembali.

"Ahhh sayanghhh," desah Reva sambil mendongak.

Terdengar Cira dan Dira datang buru-buru menuju kamar mereka, dengan cira yang seketika melemparkan sebuah benda kecil dengan sebuah remot.

El yang melihat itu paham dengan cepat apa fungsinya, ia mulai mencari sebuah perekat untuk menempelkan benda kecil itu tepat di klit Reva.

El kemudian mendekati Reva yang sedang menungging Lalu memeluknya dengan tangan yang langsung meremas remas payudara Reva.

El kemudian menekan remotnya hingga membuat alat kecil itu bergetar tepat di atas klit Reva.

"Ahhh shhh a-apa itu eungh," desahnya sambil memejamkan matanya.

"Ssttt, just call my name baby," titah El sambil menciumi tengkuk hingga ke punggung Reva.

"Ahh sshh byyh aahh," desah Reva dengan menundukkan kepalanya.

El menekan kembali remotnya menjadi medium yang membuat Reva menggeliat hebat.

"Oohh fuckhh yeshh eumhh ahhh ahhh El!" Reva menggeliat dengan tangan meremas sandaran sofa kuat.

El seketika memanas mendengar Reva mendesahkan namanya, ia kemudian memasukan jarinya dengan langsung mengocok vagina Reva dengan cepat.

"Ohhh yesh yeshh ahhh fuck," desahnya kuat.

El kembali mempercepat kocokannya dengan menekan remot ke mode maksimalnya.

"Arghhhhh! Fuck El arghh ahh ahh ahh shshh eungh ahhh ahh," desahnya kencang.

Dengan hentakan dalam tak lama tubuh Reva kembali mengejang hebat dan ia orgasme kedua kalinya. Namun kali ini El tidak berhenti memberikannya waktu menikmati orgasmenya.

El menekan benda kecil itu untuk menekan klit Reva dengan jarinya yang terus ia kocok cepat hingga membuat Reva akhirnya squert hingga tubuh Reva bergetar hebat dan membuat sofa itu basah.

Namun itu tidak membuat El berhenti, ia melainkan membalikan tubuh Reva menjadi duduk, kemudian ia menghisap-hisap dalam puting Reva dengan jarinya yang kembali ia masukan dan ia kocong dengan cepat.

"Ahhh ahhh aahhh a-ampun  a-ampun udahhh pleaseehh eunggh stophh ahhh," desah lemas Reva yang masih sensitif karena terus di serang titik sensitifnya.

El mengigit puting Reva dan menghisap kuat dengan jari yang ia hentak-hentakkan kuat, sehingga menekan vibrator kecil yang bergetar kuat itu tertekan ke klit Reva.

"Ooohh ohhh ahhh mass aahh ampun mashh eumhh stop stop stoooppphhh....ARGHHHH!" Reva mendesah kuat hingga akhirnya Squert kedua ini membuat Reva hilang kesadarannya.

El kemudian mematikan Vibratornya dan mengeluarkan jarinya, kemudian ia kembali menjilati vagina Reva yang dimana cairan vaginanya masih mengalir.

Setelah ia puas dengan itu, ia menggendong tubuh Reva kedalam kamar dan meletakannya di atas kasur. El yang sedang Turn on hebat pergi ke kamar mandi dan mencoba menuntaskan nafsunya.

Selesai dengan urusannya, El membawa segayung air untuk menyeka tubuh Reva agar ia nyaman nantinya. El pun memakaikannya pakaian begitupun dirinya.

El kemudian ikut terbaring di samping Reva dengan memeluk tubuh Reva erat dan akhirnya tertidur.

________________

El terbangun dari tidurnya pada malam hari karena ketukan di pintunya, ia melihat Reva yang masih tak sadarkan diri.

El pun bangkit dan membuka pintu kamarnya.

"Oh Bu, kenapa?" El menatap tanya.

"Makan malam udah siap, yang lain udah nunggu tuan," ujarnya.

'Eummm'

El menengok ke belakang, lalu meminta Bu Minah untuk turun terlebih dahulu, ia akan menyusul.

El menghampiri Reva yang mulai sadarkan diri, ia duduk disampingnya.

"Ugh, pusing banget," keluh Reva.

"Maaf, tadi aku kelewatan," sesal El.

Reva hanya menatapnya sebentar lalu mencoba duduk, El membantunya untuk duduk bersandar di atas kasur.

"Maaf by, maaf kelewatan," sesalnya lagi.

Reva hanya terkekeh pelan, ia mengangguk dan tersenyum lemah.

"Gapapa," ucapnya.

"Aku bawain makan ya? Kamu di sini aja istirahat dulu," ujarnya.

Reva hanya mengangguk setuju, dan El membawakannya makanan dengan sebuah meja makan kecil untuk di taru di atas kasur tepat di atas pangkuan Reva.

El dengan telaten menyuapi Reva sampai makanan itu habis separuh, El kemudian menghabiskan makanan itu.

Setelah meletakkannya kembali, El menemani Reva dikamar sambil berbincang-bincang ringan menikmati dingin malam hingga akhirnya mereka kembali tertidur.

_________________________________________
Thanks for reading, sorry typo.

sweet womanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang