10

4.4K 215 2
                                    

Di pagi hari terlihatlah dua insan yang sedang terbaring di atas rerumputan yang ditutupi pohon dari mentari yang indah.

Kedua insan yang saling berpelukan dengan nyaman, memberikan kehangatan satu sama lain dari dinginnya pagi ini.

"El, Rev bangun, El bangun, Rev bangun, hei bangun ayo....BANGUN KALIAN ASTAGFIRULLAH," teriak seseorang.

El terbangun seketika mendengar teriakan seorang perempuan di hadapannya. El membuka matanya sambil mengucek matanya, ia melihat siapa orang yang berada di depannya.

"Dibangunin susah banget heran," ujar orang itu yang tak lain kakaknya Angle dengan wajah kesalnya.

El melihat ke kirinya, dimana ia melihat Reva juga baru terbangun menatap bingung kakanya.

"Kalian kenapa bisa di sini?" Angle bertanya sambil membantu keduanya bangun.

"Reva salah injek, jadi keperosok masuk jurang dangkal ini, ya aku nolong lah ku tahan tangannya malah akunya yang ketarik, jadi ya jatoh berdua. Karena ga mungkin naik karena ga kegapai ya udah naik ke atas ini yang ga tinggi amat," jelas El.

"Ya udah sekarang balik ke tenda, lain kali hati-hati," ujarnya.

Mereka semua pun kembali ke tenda mereka, El dengan lembut menggenggam tangan Reva sambil mengelus punggung tangan Reva.

Setelah keduanya sampai di tenda, Cira dan Dira heboh menghampiri keduanya, menanyakan kemana dan banyak lagi. Mereka berdua akhirnya diam setelah Angle menyuruh keduanya diam dan membantu Reva dan El untuk di obati.

Setelah di obati, keduanya diperintahkan untuk kembali beristirahat dan tidak usah mengikuti agenda pagi ini hingga siang nanti.

"Yang," ucap Reva.

"..." El diam tertegun dengan ucapan Reva.

Dia manggil gua nih?!- batinnya.

"Sayang," ucap Reva sekali lagi.

"I-iya?" El memandang wajah Reva.

"Eng gapapa," ujarnya.

El memandang Reva bingung, El pun menghampirinya yang memang keduanya sedang duduk agak berjauhan.

El menghampiri Reva yang terduduk diatas kasur, El pun berlutut dihadapan Reva.

"Masih ada yang sakit ya? Mau di obatin ga? Dimana lukanya?" El bertanya sambil memandang tubuh Reva.

"Eng engga," ucapnya.

"Terus kenapa? Pusing ya?" El bertanya memastikan.

"L-laper," cicitnya.

El menepuk keningnya, saking gugupnya sampe lupa ngasih anak orang makan.

"Maaf ya, tunggu sebentar. Aku buatin mie kari ayam ya?" El menawarkan.

Reva pun mengangguk setuju.

El pun langsung membuatkan Reva mie itu, ia juga tak lupa menyiapkan air hangat untuk menghangatkan tubuh Reva di pagi ini.

Setelah selesai, El membawa makanan tersebut bersama meja kecil itu ke hadapan Reva.

"Makan gih, udah aku dinginin bentar tapi masih anget ko," ujarnya.

Reva langsung makan mie itu sambil terkadang melirik El, El yang merasa di perhatikan hanya tersenyum kepada Reva.

"Kamu ga laper?" Reva bertanya dengan pelan.

"Abisin aja sayang, aku bisa nanti ko," ujarnya sambil tersenyum.

Reva yang mendengarnya mengangguk sambil melanjutkan makannya.

Setelah Reva selesai makan, El langsung membereskan bekasnya dan meminta Reva lanjut untuk istirahat.

Selesai dari kerjaannya, El kembali menghampiri Reva yang terbaring di atas kasur sambil memainkan handphonenya.

"Taro hpnya hmm, terus istirahat. Nanti malem ada games lagi jadi harus istirahat cukup," ujarnya.

Reva hanya mengangguk lalu meletakan handphonenya dan terpejam, El yang melihat itu tersenyum lalu perlahan ia memijat kaki Reva.

Reva yang sadar kakinya di pijat membuka matanya, namun sebelum berucap sepatah kata pun El memintanya untuk istirahat saja dan membiarkannya memijat kakinya yang pasti terasa pegal karena semalam terjatuh.

Reva lalu mengikuti apa mau El dan memejamkan matanya kembali, tak lama dari itu ia pun terlelap.

Sebangunnya ia dari tidur lelapnya, Reva bangun dengan tubuh yang sedikit segar. Ia memperhatikan sekitarnya.

Ia tak menemukan El di dalam tendanya, ia pun akhirnya memutuskan keluar tenda. Namun, sebelum ia keluar tenda El sudah kembali dari luar.

"Kamu udah bangun? Mau kemana?" El bertanya sambil meletakan air dalam mangkuk agak besar.

"Nyari kamu ga ada," ujarnya.

"Dari dapur, udah sana duduk lagi. Terus ini air anget, aku bawain, ga usah mandi dulu masih luka badannya nanti perih lagi. Lap dulu aja ya, nanti selesai siap-siap langsung makan sandwich yang atas meja itu ya, buat ganjel perut soalnya nanti malem langsung game kitanya. Takutnya ga sempat makan kamu laper, sama kalo makan langsung tar perutnya sakit," titahnya.

El lalu memindahkan air ke samping kasurnya, ia pun hendak keluar tenda.

"Terus kamu?" Reva bertanya sambil menatapnya bingung.

"Aku udah mandi tadi ko, makan sandwich bareng Cira Dira juga waktu mereka istirahat. Aku keluar dulu ya, bantu yang lain. Kamu siap-siap sama makan lah dulu," ujarnya lalu ia keluar.



________________________________________
Thanks for reading 😊

sweet womanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang