20

2.2K 116 1
                                    

"sayang sakit, hiks sakit," adunya.

"Kenapa sayang? Sayang kenapa? Ada apa?" El duduk dengan panik sambil menatap layar telfonnya.

"Hiks hiks, sakit by hiks. B-bunda dorong aku kuat sampe jatuh," adunya.

"Fuck! Aku kesana sekarang," ujarnya.

Saat hendak mengambil kunci mobil, Reva menahan El agar tidak perlu menghampirinya.

"Ga by, ga usah. Bakal makin ribet urusannya kalo kamu kesini, temenin aku aja ya by. Aku takut sendiri," pintanya.

El dengan berat hati mengikuti keinginan Reva, ia kembali duduk sambil memperhatikan Reva.

"Besok cek ke dokter ya sayang," punya El.

"Iya by, tapi anter ya," ujarnya.

El mengangguk pasti, malam itu El menemani Reva hingga Reva terlelap.
El memandangi Reva yang sudah terlelap dengan seksama hingga akhirnya ia ikut tertidur.

Selama berminggu-minggu El selalu menemani Reva, sigap dan siaga memberikan yang terbaik untuknya.

Semua berjalan dengan lancar dan begitu bahagia. Namun, suatu hari ada hal yang tidak terduga terjadi.

"By, tolong," ucap Reva dalam sebuah pesan.

El duduk termenung menatap pesan itu, seperkian detik ia menyambar kunci mobilnya lalu mengajukan mobilnya menembus gelapnya malam.

Tak lama ia pun sampai di kediaman Reva, saat mendekati pintu rumah El mendengar teriakan bundanya Reva.

"ANAK ANJING KAU, GA ADA BAGUS-BAGUSNYA KURASA, JADI BEBANKU AJA KAU. UDAH LESBI SEKARANG HAMIL ANAK HARAM, DASAR GA TAU DIRI!"

"EMANG BAGUSNYS KU BUNUH KAU BIAR GA JADI BEBANKU TERU, CUMA BIKIN MALU AJA DASAR ANAK SETAN,"makinya.

El yang tak tahan pun mendobrak pintu itu dan melihat Reva yang terkapar di lantai. El dengan cepat memeluk Reva saat bundanya hendak menginjak perut Reva.

"KAU!! NGAPAIN KAU DI SINI, PUNYA MUKA KAU KE SINI HAH?! BERANI JUGA KAU HASUT ANAK SAYA JADI ANAK PEMBANGKANG KAYA GINI HAH!!"

Saat hendak menginjak mereka kembali, el segera bangkit dan menarik Reva keluar dari rumah itu.

El membawa Reva yang sudah tidak sadarkan diri ke rumah sakit, darah yang terus mengalir dari pahanya.

El dengan panik memanggil suster di sana untuk menolong Reva dengan segera. Suster dengan sigap membawa Reva ke UGD.

"Maaf mas, masnya siapa pasien," tanya dokter.

Duh mas lagi

"S-saya suaminya," jawabnya.

"Maaf mas, walaupun masih terbilang belum waktunya melahirkan. Terutama di umur baru menginjak 7 bulan, janin di dalam kandungan istri anda harus segera di lahirkan. Jika tidak akan berakibat fatal kepada keduanya," jelas sang dokter.

El yang mendengarnya sangat terpukul, ia benar-benar gagal menjaga keduanya hinggal hal ini harus terjadi.

"Apa keduanya akan selamat dok?" El menatap penuh harap.

"Kemungkinan bisa selamat, namun bayinya akan terlahir prematur," ujarnya.

"Lakukan dok, selamatkan istri dan anak saya," ujarnya.

Atas persetujuan tersebut, dokter dengan segera melaksanakan operasi persalinan.

El dengan gelisah menunggu di luar ruangan, El menelpon orang tuanya dan mengabarkan hal itu pada mereka. Mereka pun memilih datang untuk menemani anak dan calon menantunya.

"Bagaimana dok?" El menggenggam tangan dokter yang baru saja keluar.

"Syukurlah, keduanya selamat. Namun seperti yang saya sampaikan sebelumnya, bayi ini harus terlahir prematur. Sekarang sedang dalam inkubator," jelasnya.

El mengucapkan rasa syukurnya, ia menghela nafas lega. Ia bersumpah pada dirinya akan menjaga kedua malaikatnya.

Setelah dipindahkan keruang rawat inap, El menunggu Reva hingga ia siuman. Ketika Reva siuman, El hanya menundukkan kepalanya dan beratus-ratus kali mengucapkan kata maaf karena tidak bisa menjaganya.

"By, anakku...anakku kemana...kenapa perutku gini... anakku...anakku mana hiks m-"

"Ada sayang, dd udah lahir," jawabnya.

"Ga mungkin, aku baru nginjak 7 bulan kehamilan gimana mungkin?" Reva menatap El sendu.

"Maaf sayang, maafin aku. Dd harus lahir dengan prematur, dd harus di lahirkan kalo ga itu bahaya buat kalian berdua,"

Reva hanya bisa terisak sambil memukul-mukul bahu El dengan keras.

Setelah Reva stabil, El meminta suster untuk mengantarkan anaknya ke ruangan inap Reva.

"Sementara waktu dd harus di sini, dd harus di rawat dengan baik," ujarnya.

Reva kembali terisak  sambil mengelus inkubator.

"Maafin mommy ya sayang, maaf mommy lukain kamu nak, maafin mommy lalai jaga kamu sayang,"

"Maafin mommy selalu sakitin dd nak,"ucapnya Sendu.

"Sayang, setelah ini. Kamu hidup sama aku, sementara kita ambil cuti kuliah. Kalau keadaanmu dan dd cukup stabil. Kalo kamu siap mulai kuliah lagi, kita lanjut kuliah online tapi aku mau kita pindah kampus," jelas El.

"Ya by, apapun keputusanmu aku ikut aja, aku ga mau dd kenapa-kenapa lagi kalo aku maksain hidup sama mereka," ujarnya.

Setelah itu, keduanya mulai hidup baru bersama malaikat kecil yang bernama Keinan Madana Pradigta putra zhipora.

Ketiganya memulai hidup baru di kota yang baru dengan suasana yang baru, meninggal segala permasalahan juga kenangan buruk di kota lama.

"Daddyyyy," panggil seorang anak laki-laki tampan.

"Yes baby, What do you want?" El menatap anak itu sambil berjongkok.

"Digta ingin membeli mainan yang ada di toko sebrang Daddy," pintanya.

"Kalo dd mau bantu mommy, nanti Daddy bagi jajannya ya," ujarnya.

sweet womanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang